Hari ini, tepatnya di ruang keluarga milik keluarga (Namakamu). Terdapat pasangan paruh baya yang duduk bersebelahan. 2 laki-laki dewasa yang terduduk di kursi single serta 1 perempuan cantik yang terduduk sendiri di kursi panjang di hadapan pasangan paruh baya tersebut. Siapa lagi kalo bukan, kedua orang tua (Namakamu), Abby, (Namakamu) dan Iqbaal.
Kedua orang tua gadis itu sempat terkejut kala anak gadisnya datang bersama sang mantan kekasih. Tetapi keterkejutan itu diabaikan begitu saja dikarenakan ada hal yang lebih penting dari itu.
Papa Vito berdeham pelan, "apa masalah kalian?" tanya nya to the point.
Tak ada jawaban, hanya keheningan yang menyambut pertanyaan Papa Vito.
"Abby, apa alasan kamu membatalkan lamaran? Saya mau alasan yang jujur dan jelas."
Abby teridam.
"(Namakamu), apa maksudmu membawa mantan kekasih mu!?"
(Namakamu) pun hanya terdiam.
"Jawab Abby," ucap Papa Vito tegas. "Se.jujur.jujur.nya." Papa Vito menekan kan kalimat.
"(Namakamu) tidak bahagia bersama saya, dia punya seseorang yang mampu membahagiakannya, lantas untuk apa saya ada di sisinya?"
Mama Airin mengernyit halus, "seseorang yang kamu maksud itu Iqbaal, By?"
Abby diam, tak mengangguk ataupun menggeleng.
"Iya, Iqbaal pacar aku. Aku mau serius sama Iqbaal." Papa Vito memggeleng dengan kekehannya. "Kamu menjalin hubungan di belakang Abby?"
(Namakamu) mengangguk.
Iqbaal angkat bicara, "saya mau melamar anak Om. Saya serius dengan (Namakamu)."
Vito menggeleng pelan. "(Namakamu) silahkan masuk ke kamar mu, Papa tidak mengizinkan lagi kamu tinggal di apart mu."
"Abby kamu boleh pulang. Atas kejadian ini, Om sangat meminta maaf sebesar-besarnya kepada kamu dan keluargamu atas kelakuan anak Om."
"Dan untuk Iqbaal, Saya tidak merestui kalian berdua." Vito bangkit kemudian sebelum melangkah pergi ia menatap anak gadisnya, "(Namakamu) masuk kamar mu!"
(Namakamu) menunduk dengan air mata yang terus mengalir. (Namakamu) bangkit dan malah mendekat kearah Iqbaal. "Aku mau sama Iqbaal."
Abby yang melihatnya tersenyum getir, tak dapat dibohongi bahwa hatinya sakit melihatnya.
Papa Vito menatap marah anaknya, Iqbaal menutupi se bagian tubuh (Namakamu) guna menjadi tameng gadis itu. "Om izinkan saya serius dengan anak Om." Papa Vito mengabaikan ucapan Iqbaal dan menarik lengan anak gadisnya. Iqbaal yang berusahan melindungi tetap gagal karena kekuatan amarah Papa Vito.
"Masuk (Namakamu)!" Perintah Papa Vito tak mau di bantah. (Namakamu) semakin mengeluarkan air matanya dan berjalan cepat menuju kamarnya.
Papa Vito yang melihat ponsel sang anak tertinggal pun mengambilnya dan menahannya agar tak berkomunikais dengan Iqbaal. Lalu ia berjalan melewati Abby dan Iqbaal. Airin pun pergi setelah mengusap lembut bahu Abby dengan sorot mata menyesal dan meminta maaf atas kejadiannyan yang terjadi.
Abby meninggalkan ruangan tersebut tanpa sepatah kata, meninggalkan Iqbaal yang kini mulai meneteskan air matanya.
🔥
(Namakamu) terus saja mengeluarkan air matanya, dari kemarin hingga hari ini, air mata gadis itu terus-menerus mengalir tanpa henti. Ia semakin frustasi ketika mengingat ponselnya yang tertinggal dan pasti sudah diambil oleh Papanya.
"Hikss..."
Tok...tok...tok...
"Sayang ini Mama, ayo makan dulu ini udah sore loh. Kamu seharian belum makan."
(Namakamu) tak menanggapi, ia hanya berdiam dengan wajah yang sudah tak terkontrol, sisa air mata dimana/mana.
"Sayang ayo makan dulu dong, nanti kamu sakit loh..."
Lagi-lagi hanya keheningan yang membalas Mama Airin.
(Namakamu) benar-benar tak menanggapi, ia pun tak merasa lapar padahal tubuhnya belum terisi apapun. Hingga waktu berganti malam dan kembali berganti pagi, (Namakamu) tetap tak memunculkan batang hidungnya barang sedikitpun. Makanan yang sengaja ditaruh di depan kamar gadis itu pun tak tersentuh sama sekali.
"Sayang.... ayo dong buka. Mama gak bisa biarin kamu gak makan, ini udah mau 3 hari sayang."
Benar-benar tak ada tanggapan dari (Namakamu).
"Sayang, Mama dobrak ya pintu kamar kamu."
(Namakamu) berucap marah dari dalam, "kalo sampe Mama dobrok pintu aku, aku kabur dari rumah ini!"
Mama Airin meneteskan air matanya. "Terus Mama harus ngapain, kasih tau Mama Nak."
"Aku mau Iqbaal...."
Airin terdiam dan tak lagi mengetuk pintu (Namakamu). Wanita paruh baya itu kemudian berlalu dari kamar anak gadisnya dan menghampiri sang suami.
(Namakamu) kembali menangis deras saat tau bahwa kedua orang tuanya tak akan menyanggupi permintaannya. Padahal, wajah gadis itu sudah pucat.
"(NAMAKAMU)! MAKAN!" Papa Vito berteriak dari luar. (Namakamu) tak ingin menyauti, ia tidak mau semakin membentak kedua orang tuanya.
"Sayang makan ya," ucap Mama Airin lembut.
(Namakamu) mendekati pintu kamarnya, "aku mau makan kalo ada Iqbaal."
"Laki-laki itu sudah Papa usir!" Papa Vito berucap ketus. (Namakamu) menundukkan wajahnya, ia yakin Iqbaal masih ada di depan gerbang rumahnya. (Namakamu) berjalan tertatih dengan tangan yang memegangi kepalanya.
Iqbaal yang memang sedari pagi berada di depan rumah (Namakamu) dan memandangi balkon kamar gadis itu seketika terkejut melihat gadis itu melihatnya dengan senyum tipis yang terpancar dari wajah pucatnya.
Iqbaal ikut tersenyum menatap gadis yang ia cintai, ia merindukan gadis itu. Tetapi seketika matanya membesar, ia melihat gadis itu tak sadarkan diri di balkon kamarnya. Ia berlari masuk, melewati satpam didepan rumah dan meneroboh masuk kedalam rumah (Namakamu). Papa Vito yang berada di depan kamar (Namakamu) memandang Iqbaal marah. "KAMU!"
"Om, (Namakamu) pingsan Om." Iqbaal berucap panik tanpa memperdulikan ucapan marah Papa Vito.
Papa Vito yang terkejut pun menyampingkan egonya, ia dan Iqbaal pun bersama-sama mendobrak pintu (Namakamu).
Pada dobrakan kelima, pintu tersebut baru terbuka sempurna. Dilihatnya tubuh (Namakamu) yang sudah terbaring lemas di balkonnya.
Iqbaal mengangkat tubuh (Namakamu) seorang diri, "biar saya dan (Namamamu) menggunakan mobil saya Om. Om dan Tante sebaiknya menggunakan supir, ini sudah malam dan keadaan Om dan Tante sedang tidak tenang." Mama Airin menagangguk pelan.
"Saya bawa ke rumah sakit terdekat." Iqbaal berlari dengan membawa tubuh tak berdaya (Namakamu) dan lamgsung membawanya ke rumah sakit menggunakan mobilnya.
🔥
OH IYA, BTW AKU JUALAN NETFLIX DLL HEHE BOLEH BGT DI CHECK
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.