🌼🌼🌼
Rokok yang tengah menggantung di kedua belah bibir Bara perlahan mulai terbakar habis, bahkan sebelum rasa nikotin mengisi paru-paru pria itu.
Bagaimanapun, Bara merasakan fokusnya sontak terbagi saat melihat dua ciptaan Tuhan berbeda gender tersebut keluar dari ruang yang sama. Apalagi dengan tatapannya yang langsung terarah kepada gadis berambut brunette panjang yang tangannya tengah di genggam oleh Nick.
"Apa yang kau lakukan?" Begitu datar Bara berujar membuat Kyra yang tadinya terpaku mau tidak mau menundukkan kepalanya takut.
Sedangkan Nick, tanpa ditanya pun dirinya sudah tahu pertanyaan bernada datar itu ditujukan untuknya walaupun diketahuinya iris blue ocean milik sang leader sedari tadi tak lepas dari gadis yang tengah digenggam tangannya.
"KAMI tidak melakukan apapun." Nick berujar geli dengan sengaja menekan pada kata 'kami'.
Bara merasakan kesabarannya menipis saat mendengar jawaban yang menurutnya ambigu, keluar dari mulut Nick.
Nick memilih melanjutkan perkataannya saat mendapatkan tatapan menuntut nan tajam milik Bara. Genggaman di tangan Kyra pun bahkan sudah dilepaskannya.
"Kyra hanya tersesat, dia ingin ke perpustakaan jadi aku berniat untuk mengantarnya. Iyakan, Ky?" Nick bertanya pelan. Dan hanya bisa dijawab Kyra dengan anggukkan.
"Masuklah ke studio, Mika sedang menunggumu untuk mengisi bass pada final chorus." Titah Bara datar. Nick tahu, itu adalah peringatan untuknya.
"Baiklah." Kata Nick disertai dengan anggukkan patuh. Pandangan nya kini dialihkan kembali kepada gadis disampingnya
"Ky, yang berpintu putih itu adalah perpustakaan. Kamu bisa langsung kesana. Atau apa perlu ku antar?"
Bara berdecak kesal. Oke, cukup. Kesabaran Bara sudah habis.
"Masuklah Nick. Aku yang akan mengantarnya." Bara berujar dengan nada otoriter yang begitu transparan dan tanpa pertimbangan, Nick menuruti perintah sang leader.
Kyra akan lebih nyaman jika bersama Bara, begitu pikirnya.Kyra yang sedari tadi hanya menunduk diam seketika mendongak, gadis itu sontak menggigit bibir bawahnya gugup saat mendengar perkataan Bara. Tidak tahukah Nick bahwa dirinya tengah menghindari leader mereka?
Sepertinya memang tidak, dibuktikan dengan Nick yang telah bersiap untuk meninggalkannya bersama Bara.
Nick mengambil langkah, namun sebelum itu dirinya masih sempat melemparkan senyuman geli dan hanya dibalas dengan tatapan datar milik Bara.
🌼🌼🌼
Selepas kepergian Nick, Kini tinggalah Kyra bersama Bara.
Sejenak, Bara memperhatikan bagaimana gadis dihadapannya berpakaian. Long ruffle skirt putih berprint floral dipadukan dengan v neck t-shirt berwarna beige, sungguh perpaduan yang sederhana namun begitu sempurna di tubuh sintal Kyra.
Bara membuang puntung rokoknya dengan acuh sebelum bergerak mendekat ke arah Kyra yang kembali menunduk menyembunyikan wajah manisnya.
Bara meraih wajah Kyra dengan dua jemarinya mengapit dagu gadis itu. Dapat Bara rasakan kelembutan wajah Kyra di jemarinya yang kasar. Tanpa sadar, Bara mengusapnya pelan.
Dan jangan tanyakan bagaimana wajah Kyra sekarang karena sudah pasti seperti kepiting rebus.Tatapan Kyra bergerak tak fokus saat menyadari bahwa Bara sedari tadi bertelanjang dada. Gadis itu pun seketika menahan nafasnya dengan jari-jemarinya yang sedari tadi saling memilin menyalurkan rasa gugup dan takut akibat aura Bara yang begitu mendominasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
LATIBULE
RomanceWarning: 18+ Latibule (n.) a hiding place; a place of safety and comfort. Graydebara Elvano Louis. Bara, begitu panggilannya. Lelaki dingin, berwatak emperor tak berperasaan yang merangkap sebagai Guitarist dan Leader dari rock band ternama "SPARTA...