抖阴社区

17. Ucapan Keramat

84 21 0
                                        


°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°

Kata keramat itu. Kata yang seharusnya tidak saya dengar, kenapa kalian mengucapkannya? Harusnya kalian menyimpannya.

~Violin Arta Ghea~


🍁🍁🍁

Ditempat ini Vio dan Arkan tengah duduk memandangi indahnya taman yang di tengahnya terdapat danau kecil. Arkan kira urusan Vio apa, ternyata Vio mengajaknya ke taman kota.

"Vi?" Vio mengalihkan atensinya ke arah Arkan.

"Kenapa?"

"Lo punya urusan apa sih sebenernya? Kenapa malah ngajak gue ke taman?" Tanya Arkan yang masih penasaran dengan urusan yang di maksud Vio. Tatapan Vio kembali ke pemandangan taman yang di depannya.

"Urusan gue itu lo" Lah ini gimana sih? Arkan dibuat bingung lo ini sama Vio.  Meski begitu tatapan Vio terus mengarah ke depan tanpa melihat Arkan.

"M.maksud lo?"

"Kenapa lo suka sama gue Ar?" Pertanyaan itu membuat Arkan mengalihkan pandangannya pada Vio.

Seulas senyum terlukis di wajah Arkan. Ternyata Vio membawanya kesini untuk membahas hubungan mereka. "Gue udah pernah bilang ke lo Vi. Dari awal gue ketemu lo, ada ketertarikan dalam diri lo yang buat gue enggan jauh dari lo Vio."

Vio mengalihkan pandangannya menatap Arkan. Raut dingin masih saja ada di wajah Vio. "Gue tanya sekali lagi" Arkan menatap Vio dengan bingung. "Lo yakin itu Ar, lo nggak takut terluka nantinya?"

Dengan cepat Arkan menggelengkan kepala, pertanda yakin jika dia tidak akan terluka nantinya. "Nggak akan Vi. Lo nggak akan nyakitin gue dan gue yakin itu. Kalaupun terluka mungkin saja gue yang bikin lo terluka nantinya"

"Kenapa?

"Nggak tau, intinya siapapun yang terluka di antara kita gue harap hubungan gue dan lo nggak pernah berakhir" Jawab Arkan meyakinkan.

Hening, setelah jawaban dari Arkan, baik Vio maupun Arkan sama-sama kembali ke pikiran mereka masing-masing. Tatapan mereka sama-sama menatap danau di depan mereka.

"Gue terima tawaran lo Ar" Ucap Vio dengan tiba-tiba, dan matanya masih setia memandangi keindahan danau.

Sedangkan Arkan yang mendengar ucapan Vio, beralih menatap bingung ke arah Vio. "Tawaran?" Vio mengangguk sebagai jawaban. "Yang mana?" Tanya Arkan yang masih bingung maksud Vio.

"Jadi pacar lo" Jawaban Vio membuat Arkan membelalakkan matanya. Dengan cepat Arkan menggelengkan kepala, masih tidak yakin dengan jawaban yang barusan dia dengar.

"Bercanda lo Vi?" Tanya Arkan tidak yakin.

Vio berdecak kesal, bagaimana tidak kesal jika saat dia serius di bilang bercanda oleh Arkan. "Emang muka gue lagi bercanda?" Arkan mengamati kembali wajah Vio. Nihil, tidak ada raut bercanda di wajah Vio.

Still With Wounds (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang