"Maybe, who knows?" Sahut Jasper begitu ambigu.
Gila! Nick semakin tak paham jalan pikiran sobat brengseknya itu. Bagaimana bisa Jasper membuat keputusan besar disaat Ia sendiri tak yakin akan kewarasan otaknya.
Dan disaat Nick bercerita hal itu kepada leader mereka, Bara hanya membalas dengan kalimat pendek yang sama sekali tak dapat diartikan oleh Nick.
"I wish!"
🌼🌼🌼
-London, 1st of July-
Kepindahan sementara Bara ke London sama sekali tak terendus media. Karena hal tersebut murni hanya diketahui pihak Richiest Records juga personil SPARTA yang lain.
Penyebabnya? Tentu saja Rehab.
Ya, Bara memulai langkah awal berupa menyusun jadwal perawatan bersama dokter pribadinya yang sama sekali tidak diketahui publik.
"Selamat pagi, Tuan Louis."
Sapaan dari seorang pria berambut ginger tak pelak membuat Bara sadar dari posisinya yang tengah menerawang jauh di balik kaca jendela apartemennya.Dr. Bill, dokter pribadi yang sudah lama menangani Bara itu langsung duduk setelah dipersilahkan oleh seorang wanita berusia 40an selaku asisten rumah tangga yang berdiri di belakang Bara sedari tadi.
Iris biru dibalik kacamata miliknya menatap punggung Bara dengan intens.
Tarikan nafas kecil, lolos dari bibir tipisnya.Sekali pandang, perasaan iba langsung menyapa hati pria itu. Ia merasa Bara begitu terlihat kosong, walau pria itu hanya menunjukkan punggungnya.
Lantunan melodi gitar khas Bara yang ikut mengisi ruang tamu apartemen terdengar lebih menyayat hati dan menunjukkan aura sendu dalam diri pria itu.
Bill tahu, lagu instrumental itu adalah lagu yang Bara rilis sebelum dirinya pindah ke London. Banyak spekulasi tentang sasaran dari pada lagu itu, namun tak pernah ada jawaban yang pasti karena Bara sendiri tak pernah angkat bicara akan lagu itu.
Namun Bill sendiri tahu, lagu tersebut untuk seseorang yang istimewa diliat dari bagaimana Bara hanya mengulang satu lagu tersebut sedari tadi.
Lagi-lagi, Bill hanya bisa menarik nafas dalam.
Loyalitasnya yang sudah mengakar, membuat Bill terbang jauh-jauh dari Boston ke London saat Bara dengan khusus memintanya mengontrol jalannya rehabilitasi pria itu.Lagipula, Bill tak sanggup menolak. Ia lebih tau masalah kesehatan Bara.
"Butuh berapa lama?"
Pertanyaan tersebut datang dari Bara. Pria itu masih berdiri tegap namun suaranya terdengar parau dan lelah.
"It depends, Sir. Bisa saja satu bulan, namun bisa juga lebih dari setahun jika anda masih ingin bermain-main dengan obat-obatan itu."
Bara menarik nafas panjang, ia menyesap rokoknya begitu dalam sebelum membalikkan tubuhnya dan menatap penuh ke arah Bill.
"Jadi bagaimana Tuan Louis? Well, ini semua hanyalah resiko dari pilihan anda." Tanya Bill sekali lagi.
"Jadwalkan. Entah satu bulan, satu tahun, atau bahkan satu abad. I'll run the risk."
🌼🌼🌼
Lantunan melodi gitar yang berasal dari sebuah ponsel yang tergeletak di atas meja belajar, memenuhi apartemen milik seorang perempuan muda bersurai brunette.
Kyra sang pemilik ponsel, sontak berhenti melakukan pekerjaannya dengan segala buku tebal yang tidak lagi menarik sembari menatap penuh pada ponselnya.
Ia terpaku cukup lama. Ia tahu pasti siapa pemilik lagu itu. Diluar itu, fakta bahwa lagu tersebut dirilis bertepatan dengan ulang tahunnya membuat Kyra takut untuk sekedar berandai-andai.
Kyra beralih menatap kalender yang juga berada di atas mejanya. Kyra benci menghitung hari, karena baginya tiap-tiap harinya berjalan begitu sulit. Namun terhitung hari ini, tepat setahun Kyra meyakini hubungannya bersama Bara telah kandas.
Begitu besar harapan Kyra untuk bertemu lagi, walau hanya sebagai orang asing. Ky rindu sosok pria itu. Kenangan yang ditorehkan nya begitu membekas tak kunjung pudar. Atau Kyra sendiri yang sebenarnya menolak keras untuk sekedar mengesampingkan kenangan-kenangan itu.
"Kemanapun Kak Bara pergi, tolong berikan dia kebahagiaan yang melimpah."
Harapan tulus tersebut dinaikkan diam-diam oleh Kyra untuk satu-satunya pria yang sampai sekarang masih mengisi relung hatinya.
*Tbc*
High (n.) Under the influence of alcohol or a drug.
.
.
.
.
Segitu dulu yahh, Thankyou 🤍
See you!! 👋

KAMU SEDANG MEMBACA
LATIBULE
RomanceWarning: 18+ Latibule (n.) a hiding place; a place of safety and comfort. Graydebara Elvano Louis. Bara, begitu panggilannya. Lelaki dingin, berwatak emperor tak berperasaan yang merangkap sebagai Guitarist dan Leader dari rock band ternama "SPARTA...
45 -RUN THE RISK-
Mulai dari awal