**
Langit sore berwarna jingga sudah di gantikan dengan langit berwarna biru gelap. Monday baru saja sampai di wilayah Sannoh Rengokai karena ternyata jarak antara Nameless Street– wilayah Rude Boys lumayan jauh ditambah lagi Monday harus bertanya sana-sini.
Sengaja Monday pergi ke restoran Itokan untuk menemui Naomi ataupun Cobra jika kakaknya ada disana.
Tubuh yang tak berbalur jaket itu menggigil kerena suhu pada malam hari yang mulai menurun. Dan anehnya lagi gadis itu sama sekali tak sadar dan hanya jalan lurus menuju restoran.
Memasuki restoran, restoran itu sepi. Masih dalam kondisi yang berantakan karena lampu-lampu dan juga beberapa barang yang rusak belum di ganti namun tempat itu sudah dibersihkan.
Monday menarik satu alisnya, melihat Dan yang terlihat duduk di salah satu meja sembari meringis memegangi kakinya. Naomi terlihat buru-buru mengambil sesuatu di dapur.
Monday menghampirinya, "Apa yang terjadi denganmu?" Dan meringis namun matanya masih berusaha terbuka melihat perawakan Monday.
"Ah, okaeri Aeri-chan. Kakiku, rasanya sangat sakit." Dan menjawab dengan lirih.
Monday mengernyit curiga lalu menyingkap celana panjang milik Dan. Dan benar saja, di sekitaran tulang keringnya berwarna hijau alias memar. Monday mengernyit heran lalu menatap Dan yang masih berusaha melawan rasa sakitnya itu. Naomi pun dengan segera menempelkan kain berisi es batu itu ke kaki Dan.
"Kau di pukul?" Monday bertanya bingung. Pasalnya orang mana yang memukul seseorang di bagian kaki? Terlebih lagi kelihatannya pukulannya sangatlah kuat, seperti menggunakan besi bantuan sebagai penambah kekuatan pukulannya.
"Ee..." Dan menggaruk tengkuknya lalu mengalihkan pandangannya ke arah langit-langit restoran. "Ya... ini dipukul."
"Siapa pelakunya?"
Dan semakin terlihat gelagapan mendengarnya. Tangannya tak berhenti menggaruk kepalanya, pandangannya melihat ke atas seperti tingkah alami seseorang yang tengah berpikir.
"Kalian bisa jaga rahasia, kan? Cobra-san pasti akan marah lagi padaku jika dia tahu hal ini," sontak dua gadis yang sedang berada disana mengernyit heran ketika Dan mengucapkan hal seperti itu. Pemuda itu terlihat hanya bisa pasrah sembari masih mengusapi kakinya.
"Pelakunya White Rascals," Monday menarik kedua alisnya begitu juga Naomi ketika mendengar pernyataan Dan. "Tadinya aku dan Tetsu berencana mencari gadis yang menjebakku saat itu, di wilayah White Rascals.
"Namun ternyata para White Rascals itu sudah berencana mencariku. Mereka bilang bahwa aku harus segera mengembalikan sesuatu yang ku curi sebelum mereka membunuhku. Pada saat itulah aku kejar-kejaran dengan mereka. Dan sekarang kakiku jadi korban karena dipukul besi."
Monday merotasikan matanya malas. Setiap kali ia mendengar nama geng salah satu anggota S.W.O.R.D itu membuat Monday merasa frustasi. Mungkin inilah yang dirasakan oleh Cobra.
Dan memang bersalah, seluruh anggota Sannoh Rengokai tak tahu apa-apa mendadak markas mereka di serang. Ditambah lagi Dan mudah di tipu oleh seorang gadis. Pantas Cobra merasa marah.
Monday berdiri tegas sembari menatap Dan yang menempelkan kain berisi es batu tersebut. "Langsung saja Dan-san, apa sesuatu yang dicuri itu?"
Dan kembali menggaruk tengkuknya merasa ragu dan enggan untuk menjawab. Namun wajah dan nada bicara Monday yang terlihat serius membuat Dan menghela nafas pasrah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Neo-MONDAY? [TERBIT]
ActionVol. 1 (TELAH TERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING @teorikatapublishing) (Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan) Setelah 2 tahun lamanya pengadopsian, hidup terasa begitu tentram. Setelah semuanya, gadis itu bisa melupakannya dengan cepat. N...