"Minggir dikit!" Sheka mendorong tubuh Gara yang sedang bermain PS dengan adiknya, Sena. Sontak Saja Gara langsung terjungkal ke lantai di ikuti gelak tawa Sheka.
"Gembil! Jadi cewek bar-bar amat!" Sena mendelik sebal.
"Eh, maaf ya Gara. Ga sengaja!" Seru Sheka. Gara hanya menyipitkan matanya.
"Kakak kamu masih dendam sama aku, Sen." Ujar Gara.
"Kenapa?" Tanya Sena.
"Anak kecil gak boleh kepo!" Sahut Sheka.
"Ck, lebay!!"Seperti yang sudah di tebak, keriuhan pun muncul di sana. Orang tua Sheka hanya menggelengkan kepalanya karena ulah putra putri nya dan juga Gara.
Gara menatap pria yang sedang memeluk tubuh Ayu di pangkuannya ketika mereka berada di ruang VIP, Bright.
"Ayu, lo belum denger omongan gue?" Gara berkacak pinggang di pintu yang hanya bisa di akses oleh sesama tamu VIP.
"Kamu siapa?" Tanya Aby.
"Ck, kan yang penting gak ganggu pacar lo, kan?" Ujar Ayu.
"Ada apa sih?" Tanya Aby."Mas Aby, gue Gara temannya Sheka, inget kan?" Sagara tersenyum miring. Sagara dan Aby duduk di berhadapan di ruangan milik Sagara.
"Punya hubungan apa kamu sama Sheka?" Tanya Aby tanpa eskpresi.
"Gue sayang sama Sheka." Sahut Gara tanpa tedeng aling-aling.
"Sheka pacar saya." Ujar Aby tak terima.
"Lantas, Ayu? Brian? Pacar mas Aby juga?" Tanya Gara. Seketika wajah Aby memerah.
"Kamu tahu Brian?" Tanya Aby.
Sagara terkekeh.
"Gue sebetulnya gak pernah mau peduli sama orientasi seksual seseorang tapi kenapa sekarang gue peduli, karena ada Sheka di sana, orang yang gue sayang." Tutur Gara.
"Lepasin Sheka atau lepasin Brian?" Tantang Gara."Saya akan lepasin Sheka kalo ternyata dia betul-betul sayang sama kamu." Aby pergi meninggalkan Gara yang tersenyum puas.
Hari ini Gara kembali bertanding basket di GOR, Sheka, Olin dan Irina duduk manis di tribun.
Irina sudah meminta maaf tentang kejahilan beberapa waktu lalu."Serius banget." Suara seseorang membuat Sheka menoleh dan membelalakan matanya.
"Kak, Aby.." Panggil Sheka lirih.
"Gak usah panik, kita nikmati aja pertandingan nya." Aby meraih tangan Sheka ke genggaman nya. Dengan refleks, Sheka menarik tangannya tetapi kemudian ia sadar jika Aby adalah pacarnya. Jujur Sheka tak nyaman dengan semua ini. Gara merasakan hatinya memanas tapi ia percaya dengan Sheka, ia tahu Sheka merasakan hal yang sama seperti yang ia rasakan.Permainan di lapangan semakin memanas, Sheka menatap Gara yang duduk di pinggir lapangan sendirian, seharusnya ia menghampiri Sheka dan mengambil air dingin yang sudah mereka siapkan. Sheka merasakan hatinya perih. Ia menarik tangannya pelan.
"Mau kemana?" Tanya Aby.
"Aku mau antar ini ke Gara." Sheka meraih botol dan handuknya.
"Kan kamu pacar aku, kalo gak gak kasih izin gimana?" Tanya Aby.
Sheka terduduk lalu menangis.
"Kasian Gara kak.." Gadis itu meremas botol minumnya.
"Kamu suka sama Gara?" Tanya Aby. Sontak saja Sheka menoleh.
"Kak--Aby?" Sheka mengusap air matanya ketika perlahan tangan Aby melepaskannya.
"Pergilah, bahkan aku gak pernah lihat kamu nangis untuk aku.." Aby terkekeh.
"Bilang sama Gara, dia harus menang, kalo kalah, aku akan ambil kamu lagi dari dia. Sana samperin Gara, kasian udah kehausan." Aby beranjak dan mengusap puncak kepala Sheka.
"Maaf ya, aku selama ini terlalu egois." Aby tersenyum pada Sheka yang sudah berlari ke arah pinggir lapangan, ia menoleh ke arah Gara lalu tertawa dan mengacungkan jari tengahnya.
"Fuck you!" Ucapnya jelas tanpa suara. Lalu ia melambaikan tangannya pada Gara.
"I love you, Gar---ah." Ujar Sheka dengan nafas tersengal.
"Eh?"
"I love you so much!" Sheka memeluk tubuh Gara tak peduli jika pria itu tengah mandi keringat.
"I love you too, Sheka." Gara memeluk erat Sheka dan tentu saja semua orang menjadi heboh melihat pasangan tersebut.Gara menatap Aby yang berdiri di depan pintu.
"Thank you.." Ucap Gara tanpa suara.Aby melepaskan Sheka dan ia memulai hidup baru dengan Brian tanpa takut melukai siapapun.
Gara dan Sheka melanjutkan study nya ke Inggris dan tinggal dengan ibunda Gara.
Tamat..

KAMU SEDANG MEMBACA
Detik
RomanceSagara tak menyangka jika hidupnya akan berubah ketika bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Sheka.