抖阴社区

                                        

"Bukan itu, bang." Fajri merengek mendengar Farhan terus membahas itu.

"Iya, iya, gue bercanda kali, Ji. Habisnya lu marah-marah mulu dari tadi." Farhan mendesah pelan.

"Lu kagak liat gue tadi ditampar sama Kezia, bang?" Dengan malas, Fajri mengubah posisi duduknya menghadap ke arah Farhan.

"Emang lu ada masalah apa sih sama dia?" Farhan ikut mengubah posisi duduknya.

"Cowok itu bukan yang terbaik buat Kezia, bang." Fajri mengacak-acak rambutnya.

"Lu ngomongin siapa? Fe... Fenly?" Farhan berusaha mengucap nama itu dengan benar. Fajri mengangguk pelan. "Dia tuh siapa sih?" Farhan mengerutkan dahinya.

"Si Cheetah Putih itu." Jawab Fajri malas.

"Hah?! Jadi lu berdua berantem gara-gara dia?" Farhan membelalakkan matanya.

"Bisa dibilang gitu." Fajri menunduk perlahan.

"Lu tantang dia balap liar karena Kezia juga?" Tanya Farhan pelan.

"Kalau itu, kagak juga sih, bang." Fajri menggeleng.

"Emang dia kenapa sih?" Farhan semakin tertarik dengan pembahasan mereka.

"Panjang kalau diceritain, bang." Fajri menyandarkan kepalanya ke sofa.

"Yah." Farhan menunjukkan rasa kecewanya. "Singkat aja deh." Farhan masih berusaha untuk membujuk Fajri agar bercerita.

"Fenly mau deketin Kezia buat dimanfaatin doang." Jawab Fajri singkat.

"Singkat amat ceritanya." Farhan menghela nafas kecewa.

"Kan lu yang minta singkat tadi, bang." Fajri terkekeh kecil.

"NAH GINI DONG, KETAWA." Farhan merangkul bahagia Fajri.

"Ah, apaan sih lu, bang." Fajri melepas rangkulan Farhan sembari merengek kesal karena Farhan terus menggodanya. Farhan tertawa melihat tingkah Fajri.

"Udah sih, Ji. Lepas aja dia." Farhan menyandarkan kepalanya.

"Kagak bisa gitu, bang. Gue kagak mau Kezia cuma dijadiin bahan pelarian sama tuh bocah." Ucap Fajri pelan.

"Ji, lu kagak bisa terus-terusan ngatur pilihan hidup dia." Farhan menepuk pundak Fajri.

"Bang, gue udah lakuin banyak hal demi dia, biar dia kagak terjebak sama rayuan manis cowok pecundang itu." Fajri mendesah pelan.

"Farhan bener, Ji." Shella menghampiri Fajri dan Farhan dengan membawa tiga gelas air. Shella menaruh gelas itu di atas meja dan langsung duduk di hadapan mereka berdua.

"Kak Shel." Fajri hanya berani menunjukkan sisi kekanak-kanakannya di hadapan Shella.

"Lu emang harus lepasin dia, Ji." Ucap Shella lembut. "Gue kagak mau liat lu terus nyakitin perasaan Kezia." Shella menatap dalam Fajri.

"Kak, Aji gak nyakitin Kezia." Ucap Fajri pelan sembari tertunduk perlahan.

"Lu emang kagak nyakitin dia, Ji. Emosi lu yang nyakitin Kezia." Shella berusaha selembut mungkin berbicara dengan adiknya. Fajri diam tak menjawab.

"Aji sejahat itu ya, kak?" Fajri masih menunduk, tak ingin menatap wajah kakaknya.

"Engga kok." Jawab Shella cepat. "Aji baik, Kak Shella tau niat Aji baik banget, tapi Aji gak bisa maksain pilihan Kezia. Aji juga gak mau kan dikekang sama papah." Shella berusaha untuk merangkai kalimat sebaik mungkin agar Fajri tak sakit hati.

"Aji sayang Kezia, kak." Ucap Fajri pelan.

"Kak Shella tau, tapi Aji juga harus tau kalau Kak Shella jauh lebih sayang Aji. Kak Shella gak mau Aji makin nyiksa diri Aji dengan masalah ini." Shella menghela nafas. "Belakangan ini, Kak Shella liat Aji jadi sosok yang gak peduli sekitar." Ucap Shella pelan. Refleks, Fajri menoleh ke arah Shella.

"Maaf, kak." Fajri menatap Shella.

"Aji gak perlu minta maaf." Shella tersenyum tipis. "Aji cukup lepasin semua masalah ini dari pundak Aji. Bukan lari dari masalah, Aji bisa menyelesaikannya bertahap dengan kepala dingin." Shella mendesah pelan. "Kalau papah tau Aji kyk gini, papah juga pasti khawatir sama kondisi Aji."

"Papah." Ucap Fajri pelan dan kembali menunduk.

"Papah dan Kak Shella sayang Aji. Kami gak mau liat Aji jadi sosok bodo amat dan pemarah gini." Ucap Shella lembut. Seketika hening.

"Kak." Fajri mendongakkan kepalanya perlahan, menatap Shella dengan mata sayu. Hanya di depan Shella Fajri bisa menunjukkan sisi lemahnya sebagai manusia.

"Iya?" Shella menatap khawatir adiknya yang terlihat sangat lelah.

"Aji mau nyusul papah ke Jerman."

Secret Admirer || UN1TY × StarBe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang