"Mudah untuk jatuh cinta. Bagian yang sulit adalah menemukan seseorang untuk menangkap mu."
.
.
.Teriakan mendominasi malam di area balapan. Dua motor memasuki start, kedua nya saling menggerum motor, beradu mata dibalik helm fullface. Ketika seorang gadis berjalan kedepan dan me jatuhkan kain, motor melaju begitu cepat.
Motor merah dan motor biru saling berdampingan membuat para penonton memekik heboh. Namun, motor merah kembali menggas pedal nya yang membuat si pengendara motor biru menggeram.
Mereka masih dalam tahap kejar-mengejar, saling dulu-mendulu. Jalan arena balap hanya diisi oleh mereka. Ketika motor biru berhasil menyamai motor nya dengan motor merah, dia tertawa.
"Hey, lo lagi kesel? Makanya kesini, gue tau! Pelampiasan lo itu ya kesini kan?" Pengendara motor merah diam, tak menyahut dan kembali menggas motor.
"Pacar lo atau Melody?"
Motor merah berhasil mencapai finish. Para penonton memekik dengan senang, orang itu jarang bermain namun sekali nya turun ke lapangan ia tak pernah mengecewakan.
"Selamat Rav!" Ravi membalas salaman teman nya yang baru saja menjadi lawan bermain.
"Thanks."
Kemudian laki-laki itu merangkul Ravi membawa nya menuju basecamp. Sesampai di sana, Ravi menjatuhkan diri di sofa menatap teman nya yang meneguk wine.
"Bener ya kata gue?" Ravi mengernyit.
Laki-laki yang ada dihadapan nya berdecak, "yang gue bilang di motor... Pacar lo atau Melody?"
Ravi diam lalu ia membungkuk untuk mengambil sebatang rokok punya teman nya, menyalakan nya kemudian menghisap benda tersebut.
"My girlfriend,"
"Rosa? Ribut mulu lu sama dia!" cibir nya yang ikut merokok.
"Pacaran gak semulus itu kali!" ujar Ravi menatap datar teman nya.
"Gue denger Melody pacaran? Sama siapa?"
"Lo mana tau!" balas Ravi sinis.
Decakan kembali terdengar, "gua pengen tau aja!"
"Gak berhak lo tau!" Pemuda itu tertawa padahal jelas Ravi tak ada melawak sama sekali.
"Gue kasian sama pacar nya Melody."
"Ham..."
"Masih bisa? Kadang gue pengen bilang lo itu egois Rav, selain balapan apa Rosa juga jadi pelampiasan lo?" Mendengar itu Ravi menggertak gigi.
"Gue gak pernah ada kepikiran itu! Gue pacaran sama dia udah 2 tahun, lo harusnya udah tau kan!"
Ilham mengangguk paham, "lo anggap Melody apa?"
"Sahabat..." Ravi menatap datar Ilham kemudian melanjutkan kalimat nya, "adek."
Ilham menarik sudut bibir nya, "yakin? Perasaan lo aja gak bener!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Senada | Terbit
Teen Fiction"Habibie dan Ainun dulu pernah berpisah untuk menggapai impian mereka masing-masing, begitu pun kita Mel. Akan ada saat nya dipertemukan nanti." "Sekeras apapun usaha Habibie untuk Ainun cinta sejati nya, semesta akan tetap memisahkan mereka." ??? J...