Love in The Dark | JenoRenjunJaemin??

‼️Sex scene

Kini pikiran Renjun hanya tertuju pada Jeno. Wajah hingga telinganya memerah karena Jeno membuatnya panas sekaligus bergelimang kenikmatan. Lelaki itu menelan semua sperma Jeno yang bersarang di mulutnya lantas mengatur nafas. Sial, kejantanan Jeno membuat mulutnya penuh.

Jeno meninggalkan seluruh pakaiannya di lantai kemudian merangkak mendekati Renjun. Renjun langsung memekik saat Jeno mendorongnya hingga berbaring di kasur. Meraih sebuah bantal empuk untuk di letakkan di bawah pinggul Renjun agar mempermudah urusannya.

"Kamu yakin ingin melakukannya?" Tanya Jeno. Renjun langsung mengangguk yakin sambil menekuk kedua kakinya agar Jeno bisa melihat lubangnya yang sudah bersedia dimasuki. Warna merah muda sangat kontras dengan kulitnya yang putih.

"Ayo?"

"Aku.. tidak ada kondom di sini."

Renjun menggeleng, "tanpa kondom!" Ujarnya.

Beberapa saat kemudian Renjun memeluk tubuh Jeno saat pria itu berusaha melesakkan kejantanannya ke dalam diri Renjun. Membiarkan punggungnya dicakar hingga memerah karena Renjun benar-benar merasakan sakit. Ukuran itu terasa sangat asing baginya, berbeda dari milik Jaemin sendiri.

"Ugh Jeno..."

Jeno mendesah lega saat seluruh miliknya tertanam di dalam sana. Terasa hangat dan sangat ketat. Ia menopang tubuh menggunakan kedua tangan di sisi wajah Renjun, menggerakkan pinggulnya perlahan-lahan agar rasa sakit itu hilang.

Renjun memandangi tautan tubuh mereka di sana. Menggigit bibirnya sendiri kemudian memekik saat Jeno menghantam titik terdalamnya selama beberapa kali.

"Bisakah kamu... ahh percepat?" Tanya Renjun.

Pria itu tidak menjawab apapun. Ia menyatukan kedua pergelangan tangan Renjun lalu menekannya di permukaan kasur. Gerakannya yang kuat membuat kasur berukuran king itu ikut bergerak. Diselingi desahan Renjun yang saling bersahutan dengan suara intim penyatuan keduanya.

"Argh... sshh..." Jeno menggeram saat Renjun mengetatkan dinding lubangnya. Hal itu disusul oleh Renjun yang orgasme lebih dulu.

"Keluarkan di dalam." Ujar Renjun memohon. Ia menarik leher Jeno mendekat kemudian melumat bibir tipis tersebut. Saling membelit lidah bersama air liur yang seolah menyatu.

Gerakan Jeno terhenti saat ia merasakan cairan spermanya keluar memenuhi diri Renjun. Nafas mereka memburu, Jeno menekan perut Renjun lalu menarik keluar miliknya. Sial, Renjun terlihat sangat seksi.

Keduanya saling mengatur nafas. Membiarkan cairan dari lubang Renjun mengalir keluar hingga mengotori seprai berwarna hitam tersebut. Laki-laki kelahiran Maret itu beranjak, menarik lengan Jeno untuk berbaring di atas kasur. Sedangkan dirinya bersiap untuk kembali memasukkan kejantanan Jeno ke dalam lubangnya sendiri.

"Renjun, ka-" ucapan Jeno terpotong saat Renjun menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. Tubuh ringkih itu kembali bergerak naik turun. Dari sini Jeno bisa melihat pemandangan paling indah yang pernah ia temui selama ini.

"Yeah... ahh Jeno..." Renjun mendongak ke atas lantas menyeringai dengan mata terpejam. Rasanya sangat menakjubkan, sensasinya terasa berbeda di banding bersetubuh dengan suaminya sendiri.

Nafsunya sudah memuncak hingga kepala. Jeno pun mencengkram pinggang Renjun dengan kuat lalu menggerakan pinggulnya berlawanan arah. Membuat Renjun memekik selama mereka bercinta, bahkan Renjun sudah mengeluarkan banyak cairannya sedari tadi.

"Kamu menyukainya?" Tanya Jeno sambil mengusap pipi Renjun.

Renjun mengangguk ribut, "sangat!" Pekiknya seiring air matanya turun.