抖阴社区

05 ; the burden.

1K 152 10
                                        

semoga suka! hehe this chapter.....:VVVVVVVVVV

Enjoy!
.・゜゜・

"Hoon itu jungwon kan?" Tunjuk sunoo pada satu lelaki yang dikerumuni perempuan.

"Iya, ngapain dia?"

"Coba samperin,"

Sunghoon mengangguk dan melihat jungwon lebih dekat, saat itu dia terkejut melihat jungwon yang sudah dilumuri tepung serta ada telur busuk di kepalanya.

"APA APAAN"

"Kabur oy kabur ada Sunghoon" perempuan yang mengerubuni jungwon pun pergi.

"Won, gapapa?"tanya Sunghoon ketika melihat jungwon yang masih memeluk lututnya sendiri.

"Kak..hiks.."

sunghoon membawa jungwon ke kamar mandi untuk mengganti baju, "lo bawa baju ganti gak?"

"B-bawa di loker."

"Tunggu."

Setelah sunghoon pergi, jungwon menelepon papanya tanpa sepengetahuan Sunghoon, "Halo..papa..hiks"

Sunghoon terkejut saat membuka loker milik jungwon, baju seragam jungwon sudah di gunting serta kotor seperti bekas di injak injak.

Lalu, jungwon harus memakai apa?

Sunghoon membuka loker miliknya dan mengambil seragam cadangannya.

Dia kembali ke kamar mandi dan memberi seragam itu ke jungwon untuk segera di pakai.

"Pakai sendiri, gue tunggu di luar."

Sunghoon segera keluar dari kamar mandi itu dan duduk di salah satu kursi.

Selang beberapa menit, jungwon keluar dengan rambut yang sedikit basah.

"Udah kak."

"Lo udah makan?"

"Belum, tadi pengen ke kantin tapi ada segerombolan cewe dia ambil duit gue-"

"Iya gue tau, nih."sunghoon memberikan beberapa lembar uang dari kantongnya kepada jungwon.

Jungwon berbohong. Sebenarnya uangnya tidak diambil sama sekali.

Jungwon segera berlari menuju ke kantin meninggalkan sunghoon sendiri.

"Oi hoon."

"Jake, kenapa?"

"Gajadi, nanti aja."

"Bikin penasaran aja!"

"Hehe, nanti gue anter lo pulang ya, gue sekalian mau ngomong sesuatu."

"Boleh."

"JAKE! SINI BENTAR!"

Jake menoleh pada sumber suara, ternyata heeseung yang meneriaki nya dari jauh, "Ck, gue kesono dulu ya hoon."sunghoon segera mengangguk

Saat tengah memerhatikan punggung jake yang mulai menjauh, sunghoon tadinya ingin menyusul sunoo dan soobin yang tengah asik memakan cemilan di salah satu tokoh, tapi tubuhnya dipeluk dari belakang oleh seseorang, "Sayang,"

Sunghoon terdiam, suara lelaki yang menggelitik lehernya itu sangat familiar, saat dia menoleh, ternyata itu jay.

"Apa lagi jay?!"

"Galak banget sih, mau apa?"

"Mau lo pergi." sunghoon segera menghempaskan tangan jay yang masih melingkar di pinggang nya.

"Hoon, aku nggak mau putus."

"Gue juga awalnya gitu, tapi liat lo sama perempuan lain ciuman, keinginan gue musnah."

"Hoon, hyeri yang duluan."

"Lo pikir gue percaya? gak."

Sunghoon segera berjalan kearah kedua temannya itu.

"Jake Sim, ini semua gara gara lo. Anjing."

***

"Kak, jangan"Jungwon hanya bisa berjalan mundur saat genk perempuan pembully mulai mendekati nya dengan membawa dua plastik hitam yang entah apa isinya.

Gila aja, sehari dua kali di bully?!

"Jangan."hanya satu kata tapi mampu membuat segerombolan perempuan itu pergi ketakutan.

Kata itu keluar dari mulut Jake sim, dia hanya ingin menolong sunghoon, sunghoon tidak boleh diperlakukan dengan buruk dari ayahnya.

Jika jungwon dibully lagi, maka sunghoon akan di pukul dengan ayahnya bukan?

"M-makasih kak"

Jake senyum tipis lalu pergi dari hadapan jungwon.

Saat Jake udah pergi, sunghoon datang saat melihat jungwon yang duduk ketakutan, "Won, gapapa?"

"Tadi, kak Jake tolongin gua kak."

"Syukur, coba gaada Jake, gua udah ditampar sama ayah."

Jungwon tidak memedulikan sunghoon, dia malah memikirkan wajah Jake yang tersenyum tipis kepadanya.

"Kak Jake ganteng ya."

***

"Jadi kan hoon?"

"Iya."

"Hayo ngapain hayo" goda soobin

"Iya anjir, sunghoon sekarang jarang main kerumah gue!"sunoo mengerucutkan bibirnya yang hanya dibalas kekehan oleh sunghoon.

"Mau kemana lo?"tanya heeseung yang datang dengan ni-ki disampingnya.

"Ke apartemen,"

"Goblok, ngapain lo?!"

"Ngomongin yang tadi."

"Mending bes-"

"Jangan. Sekarang aja."

"Terserah deh."

***

"Mau ngomong apa?"

"Bentar, papa gue nelfon." jujur, sebenernya males banget angkat telfon dari papanya, tapi demi calon istr-upss.. Gapapa kli ye

Sunghoon hanya melihat sekeliling kamar Jake, yang berantakan, terdapat beberapa koleksi mainan yang tersusun rapih di lemari kaca.

Jake berbalik menghadap sunghoon, mempersiapkan diri.

Dia menghela nafas, apa benar, ini waktu yang tepat?

"Ini waktu yang tepat, papa sama yang lain ga bisa nunggu sunghoon tau."

"Ada dimana?"

"Udah ada di rumah sunghoon."

Sunghoon yang tengah asik menelusuri ruangan Jake dengan matanya, menoleh saat Jake memanggilnya.

Jake duduk di samping sunghoon, lalu menatapnya.

"Hoon, gue harap-"

"Apasih! Langsung ke inti aja."

Jake terdiam, entah apa reaksi Sunghoon nanti saat dia mengatakan itu saat ini.

"Hoon, bunda lo-"

"Bunda udah ketemu? YEYY!"

Jake hanya tersenyum tipis, dia melanjutkan kalimatnya









































































"Iya. Dalam keadaan tidak bernyawa."








tbc.

AWOK AWOK PENDEK BGT CHAP INI😤

CUMA 700++ KATA:vvvv

Takut chap 6 ga kebagian.

Sampe jumpa di chap 06.

VOMMENT! 😤😤😤

Beautiful End (?) || Jakehoon ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang