抖阴社区

05. Juan vs Argantara

2.5K 269 1
                                        

*Juan VS Argantara (1)

Senin pagi yang cerah, Dito sudah uring-uringan di depan gerbang sekolah menunggu sohibnya yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya, padahal upacara sudah akan dimulai.

Dito tiba-tiba teringat perkataannya semalam tentang menyuruh Juan untuk tidak ke sekolah. Apa Juan benar-benar menuruti perkataannya? Tapi, tidak mungkin, setahunya Juan bukanlah seseorang yang akan lari dari masalah. Juan adalah orang yang akan selalu menghadapi masalah dengan tegar.

"Juan setan, lo di mana?"

Berulang kali Dito menelpon dan mengirim chat kepada Juan, namun satupun tak ada yang diangkat maupun dibalas. Tidak biasanya Juan menghilang tanpa kabar seperti ini.

Dito menghela napas panjang, tentu saja ia khawatir. Bagaimanapun ia dan Juan adalah sahabat sejak kecil, jadi bukan hal aneh jika ia begitu menghawatirkan sohibnya itu yang hilang tanpa kabar.

"Ah, bikin kesel aja tuh anak. Awas lo, Ju, kalau ketemu, gue bejek-bejek lo," ujarnya kesal bercampur khawatir.

Dengan terpaksa Dito meninggalkan gerbang sekolah sebab upacara sudah akan dimulai. Anggota OSIS sudah mulai berkeliling mencari murid yang berniat untuk meninggalkan upacara.

Upacara berlangsung cukup khidmat dan lama, sebab ternyata pemilik sekolah hari ini berkunjung.

Di tempatnya Dito sudah berkeringat dingin. Jika pemilik datang, maka sidang kedisiplinan Juan akan benar-benar dilakukan hari ini, tetapi yang bersangkutan bahkan belum muncul.

Ah, Juan yang akan disidang, kenapa dirinya yang deg-degan?

.
.
.

Rajendra Argantara adalah sosok pria pengusaha dan seorang ayah dari dua orang putera. Ia adalah pengusaha dan pebisnis yang cukup sukses di kotanya. Mengembangkan bisnis yang dirintis sang ayah hingga berkembang pesat sampai saat ini.

Tak hanya dikenal sebagai pengusaha yang sukses, Rajendra juga dikenal dengan sosok yang ramah, pria itu bahkan sangat dermawan.

Bagi orang-orang di luar sana, Rajendra adalah panutan. Sosok yang terlihat begitu sempurna itu sama sekali tak terlihat cacatnya.

Tapi, manusia tidak ada yang sempurna, kan?

Salah satu bentuk kesuksesan seorang Rajendra adalah berdirinya sebuah sekolah menengah swasta yang cukup bergengsi. Sekolah yang juga ditempati sang anak untuk menuntut ilmu, Arjuna Argantara.

Pagi ini ia kembali mengunjungi sekolah miliknya, kali ini bukan sebagai pemilik sekolah, melainkan sebagai orangtua yang menuntut keadilan untuk anaknya yang mendapat perlakuan tidak baik dari salah satu siswa.

Rajendra tentu tak terima anaknya diperlakukan buruk, apalagi sampai melukai sang anak hingga anaknya harus dirawat di rumah sakit dengan luka di kepalanya. Rajendra marah, bahkan sangat.

Kini Rajendra dan sang istri tengah menunggu sidang kedisiplinan dilaksanakan. Ia sudah tidak sabar melihat seseorang yang sudah membuat anaknya masuk rumah sakit.

Sepuluh menit berlalu, tak kunjung datang seseorang yang ditunggu. Rajendra dan sang istri nampak jengah membuat kepala sekolah yang ada di sana sudah gusar menunggu seorang Juan.

"Permisi, Pak."

Seseorang masuk mengalihkan atensi orang-orang yang ada di dalam. Seorang guru perempuan nampak ragu untuk masuk, tapi setelah mendapat anggukan dari kepala sekolah, ia akhirnya masuk—membisikkan sesuatu kepada kepala sekolah. Setelahnya, guru tersebut melenggang pergi setelah berpamitan.

"Ekhm..." Kepala sekolah berdehem sejak. "Begini Tuan dan Nyonya, sepertinya sidang kedisiplinan hari ini harus ditunda—"

"Kenapa harus ditunda? Saya tidak ingin seseorang yang telah melukai anak saya bebas begitu saja, dia harus mendapatkan hal yang setimpal!"

Juan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang