Jangan lupa tekan ⭐ ya!
°~°~°
Brug!
Taehyung membanting tubuh Jungkook ke atas sofa. Dia membawa Jungkook ke ruangan pribadinya, dia berjongkok di lantai dan menatap wajah Jungkook yang masih tidak sadarkan diri.
"Aku akan membuangmu secara percuma jika kau tidak berguna bocah." Gumam Taehyung sembari mengelus batang hidung Jungkook.
Dia menatap wajah Jungkook dengan seksama, dia mendengus saat melihat darah keluar dari lubang hidung Jungkook. Dia mengambil saputangannya dan mengusap darah tersebut.
Lalu dia berdiri dan masuk kedalam pintu lainnya di dalam sana, itu adalah kamar pribadi Taehyung yang ada di markas. Tak ada seorang pun yang pernah atau diperbolehkan masuk kedalam sana.
Dia memilih membaringkan tubuhnya karena terasa sangat lelah. Tak membutuhkan waktu lama dia masuk kedalam alam mimpi.
°~°~°
Tengah malam Jungkook terbangun kerena ingin buang air kecil. Dia mengerjap beberapa kali mencoba untuk mencerna dimana dia berada dan apa yang telah terjadi.
Hingga dia membulatkan kedua matanya saat mengingat pukulan keras tersebut di wajahnya. Dia meringis kecil merasakan perih di hidungnya. Dia pun duduk dan melihat sekitar, dia tak mengenali ruangan tersebut.
Puk!
Dia menunduk saat merasakan sesuatu yang terjatuh, dan itu adalah sebuah saputangan. Dia mengambil saputangan tersebut dan terdapat bekas darahnya. Dia pun menyimpan saputangan tersebut di saku celananya.
Dia melihat kamar mandi dan dia segera ke sana. Dia membuang air seninya kemudian membasuh tangannya di wastafel. Dia melihat pantulan wajahnya di kaca kamar mandi.
Bekas darah kering masih terlihat di atas kulit bibirnya. Dia menghembuskan napas panjangnya melihat wajahnya sendiri.
"Hai. Hari yang sangat buruk bukan? Tak apa. Terimakasih sudah melewatinya Jeon Jungkook." Jungkook tersenyum kecil.
Dia berusaha melebarkan senyumannya, dengan bibir bergetar dia memaksa bilah bibirnya untuk tersenyum lebih lebar. Namun bibirnya bergetar dengan kedua mata yang berkaca-kaca.
"Ini adalah permulaan Jeon Jungkook. Tuan Kim tak suka melihat seorang yang cengeng dan lemah sepertimu." Gumam Jungkook berusaha menguatkan dirinya sendiri.
Namun semakin dia berusaha menahan air matanya justru semakin membuat kedua matanya terasa sangat panas dan mengeluarkan air mata hingga menggenangi pelupuk matanya.
"Hei.. it's okay. Eumm——it's okay Jungkook-ah. Kau pasti bisa melewatinya." Lirih Jungkook dengan suara tercekat.
Ia mengerjap dengan cepat dan seketika air matanya berjatuhan membasahi pipinya.
"HIKS!!" Jungkook menghapus air matanya dengan kasar berulang kali.
Ia menggelengkan kepalanya pelan merasa dirinya begitu lelah, dia menggigit kuat bibir bawahnya hingga terluka.
"Kenapa sangat berat Ya Tuhan.. tidakkah Kau kasihan kepadaku? Aku tak sekuat itu.." parau Jungkook dengan napas yang terengah.
Dia pun memilih untuk duduk dan bersembunyi di bawah wastafel. Dia menutupi wajahnya dengan satu telapak tangan, bahunya mulai bergetar dengan air mata yang semakin deras menetes.
"Hhmmh——hiks hiks.. haish kenapa sangat sakit?" Cicit Jungkook sembari meremas dadanya sendiri.
Dia mengingat semua masa sulit yang ia alami dalam waktu yang begitu cepat ini. Kehidupannya berputar tanpa permisi dan tanpa persiapan darinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GAMERS S1 (Taekook/Vkook) END by : FujoHere8
Fanfiction?? HOMOPHOBIC OUT! 21+ MPREG!?? HAPPY END-NO CHEATING-ANTIMAINSTREAM Jeon Jungkook, pria yang mempunyai nasib sial. Kehidupannya hancur lebur karena ulah seseorang yang sangat ia cintai. Hingga datanglah dia kepada Kim Taehyung, meminta bantuan namu...