抖阴社区

                                        

Jaemin belum merespon apapun. Dia menunggu Jeno menyelesaikan cerita nya.

" Hingga akhirnya aku pindah ke sekolah ini. Aku berusaha untuk berbaur lagi. Aku mencoba untuk berpenampilan sesederhana mungkin untuk melihat reaksi orang-orang. Dan benar saja, tak ada yang mendekati ku karena mereka berfikir aku dari kalangan rendah. Barulah kau dan Yeji datang. Butuh waktu untuk meyakinkan diri ku bahwa kalian benar-benar ingin berteman denganku atau tidak. Dan ya, untungnya aku bisa melihat ketulusan dari diri kalian.

" Terlebih lagi saat aku bertemu dengan Karina untuk pertama kalinya. Aku masih ragu saat dia mengajakku berkenalan dengan nya. Itulah alasan mengapa aku tak langsung mengajaknya bicara saat itu. Takut jika dia sama seperti salah satu gadis yang ada di masa lalu ku.

" Pertama kali aku merasa dekat dengannya adalah saat dia tiba-tiba meminta ku untuk menemaninya untuk pergi ke coffe shop. Sebenarnya aku ingin menolak, tapi entah kenapa aku malah menemaninya. Disana dia yang paling banyak bercerita, aku hanya diam mendengarkan. Dari setiap ceritanya pun dia selalu tersenyum, dan dari sana lah aku dapat melihat ketulusan hati nya lewat tawa lepasnya. Dari sana juga aku belajar untuk mulai tertawa dan menerima tawa nya.

" Aku menyukai tawa nya. Dan entah kenapa, aku ingin tawa itu terus di berikan untukku. Aku suka rasa nyaman saat bersamanya. Aku juga ingin melihat dia tertawa karena ku. Dia gadis ceria, bukan ku begitu?"

Jaemin yang sedari tadi menyimak pembicaraan itu mengangguk setuju. " Ya, dia gadis yang ceria. Aku mengenalnya dari lebih dulu sebelum Yeji dan kau. Dari masuk sekolah dasar, aku belum pernah melihat dia menangis. Pasti dia pernah, tapi tidak di depan orang-orang. Bahkan tidak di depanku. Dia tak pernah marah, tak pernah murung, dan tak pernah mengeluh. Yang terlihat hanya tawa saja."

" Tunggu, apa berarti kau menyukainya?" Tanya Jaemin.

" Entahlah." Jeno mengangkat bahu. " Tapi yang jelas, aku selalu ingin melihatnya tersenyum dan bahagia."

" Kalau begitu lakukanlah. Jangan buat dia menunggu. Rina adalah tipe orang yang jika dia ingin sesuatu, dia harus mendapatkan nya. Jika dia menginginkan dirimu, maka dia harus bisa mendapatkan itu. Dia paling tak suka menunggu. Jadi jangan sampai dia yang menyatakan perasaannya lebih dulu." Tutup Jaemin.

Mereka lanjut bercerita hingga suara bell tanda istirahat berbunyi.

==========

(VOTE ⭐ COMMENT 😊 FOLLOW 🙏)


Suasana kantin sangat ramai karena diisi oleh makhluk-makhluk yang kelaparan. Untungnya mereka bisa tertib dalam mengambil makanan dan bisa mendapat tempat duduk untuk makan dengan tenang.

Begitu juga dengan 4 remaja yang sudah duduk di tempat paling sudut. Meja itu memang di khususkan untuk mereka. Tak ada yang istimewa dari meja itu. Tetap sama dengan meja yang lainnya. Hanya saja, di setiap kaki meja sudah terukir nama mereka.

Aneh memang, tapi itu karena Karina. Rina lah yang pertama kali mengukir namanya disana, lalu dia menyuruh yang lain melakukan hal yang sama.

'BRAKKK!!'

Semua mata memandang kearah suara yang keras itu. Termasuk keempat remaja yang baru saja akan memulai kegiatan makan siang mereka.

'?? ?? ?????...~??????? (?????????) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang