抖阴社区

7

1.3K 178 13
                                        

Satu bulan sudah Prilly tinggal di lingkungan pesantren, dia melihat seisi ndalem yang sepi sore itu. Entah pergi kemana orang - orang disana, dia melihat Hasna yang tengah sibuk dengan tugasnya. " Na, orang - orang pada kemana ?"

" ada undangan dari Kiyai Ahmad kakaknya Baba, beliau mau nikahin anaknya yang terakhir "

" kok kamu gak ikut ?"

" biasalah sibuk sama tugas dari konsulen ", Prilly mengangguk walaupun mereka satu tempat Koas tapi rasanya Prilly tak sesibuk Hasna yang selalu diberatkan oleh tugas dari konsulennya. Prilly bisa melihat jika konsulen Hasna itu sepertinya tertarik pada temannya itu yang sekarang menjadi adik iparnya.

" ya wis, aku beres - beres dulu ya ", Hasna memberikan kedua jempol tangannya pada Prilly.

Wanita itu berjalan naik ke atas, entah apa yang di pikirannya. Dia mulai menyapu di lantai atas, namun langkahnya tergerak pada satu pintu. Tangannya memegang handle pintu itu, lalu membukanya.

Pintu terbuka, di dalamnya terlihat begitu rapi. Dia mencoba masuk menelusuri kamar itu, namun baru beberapa langkah otaknya malah mengalihkan dirinya pada satu waktu dimana dirinya ditarik dengan paksa lalu di baringkan pada kasur itu, dan setelahnya dia hancur.

" Aaaaaaaa ... " teriak Prilly dengan memegang kepalanya, sapu yang di pegangnya sudah terjatuh. Wanita itu mendudukkan tubuhnya dengan tangan yang terus memegang kepalanya yang tertutup hijab.

Hasna yang mendengar teriakan Prilly segera menghampiri wanita itu, dia memeluk Prilly yang terus meraung. " tolong, jangan hikss .. "

" Prill, sadar Prill ", Hasna memukul tengkuk Prilly sampai akhirnya wanita itu hilang kesadaran. " Maaf Prill "

Hasna membaringkan Prilly dilantai, lalu dia keluar untuk mencari pertolongan.

***

Prilly membuka matanya dan melihat sekeliling ruangan yang terasa asing dalam penglihatannya. " sudah sadar?", Prilly melihat ke sampingnya dimana Ali dengan setia menemaninya dan tak melepas genggaman tangannya.

Saat Prilly di gotong para santriwati yang Hasna panggil saat mereka melewati ndalem, Hasna dengan cepat menelpon Mas pertamanya itu untuk segera kembali pulang karena Prilly tidak baik - baik saja.

" Mas "

" kenapa? Apa yang sakit ?"

" Do you love me ?" Ali diam, kenapa Prilly malah memberikan pertanyaan itu. Prilly masih menunggu jawaban Ali, namun tak kunjung Ali menjawabnya.

" oke, i know. "

" yes, i do. ", mata Prilly melebar mendengar jawaban Ali. " kamu serius ?", Ali mengangguk, dia angguki saja dulu. Karena dia pun belum tau bagaimana perasaannya pada Prilly, apakah dia memang sudah jatuh hati pada wanita didepannya ini atau belum.

" Help me, tolong bantu aku buat lupain kejadian itu Mas "

" caranya ?"

Prilly bangkit dari tidurnya, dia mendekatkan dirinya pada Ali. Lelaki itu membelalak tak menyangka Prilly akan melakukan hal itu. Setelahnya, mereka larut dalam keheningan yang mereka ciptakan.

" kamu yakin ?", Prilly mengangguk sebagai jawaban.

Ali menelan ludahnya susah payah, lalu keduanya membaca doa.

Sore itu mereka habiskan untuk menghilangkan ingatan menyakitkan yang melukai mental Prilly. Ali mengecup kening wanita itu dalam, seraya berdoa semoga Allah segera menghilangkan pikiran buruk yang ada di pikiran istrinya.

You're The Cause Of My Euphoria [ PDF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang