抖阴社区

#chapter lima

9.5K 585 58
                                    

Mengingat mu saja sudah membuatku gila, bagaimana nanti, jika bener terjadi apa yang sering kau katakan!

_Naznee Aisha Hanafi

By_fifiafidah04

®®®®

~HAPPY READING~

®®®®®










Di Pesantren FATHUL ULUM, kini, semua keluarga ndalem sudah mulai siap perjalanan menuju mempelai pengantin wanita.

Semua orang sibuk sendiri-sendiri mencari gerombolan masing-masing. Maya dan Lisa sudah ada disana.

Rombongannya masih belum jalan karena ada salah satu penumpang yang masih belum ada di dalam mobil. Maya pun menggerutu, Aisha tidak kunjung datang.

" Ih, Aisha kmana sih? Kan semua sudah pada masuk mobil," ujar Maya yang sudah mulai bosan menunggu. Ia ingin cepat mobilnya melaju, karena mobil yang di tumpanginya sudah di tinggal beberapa mobil.

Tidak lama kemudian, datanglah Aisha dengan nafas yang tidak beraturan, Aisha berlari menghampirinya.

" Dari mana saja kamu, Neng? Gus Aryan sama Dek Zeera sudah nunggu dari tadi tau, ishh" tanya Maya dengan suara berbisik.

" Hehehe maaf, kebelet tadi," jawabnya dengan suara yang berbisik juga.

"Ya sudah, ayo Gus, jalan." Instruksi Aisha, kepada saudara sepupunya.

Di dalamnya juga ada Aira, adik perempuan Aisha. Anak balita itu pengen bareng kakak perempuannya, lantas rindu.

" Sudah siap?" tanya Gus Aryan.

" Cudah mas Ayan," ucap Aira dengan antusias mengandung gelak tawa mereka. Bagaimana tidak? Karena cadel, Aira memanggilnya dengan sebutan Ayan. Tau kan apa itu ayan?

" Okeh kita lajukan mobil yah Ra!"

" Oke, le goo" teriak Aira sepontan.

"Lets go adek," Aisha membenarkan ucapan Aira dengan gelengan kepala.

Setelah memakan waktu kurang lebih dua jam, akhirnya, keluarga dari pesantren FATHUL ULUM. Kini telah sampai dikediaman mempelai putri, satu persatu, mereka pada turun dari mobilnya masing-masing.

Semua tamu dipersilahkan masuk oleh keluarga, Aisha dan sahabatnya dan juga Ning Zeera mencari posisi ternyamannya disana, duduk yang posisinya agak dekat dengan pintu masuk.

Tidak lama kemudian, datanglah sebuah mobil yang sangat Aisha kenali, dan itu membuat perhatiannya teralihkan. Ntah kenapa saat melihat mobil itu, perasaannya jadi tidak karuan. Ia tidak bisa menafsirkan perasaannya. Detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, tangannya panas dingin.

"Ehhhh, itu kok kayak mobilnya Gus An'im yah?" tanya Maya, menyenggol lengan Aisha.

Perkataan Maya mampu membuatnya gelisah entah kenapa, melihat sesuatu yang bersangkutan dengan Gus An'im atau mendengar namanya saja menjadikan perasaannya bergejolak hebat. Perasaan was-was dan juga tidak tenang menyerang jiwanya.

Ntah kenapa, akhir-akhir ini Aisha sering kali memimpikannya atau selalu memikirkannya. Aisha sering frustasi sendiri, kadang hatinya bergetar hebat sekedar namnya di ucap seseorang, sesak, ntah perasaan apa yang ada dihatinya sekarang ini.

Tidak lama kemudian, penghuni mobil yang Aisha tunggu kedatangannya mulai keluar dari singgasana. Pandangan Aisha tidak lepas dari pintu pengemudi, seolah memang ada yang di tungguinya. Namun, seseorang itu tidak kunjung datang.

GUS MBELING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang