Logic & Heart

Hai!

Jangan lupa vote dan komen yaa!

Happy reading❤

***

Jangan suka bikin nangis pacar lo. Nanti kalau ada yang bantu ngusap air matanya, lo juga yang nangis.
- Dalvin aja

"Lo jadi ikutan Basket?" tanya Dalvin saat Aldi tengah memasukan buku-bukunya ke dalam tas.

Aldi mengangguk sebagai jawaban. "Oke, besok jangan lupa," ujar Dalvin,membuat Aldi menganggukan kepalanya lagi.

Aldi berjalan di koridor dengan langkah santainya, tangannya bergerak menyampirkan tas di bahu setelah mengambil handphone dan earphonenya di dalam tas.

Ratu Copas XI-Mrgstwa

Pulang bareng gue.

Y

Setelah mendapat balasan kelewat singkat dari Anca, Aldi memasukan handphonenya ke dalam saku celana abu-abunya.

Earphone yang berada di tangannya ia selipkan di telinga, lagu milik salah satu idol Korea Selatan terdengar.

Okey dokey by Zico (feat Mino).

Lagu yang tak sengaja diputar di radio waktu itu, tanpa sadar bibir Aldi tersenyum tipis saat mengingat kejadian itu.

Ah, Aldi lupa sesuatu. Anca marah perihal kejadian beberapa saat yang lalu. Aldi tidak tahu apa salahnya, tiba-tiba saja Anca pergi setelah mengatakan hal yang Aldi pun tak mengerti.

Senyuman di wajah Aldi luntur kala melihat presensi seseorang di depan Parkiran, tengah berdiri dengan senyum anggun nan memukau. Membuat beberapa siswa siswi yang mengenalnya tampak tersenyum juga menyapa.

Aldi melepaskan earphone yang berada di telinganya, dan menatap terkejut ke arah presensi seseorang yang saat ini tengah menatapnya dengan senyum penuh makna.

Samperin, batinnya berdesis. Tapi kakinya tetap diam menatap dengan cermat langkah seseorang yang kini tengah melangkah ke arahnya. Tanpa sadar tangan Aldi mengepal.

"Hai," sapa orang itu sambil menatap Aldi dengan binar cerahnya.

"Al ...." panggilnya membuat Aldi tersadar.

"Ge?" Gea mengangguk mantap, senyumnya tak pernah luntur semenjak kakinya menginjak tanah sekolah ini.

Gea melangkah lebih dekat lagi ke arah Aldi, perlahan tapi pasti tangannya langsung melingkar di pinggang Aldi.

"Aku besok sekolah disini, Al." Gea berbisik tanpa melepaskan pelukannya.

Beberapa siswa siswi yang masih berada di sekolah memilih berhenti, beberapa ada yang mengabadikan kejadian tersebut.

Aldi terdiam, pikirannya mengacu pada kejadian satu tahun yang lalu.

Kepergian Ibunya dengan sosok di depannya membuat Aldi terpukul, dan membuat dirinya menjadi sedingin sekarang.

"Are you okey?" Suara lembut itu tak mampu membuyarkan lamunannya.

"Pelukannya gak estetok banget, di parkiran." Seseorang menubruk bahu Aldi membuat dia tersentak dari lamunannya.

"Loh, mbaknya!" pekik Anca saat melihat muka Gea.

Anca kenal? batin Aldi sambil menatap keduanya bergantian.