抖阴社区

                                        

" Bangun, mandi. Bentar lagi maghrib ", ucap Ali dengan mengelus pipi chubby mulus istrinya itu.

Wanita itu malah semakin mengeratkan pejaman matanya dan tubuhnya terus menempel pada dada bidang suaminya. " dingin "

" masa gak akan mandi, kan harus sholat "

" nanti aja dulu "

" jangan di nanti - nanti, kalo di nanti - nanti urusan kamu di dunia sama di akhirat bakal Allah nanti - nantiin juga ", tanpa membuka matanya Prilly malah mengerucutkan bibirnya dan itu membuat Ali terkekeh.

***

Umma Yayah dan Baba Umar mengerutkan keningnya melihat anak dan menantunya yang sedari tadi terus bolak - balik lantai atas dan bawah dari selepas isya.

" kalian tuh lagi ngapain sih? Sibuk banget kayaknya dari tadi Umma lihat "

" lagi pindahan Umma ", jawab Ali sekenanya seraya membawa koper besar milik Prilly.

" mau pindahan kemana kalian ?"

" dari lantai bawah ke lantai atas Ba ", jawab Ali lagi yang membuat kedua orang tua itu semakin mengerutkan keningnya.

" Prill, kalian mau pindahan kemana ?"

" aku mau pindah ke kamar Mas Ali Umma ", mata Umma Yayah membelalak tak percaya. " serius kamu ?"

Prilly mengangguk lalu tersenyum, " kamu udah gak itu .. apa?"

" Doain ya Umma, Prilly sedang berusaha hilangin trauma Prilly. Dan sepertinya tinggal dikamar atas bisa membuat Prilly terbiasa nantinya ", Umma Yayah dan Baba Umar mengangguk dengan senyuman.

Prilly merapikan baju - bajunya dan juga baju Ali yang sekarang satu lemari, Ali memeluk tubuh mungil wanita itu membuat Prilly sedikit kaget. " ishh .. ngagetin aja deh ", katanya dengan memukul pelan tangan Ali yang melingkar di perutnya.

" ada yang pengen di obrolin "

" apa ?"

Ali membawa Prilly untuk duduk di tepi tempat tidur, " kenapa ?"

Lelaki itu mengatur nafasnya sebelum dia berucap, karena takutnya malah menyakiti hati Prilly. " Apa .. mmm .. itu "

" apa sih? Yang jelas ngomongnya "

" apa, benih saya dulu gak jadi di rahim kamu ?", mata wanita itu membulat, lalu kemudian berpikir. Refleks Prilly mengelus perutnya yang rata itu, Ali sudah keringat dingin.

" Kayaknya sih nggak Mas, soalnya kemarin - kemarin aku baru dapet jadwal bulanan aku "

Ali menghembuskan nafasnya lalu mengucapkan Hamdalah. " kenapa memang ?"

" Saya sedikit lega Prill, karena setidaknya jika dia tumbuh dan berkembang lalu lahir kedunia saya gak bisa membayangkan betapa malunya dia sama saya, dan bagaimana dia jika di cemo'oh sama mereka yang tau apa yang terjadi pada kita ", Prilly mengangguk membenarkan.

Prilly mengelus pipi suaminya itu, " kita sudah menggantinya dengan benih yang baru Mas haha "

***

Pagi menjelang, dan Prilly sudah tak menemukan suaminya di tempat tidur. Namun dapat ia dengar suara orang yang sedang mengaji di masjid dengan pengeras suara. Wanita itu tersenyum saat dia mulai peka suara siapa itu.

Selepas subuhan Prilly keluar dari kamarnya, dan itu berpapasan dengan Zalfa. Wanita itu melihat kearah kamar yang pintunya sedikit terbuka dan menampakkan suasana kamar yang rapi, bersih dan wangi. " kenapa ?"

Bukannya menjawab, wanita itu malah mendelikkan matanya pada Prilly lalu segera pergi dari sana. " Apaan sih dia "

Prilly berjalan kearah dapur, disana ada Hasna dan Umma nya yang tengah menyiapkan teh dan kopi. Sesekali Prilly melihat kearah belakangnya, karena feeling nya seperti ada yang mengikutinya.

Wanita itu berdiri diantara Umma Yayah dan Hasna, " Ya Allah Prill, ngageti saja kamu ", dia hanya terkekeh untuk dumelan adik iparnya itu.

" Napo toh ?"

" Aku ngerasa kayak ada yang ngikutin aku Ma, makanya agak was - was aja "

" sopo toh nduk ?"

" gatau Umma "

" Kepiye toh Prill, perasaan mu wae mungkin "

Prilly menggigit bibir bawahnya, " Umma, kenapa Zalfa lebih sering piket di ndalem daripada yang lain ?"

Hasna melihat kearah Prilly, wanita itu mengerti arah pembicaraan Prilly. " dimintai Mas mu "

" Mas Ali ?", Umma Yayah mengangguk.

" buat apa ?"

" Umma ndak tau Nak, kata e dia punya misi ", Prilly semakin bingung karena ucapan Umma nya, Hasna tersenyum canggung melihat Prilly yang keheranan.

" wis, Umma anterin kopi dulu ke depan ya "

" Pasrahkan semuane karo Allah Prill "

Dan ucapan Hasna barusan bukannya membuat hatinya lega, malah takut.

_______________________________________

Aku suka liat komen kalian yang panjang2 tuh, atau sesuai instruksi.

BOOM LAGI ' 💙💙💙💙💙 '

Apa ada yang sama kayak kakaknya ? ☝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa ada yang sama kayak kakaknya ? ☝

You're The Cause Of My Euphoria [ PDF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang