Di sebuah rumah yang begitu mewah dengan segala desain interiornya, belum lagi halaman yang begitu luas yang di penuhi dengan bunga-bunga yang indah. Rumah ini bisa di bilang merupakan sebuah rumah impian semua orang
Tapi, siapa yang menyangka jika rumah yang layaknya seperti istana itu dipenuhi dengan masalah yang tidak pernah berakhir.
Plakk
"Dasar anak tidak tahu diri, masalah apa lagi yang kamu buat HAH" marah seseorang
"Apalagi yang sudah kamu lakukan hingga kamu dikeluarkan dari sekolah Alleta" tanya seseorang
Alleta hanya diam menahan sakit di pipinya akibat tamparan dari bundanya
"Apakah kamu tidak bosan membuat kita malu HAH" tanya sarah bunda Alleta
Dan lagi lagi Alleta hanya diam
"Dasar anak pembawa sial Seharusnya kamu itu tidak lahir ke dunia ini" lanjutnya
"Seharusnya kamu mati saja dari dulu Alleta" marah sarah
Deg.
Bagai di tusuk ribuan pedang dada Alleta terasa sakit mendengar apa yang di ucapkan bundanya tadi, apa katanya mati saja dia dari dulu. Apakah bundanya tidak tahu apa yang di ucapkan nya tadi membuat hati Alleta sakit.
Tanpa terasa air mata Alleta jatuh begitu saja membasahi pipinya
"Jika kamu masih membuat masalah dan di keluarkan lagi dari sekolah saya akan pindahkan kamu ke Amerika" ucap sang ayah William
"Saya tidak mau ke Amerika" bantah Alleta
"Saya tidak peduli, jika kamu masih membuat masalah dan membuat saya dan juga istri saya malu saya akan memindahkan kamu Amerika" jelasnya
"Sampai kapanpun saya tidak akan pernah mau ke Amerika" ucap Alleta dingin
"Kamu tidak bisa membantah saya, kamu harus mengikuti ucapan saya" tegas sang ayah
"Sampai Kapan pun saya tidak akan pernah menuruti ucapan anda" tegas Alleta
"Dasar anak pembawa sial" desis sang bunda
"Jaga ucapan anda nyonya" ucap Alleta
"Kenapa? Kamu tidak terima apa yang saya ucapkan barusan hah?" tanya sarah "Bukan nya benar kamu itu memang anak pembawa sial" lanjutnya
"SAYA BILANG JAGA UCAPAN ANDA" teriak Alleta
Plakk
Satu tamparan Alleta dapatkan dari ayahnya hingga membuat sudut bibirnya berdarah, Alleta menatap sendu kedua orang tuanya.
Sakit rasanya diperlukan seperti musuh oleh orang tuanya sendiri hanya karena kesalah pahaman di masalalu
Alleta berlari menaiki anak tangga menuju ke kamarnya dengan perasaan yang berkecamuk. Sedih, sakit, marah itulah yang Alleta rasakan saat ini
Brakk
Alleta menutup pintu kamarnya dengan keras, Alleta terduduk di balik pintu sambil memeluk kedua lututnya, ingin sekali rasanya Alleta mengakhiri hidupnya tapi masih banyak yang harus Alleta selesaikan.
Alleta berjalan menuju cermin di kamarnya
"Cih menyedihkan" ucap Alleta
Pyarr
Tes. Satu tetes darah jatuh mengenai lantai, Alleta memukul cermin tersebut hingga tangannya terluka, tapi Alleta tidak menghiraukan rasa sakit di tangannya, hatinya saat ini lebih sakit dari tangannya itu
Entah itu cermin ke berapa yang Alleta hancurkan Alleta tidak peduli.
Alleta berjalan mengambil jaket serta kunci motornya lalu keluar dari kamar menuju bagasi untuk mengambil motornya
"Mau kemana kamu" tanya sarah
Alleta tidak menghiraukan pertanyaan bundanya dia terus berjalan menuju bagasi rumahnya..
.........

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE SMILE ALLETA
Mystery / ThrillerALLETA AMOURA REEGAN. Mereka memanggilnya Queen, gadis cantik yang memiliki mata berwarna biru sebiru batu safir itu memiliki sejuta rahasia yang dia sembunyikan. Pesonanya mampu menarik siapapun untuk mendekat. Jika kalian kira Alleta adalah gadis...