抖阴社区

MR part 73

2.7K 183 40
                                        

Sebelum membaca diwajibkan menekan tanda ⭐ untuk membayar kerja keras penulis.
Happy reading!

*

Flashback on..

Kevin melepas pelukan mengubah posisi duduknya untuk membantu Jane duduk.

"Sayang,"

"Hmm."

"Aku sudah membuat keputusan,"

Alis Kevin berkerut, menatap intens masuk kedalam retina cokelat.

"Aku akan mempertahankan bayi ini."

Kaget dengan keputusan Jane, Kevin mencoba kembali menyadarkan mendekatkan tubuh hingga tak ada lagi jarak.

"Kamu serius? Ini sangat beresiko."

Tidak ada pilihan lain, Jane sudah membuat keputusan dan bersiap mempertaruhkan nyawanya.

"Aku tidak akan setuju, lebih baik aku kehilangan anak ini dari pada harus kehilanganmu."

Keduanya terdiam, deru nafas saling bersahutan di tambah dengan monitor yang sejak tadi masih menyala. Ruangan berpendingin sepuluh derajat telah menyala tetapi hawa panas menyerang hati.

Keringat dari dahi bercucur, beberapa kali Kevin mengelapnya agar tidak turun.

"Aku akan keluar."

"Kemana?"

"Mencari udara segar."

Jane tidak setuju, tangan Kevin di cegah untuk tetap berada disana.

"Jangan menghindar, aku tahu ini keputusan berat tapi bayi ini memiliki hak untuk hidup."

Sekuat tenaga Kevin menahan sesak memikirkan resiko di depan yang harus mereka terima. Kevin mengusap wajah kasar dan terdengar helaan panjang.

Dia kembali duduk mencondongkan setengah tubuh.

"Ada atau tidaknya anak dalam rumah tangga kita aku tidak akan mempermasalahkan, aku menikahi mu ingin menghabiskan seluruh hidup bersama mu."

Penjelasan yang cukup panjang membuat Jane berfikir, Kevin ingin hidup bersamanya dalam waktu yang lama menjadi alasan kuat dia bersikukuh menjaga salah satu agar utuh.

Tapi Jane juga tidak bisa egois, ada nyawa tidak berdosa yang harus tetap hidup. Dia darah daging yang akan meminta bertanggung jawaban kelak.

Lantas bagaimana Jane bisa membunuhnya?

Bimbang? Ya! Jane sangat bimbang dan ketakutan. Jane selalu memikirkan orang lain dan mengabaikan dirinya sendiri, apa kah sudah saatnya Jane memikirkan kebahagiaannya?

"Vin,"

Kevin mendongkak berulang kali menyembunyikan wajah agar tidak terlihat membendung air mata,

"Jika bayi ini terbunuh apa kanker ini akan hilang? Aku tidak lagi merasa kesakitan?"

Deretan pertanyaan yang tidak bisa Kevin jelaskan. Kevin tidak bisa menjamin kehidupan seseorang, apalagi dengan penyakit berbahaya yang bersarang di tubuh.

"Kamu sendiri tidak bisa menjaminnya kan? Ini alasan kenapa aku bersikeras mempertahankan bayi dalam rahimku."

"Cukup! Jangan pikirkan apa pun, kamu harus banyak istirahat."

Kevin menarik selimut hingga batas dada, mengecup sekilas kening dan pergi tanpa satu patah kata.

Tinggallah Jane dengan segala fikiran membabi buta. Semua sangat gelap hingga otak pun tidak bisa bekerja dengan baik. Sesak di dada juga ikut membuatnya semakin sakit.

Monochrome Romance 2 (After) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang