Memasuki kastil kegelapan di kedalaman Gunung Mugen, Vampiremon masuk sambil menggendong Sora di bahunya, layaknya sebuah karung beras. Ia tersenyum sinis dan begitu sampai di suaru ruangan inti yang begitu luas, ia melemparkan tubuh Sora ke lantai.
Sora tidak bergeming. Matanya masih tertutup, namun plester yang menutupi dahinya sudah terbuka sedikit, sehingga luka yang tadinya sudah kering mulai basah kembali.
Vampiremon berdecak, kesal karena Sora tidak merintih kesakitan.
"Kau kasar sekali", ujar suara berat di pinggir ruangan.
Muncul sesosok digimon dari kegelapan, dengan seringai yang penuh dengan taring, ia berdecak kagum saat melihat Sora tergeletak di lantai. Tanduknya yang panjang seperti tanduk rusa, kakinya yang kokoh dan panjang, serta moncong panjang menyerupai moncong buaya, dan sorot mata tajam dengan pupil hitam, menunjukkan bahwa ia cukup puas dengan apa yang Vampiremon lakukan.
"Salam hormat, Tuan Baphomemon", Sahut Vampiremon menundukkan kepalanya dengan patuh.
Digimon yang dipanggil Baphomemon itu hanya tersenyum simple, kemudian kuku nya yang besar dan panjang menepuk pundak Vampiremon.
"Jika Tuan Behemothmon bangun dari tidurnya, status kita setara. Kau tidak perlu lagi memanggilku dengan 'Tuan'," Ujar Baphomemon.
Vampiremon kemudian mendengar suara bisik-bisik dan cekikikan dari sisi ruangan. Muncul 3 sosok dari kegelapan sambil bertepuk tangan.
"Wah, kau bisa juga memperdaya salah satu dari mereka. Bagaimana bisa?", Gumam salah satu dari sosok itu. Matanya yang merah dengan Taring dan sayap menyerupai sayap lebah berkilat karena kagum. Ia adalah Baalmon.
"Kau bicara apa?Vampiremon bisa menghasut siapapun. Jangan meremehkan kekasihku", sahut sesosok Digimon yang bernama Belphemon. Ia memiliki sungut panjang seperti kecoak dan memiliki kaki dan tangan yang tajam.
Vampiremon memutar bola matanya.
"Aku bukan kekasihmu", sahut Vampiremon.
"Kalau begitu aku saja yang jadi kekasihmu, Belphemon", sahut sesosok digimon perempuan yang kulitnya serba merah dengan bibir yang merekah tebal dan sorot mata menggoda, Hecatemon.
"Tidak mau, pergi sana", sahut Belphemon kesal.
"Diam", ujar Baphomemon pelan.
Seketika, ke4 digimon itu menutup mulut mereka.
Baphomemon menatap tubuh Sora yang mulai bergetar. Sepertinya gadis itu mulai sadar.
"Ah, badanku seperti remuk", keluh Sora menahan tangis. Seluruh badannya sakit seperti kena tusuk ribuan jarum.
Vampiremon segera menginjak badan Sora agar gadis itu tidak segera bangkit dari posisinya.
"AHHHH SAKIT", teriak Sora. Air mata yang ia tahan langsung turun tanpa diminta. Ia menoleh ke atas untuk mencari tahu siapa yang sudah menahannya.
"Kau...Vampiremon?mau apa kau?", sahut Sora ganas.
Ke-empat digimon lainnya menghampiri Vampiremon dan Sora. Baphomemon menepuk pundak Vampiremon.
"Jangan sampai mati. Kita memerlukan ia dalam keadaan hidup", ujar Baphomemon menatap Sora tanpa ekspresi.
"Kalian..kalian mau apa?lepaskan akuu", sahut Sora meringis kesakitan.
Hecatemon mengernyitkan dahinya. Ia menjambak rambut pendek Sora dan mengangkatnya ke atas.
"Ahhhhhh"
"Hei", protes Vampiremon tiba-tiba karena Hecatemon mengangkat Sora tinggi-tinggi.
"Aku benci wanita manis", ujar Hecatemon. Kemudian ia membanting tubuh Sora ke lantai dengan cukup keras sampai darah keluar dari hidung Sora.
Sora meringis kesakitan. Ia tidak bisa menahan air matanya lagi.
"Sudah", ujar Baphomemon rendah. "Bawa wanita itu ke sini. Dan berikan Digivice miliknya padaku," perintah nya.
Vampiremon merogoh saku seragam Sora dan meraih digivice gadis itu. Sora berusaha untuk berontak, namun wajahnya keburu ditampar oleh Hecatemon.
"Ya ampun kau barbar sekali,sih", gumam Baalmon melihat itu.
"Ikat gadis itu di tengah", ujae Baphomemon.
"Mari kita mulai membangunkan Tuan kita", ujar Baphomemon tersenyum singkat.
Sora dibawa ke tengah ruangan dan diikat di lantai. Ia tidak bisa menggerakkan badannya.
Ke-5 digimon itu berdiri mengelilingi Sora, membentuk lambang bintang. Kemudian mereka mengucapkan kata-kata yang tidak Sora mengerti.
Seketika lantai berguncang dan munculah Batang Pohon merambat, dimana ujungnya terdapat sebuah telur raksasa.
"Itu..Telur digimon?", gumam Sora takjub. Telur itu besarnya mencapai 100 kali lipat dari telur digimon biasa.
Sora meneguk ludah nya, takut dan panik. Karena telur tersebut tiba-tiba mulai retak dan cahaya dari digivice miliknya yang dipegang oleh Baphomemon mulai bersinar semakin terang.
"Piyomon, teman-teman. Tolong aku", jerit Sora dalam hati.****

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm exist too
FantasySora adalah seorang gadis yang baik dan penyayang. Selalu mementingkan kepentingan orang lain didepan kepentingannya sendiri. Tapi, sebaik-baiknya seseorang, pasti memiliki batas bukan?