抖阴社区

IX

131 12 0
                                        

Sesuai janjinya kini Yuta telah menjalankan mobilnya menuju lokasi yang telah Winwin kirimkan beberapa hari lalu bersama Shotaro; adiknya yang duduk di kursi sebelahnya, sesekali Yuta melirik adiknya yang mendesis kecil ke arah ponsel di genggamannya. "Mau sampai kapan kau menggantung si lelaki tinggi itu?" Ucap Yuta menatap adiknya sebelum kembali ke arah jalanan. "Kalian itu sama-sama mencintai. Hyung, juga tidak melarang mu. Hati-hati nanti dia sudah memiliki yang lain." Berbisik di akhir perkataannya sedikit mendekatkan tubuhnya tanpa mengalihkan pandangannya.

Mendengar hal yang di lontarkan sang kakak membuat Shotaro melebarkan mata bulatnya dengan bibir mengerucut kecil, "Hyung! Bukan seperti itu, aku hanya tidak terlalu mengerti tentang cinta. Kau tau sendiri Ayah dan Ibu tidak memperbolehkan aku pergi jauh tanpamu!" Sekali lagi bibir mungil itu mendesis saat melihat Yuta tertawa mengejek di akhiri dengan mengangguk membenarkan pernyataan Shotaro.

"Sudah, jangan menekuk wajahmu itu akan bertambah menggemaskan. Sebagai gantinya kakak bebaskan kau hari ini, bagaimana?" Yuta mengusap surai hitam Shotaro dengan lembut sebelum melepas seatbelt di tubuhnya. Kini keduanya sudah berada di area parkir restoran tujuannya.

"Tapi tetap berada pengawasanku."


▪▪▪||▪▪▪

"Maaf membuatmu menunggu." Yuta berujar setelah mendudukkan bokongnya di kursi; berhadapan dengan Winwin yang menggeleng "tidak masalah." Tersenyum kecil menatap Yuta dan adiknya yang tersenyum kikuk.

"Perkenalkan dia adikku yang aku katakan kemarin." Yuta memberi gerakan mata; memberi kode adiknya untuk memperkenalkan dirinya pada Winwin. Shotaro mengangguk singkat sebelum bangkit membungkukkan badannya begitu pula dengan Winwin lalu mengulurkan tangan ke arah Winwin "Aku Nakamoto Shotaro." Ucapnya dengan mengulum bibir kecilnya. Winwin yang mengerti situasi segera membalas jabatan tangan itu dan tersenyum dengan senang hati. "Winwin. Santai saja tidak perlu terlalu formal." Ucapnya seraya melepaskan tautannya dan Kembali duduk di kursi.

"Dia memang selalu seperti itu jika baru mengenal seseorang." timpal Yuta memulai percakapan guna menghilangkan canggung di antaranya. Winwin hanya mengangguk mengerti "tidak apa."

"Apa kau sudah memesan sesuatu, Win?" tanyanya pada Winwin yang menggelengkan kepalanya bertanda ia belum memesankan makanan apapun sejak beberapa menit telah sampai, ia hanya memesan minuman yang kini tersisa setengah di depannya. "Tidak, aku menunggu kalian datang, agak tidak sopan juga makan lebih dulu tapi yang punya rencana belum datang." jelasnya. Itu memang benarkan? Jika mendahului maka sama saja ia tidak menghargai Yuta yang mempunyai rencana awal.

Mendengar itu Yuta menarik kecil sudut bibirnya, kenapa ia sekarang di kelilingi dua lelaki yang terbilang cukup sopan? Padahal Yuta saja tidak seperti itu, dirinya terlalu tidak memperdulikannya.

"Baiklah. Apa yang ingin kalian makan?" Ucapnya seraya mengangkat tangan; memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka. "Samakan saja denganmu." Ujarnya membuat Yuta mengangguk tanpa bertanya lebih.

Sembari menunggu makan datang ketiganya berbincang hal kecil tentang sekolah Shotaro dan pekerjaan Yuta begitu juga Winwin, tidak berapa lama kemudian pelayan itu kembali seraya membawa makanan juga minumnya masing-masing. "Terimakasih." Ucap Shotaro pada pelayan sebelum meninggalkan meja dengan anggukan kepala.

"Selamat menikmati makanannya."

Ketiganya menikmati makanannya dengan hening hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Walaupun di selingi pertanyaan kecil keluar dari mulut Shotaro, Winwin ataupun Yuta yang menjahilinya tentang kisah cinta sang adiknya dengan lelaki tinggi di sekolahnya itu.

Love Be Chance | YuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang