抖阴社区

Weak

1.2K 188 23
                                        

Pagi ini, Sahara tengah menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, Sahara tengah menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya. Gadis itu akan membuatkan nasi goreng spesial untuk Sagara. Ia sudah belajar sangat keras untuk membuatnya. Sahara bahkan meminta resep andalan Amara agar sesuai dengan lidah Sagara.

Aktivitasnya pagi ini ia lakukan dengan sangat ceria. Menyapu, mencuci baju, mencuci piring, dan membersihkan rumah. Bahkan, ia juga sudah menyiapkan baju kantor untuk Sagara, sekarang hanya tinggal memasak sarapan.

Seperti tidak pernah ada bola api yang menghantam rumah tangganya, Sahara sungguh bersikap biasa saja tanpa pernah ada masalah.

Padahal, sakit di hatinya masih terus terasa. Entah kapan akan reda. Yang jelas ia akan terus berusaha mengembalikan sosok Sagara seperti semula. Tak peduli sebesar apalagi luka yang akan ia terima nantinya.

Gadis itu hanya berusaha menutupi lukanya dengan topeng. Bohong jika ia baik-baik saja. Munafik jika ia tak merasa kecewa. Rasa sakitnya, ia singkirkan. Rasa penasarannya ternyata jauh lebih besar daripada luka di hatinya.

"Sini, Ga. Aku udah siapin sarapan yang enak buat kamu," ajak gadis itu saat melihat suaminya keluar dari kamar.

Pria itu berjalan seraya membenarkan dasinya. Melihat itu, Sahara tidak tinggal diam. Ia kemudian berjalan menghampiri Sagara untuk membantunya merapikan dasi. Lelaki itu sempat menolak, namun Sahara tidak memedulikannya. Ia terus mengambil alih untuk membenarkan dasi sang suami.

Selesai sudah urusan pasang memasang dasi. Pria itu berjalan ke arah meja makan lalu duduk di kursi yang sudah di sediakan Sahara.

Gadis itu segera menyajikan makanan untuk sang suami. Jangan lupa segelas susu juga sudah ia siapkan.

Sudah ada satu piring nasi goreng di hadapan pria itu. Bukannya langsung makan, ia malah mengamati makanan yang bentukannya tidak begitu menarik di mata.

Sahara yang melihat itu, langsung menegur dan memperingatkan Sagara untuk makan. "Makan dong, jangan di liatin aja. Masakan istri harus di hargai," celetuknya kemudian mendapat tatapan tajam dari Sagara.

Dengan sangat terpaksa, pria itu memasukkan sendok berisi nasi goreng ke mulutnya.

Ada yang aneh, mengapa rasanya enak? Rasanya seperti buatan Amara, ibunya. Sagara ingat jelas sekali masakan ibunya. Sahara tidak pernah membuat makanan enak sebelumnya. Semua makanannya kadang hambar, asin, bahkan gosong.

"Enak, kan?" Tanya gadis itu membuat Sagara terkejut karena sedikit melamun.

"Biasa aja," sahutnya tidak mau jujur.

"Ini namanya nasi goreng special cinta Sahara," ujar gadis itu dengan sangat percaya diri.

"Lebay!" Singkat pria itu.

"Biarin. Lebay sama suami sendiri sah-sah aja, daripada lebay sama suami orang. Mau kamu?" Celetuknya berusaha menggoda pria itu.

"Bodoamat!"

180° [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang