抖阴社区

                                        

"Kamu bisa berkuda?"
"Teteh udah jago memanah? Terus tangan sama kakinya?"

"Aku berhasil selama seminggu dan semuanya lancar aja, tapi waktu mau nunjukin sama Abi juga Uma, kuda yang aku naiki gak tau kenapa gak bisa di kendalikan, aku jatuh di rawat lagi deh"

"Bandel! Mulai sekarang kamu jangan ngelakuin apapun"

"Masa aku gak boleh makan" Astaghfirullah Rara, ya Allah sesulit ini menahan godaan dari hamba-Mu yang cantik ini.

"Ya gak gitu juga, oh iya ada pertanyaan yang pengen banget kakak tanya sama kamu" Kak Isya malah lirik gue bentar

"Apa? Jodoh ya? Aku udah tau kemana jalan pikiran kakak"

"Iya"

"Kalau boleh sih aku maunya sama Habib Ali Al-Jufri, ganteng banget MasyaAllah, akhlaknya juga kak" Gue cuman bisa nunduk gak bisa apa-apa. Ya pastilah, Rara maunya punya imam yang baik buat dirinya

"Tapi ya jangan terlalu ngehalu juga kan? Aku juga sadar diri kak"

"Kalau sama anak tante aja gimana" Mama apaan sih. Gue cuman pura-pura gak dengar aja.

"Kak Alvin kayaknya gak suka sama aku, lagian mana ada Handsome businessman in turban sama Asia's most handsome businessman. Mau sama aku yang kayak gini? Aku gak percaya diri" Ya Allah Rara, kamu sempurna di mataku.

"Kamu sempurna sayang"

"Astaghfirullah tan, aku banyak cacatnya, lagian aku gak semampu dulu lagi"

"Alvin, ngomong dong! Ini Rara loh, yang selama ini kamu tungguin sampe kabur segala! Masa udah ada di depan mata kamunya diem aja gitu"

Astaghfirullah ma, untungnya mama sendiri. Kalau bukan juga ya jangan ginilah, malu ini.

"Kalian lanjut aja ngobrol nya, saya mau mengantar tamu yang udah mau pulang, khusus keluarga om tante harus nginep disini, biar kita sahur bareng nanti"

"Iya, terimakasih"

"Jadi serius kakak nunggu aku?"

Gak gue jawab. Gue masih pura-pura fokus sama handphone.

"Yasudah, gak papa. Aku juga gak berharap lebih ko kak, aku bisa pulang ke Indonesia aja udah seneng banget, makasih kalian udah sehat semuanya, nanti kalau Abi sama Uma kesini, aku kenalin sama semuanya"

Bukan gitu Ra, aku rindu kamu, selalu rindu sama kamu Kinara.

"Aku pamit dulu ya kak, Hikmal kaki teteh keram, kamu bisa gak minta bang Chandra gendong kakak"

Gue kaget denger Rara bisikin gitu sama Hikmal.

"Ke rumah sakit aja ya, aku takut kakak kenapa-napa"

"Udah biasa, kakak cuman kecapean aja. Tolong ya"

"Sama aku aja"

"Jangan ah, bang Chandra aja. Tolong"

"Abang Chandra! Tolongin sini" Hikmal malah teriak jadi semuanya mendekat. Rara malah ketawa gitu.

I'm Alvin [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang