"Ayo berangkat."
***
"Wow, aku tidak percaya ini. Jadi kau benar-benar akan menikahi wanita itu?" ungkap Keys heboh sembari terus menerawang kartu undangan yang baru saja Mark bagi-bagikan di tengah remangnya cahaya club, takut salah baca.
Mark hanya bergumam sembari mengangguk sebagai jawaban, lebih memilih untuk fokus mengambil dan menyesap minumannya. Sudah cukup lama mereka tidak berkumpul dan menghabiskan waktu bersama seperti biasa. Tuntutan usia dan pekerjaan membuat mereka kehilangan banyak waktu bersama, ditambah lagi Mark sedang di fase sibuk-sibuknya mempersiapkan pernikahan maka ketika mendapatkan jadwal kosong ia langsung menghubungi teman-temannya dan mereservasi tempat seperti biasa.
"Mengejarnya diawal juga sudah mencurigakan, namun membawa hingga ke jenjang yang lebih serius ini agak di luar ekspektasi." Ungkap Edzard menimpali.
"Tidak ada yang mempresiksi kapan datangnya cinta bro." Regard meski dengan tampang tak perdulinya ikut menimpali sebelum mematik cerutu miliknya.
"Bukannya kau tidak menyukai hubungan serius Mark?" Akhirnya, pertanyaan yang sudah Mark pastikan muncul telah diungkapkan oleh Rezxvan.
"Bahkan setahuku kau tidak pernah menjalin hubungan apapun setelah sekolah menengah. Kalian terhalang restu, setidaknya itu yang pernah kau ceritakan." Lanjut Rezxvan.
"Ingatanmu cukup bagus juga." Mark terkekeh karena teman-temannya mengingat tentangnya. Bukan tanpa alasan hanya saja mereka adalah perkumpulan pria-pria brengsek yang nasib baiknya memiliki sisi positif yang merupakan perkumpulan pembisnis muda handal meski sehebat apapun itu tidak akan menutupi fakta bahwa mereka tetaplah penjelajah kelamin. Enggan memiliki hubungan serius dan Mark yang menjadi pembuka gerbang serta pemecah circle perbujangan itu. Terkecuali Edzard yang memang sudah menjadi duda beranak satu dengan cerita yang sangat panjang dibelakangnya.
"Oh, benarkah? Aku baru mengetahuinya." Celetuk Regard yang terlihat terkejut. Ia adalah anggota terakhir yang masuk ke circle Mark, ia memang mengetahui banyak namun tetap saja tidak sebanyak Keys, Edzard, serta Rezxvan yang memang sudah berteman sejak sekolah menengah.
"Iya, Mark bahkan bertengkar hebat dengan keluarganya saat membela kekasihnya saat itu. Setidaknya itu yang kami tahu, untuk berlanjut atau tidaknya mereka tidak pernah menunjukkan apa-apa."
"Mark adalah pengejar sejati ia tidak akan berhenti sampai berhasil mencapai keinginannya, jika ia masih mencintainya seharusnya Mark masih bersama bahkan menikahi gadis itu. Namun, isi hati siapa yang bisa memprediksi?"
Lelaki akan berjuang demi wanita yang ia inginkan, tak terkeculi Mark. Memang ada berbagai jenis pria di muka bumi ini dan Mark masuk ke dalam golongan si pengejar sejati, ia tidak akan berhenti sebelum mendapatkan apa yang ia inginkan. Terbukti dari bagaimana ia membela dan mempertahankan Cathabel hingga bagaimana Mark akhirnya mendapatkan Sava.
Mark tidak bercerita banyak mengenai hubungannya bahkan saat masih terjalinnya hubungannya dengan Cathabel hingga saat ini. Sedikit banyak yang diketahui yaitu karena mereka berasal dari sekolah yang sama serta curahan hati lainnya yang biasa secara tidak langsung tercongkel saat sedang berkumpul seperti ini.
Mark sendiri bingung dan kalut, Cathabel kembali disaat ia sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan pernikahan dengan Sava. Ia tidak berniat untuk menceritakan apapun, minum-minum dan menghabiskan waktu bersama mungkin bisa membuatnya sedikit lebih baik.
"Beritahu aku apa dia semenarik itu?" tanya Keys sembari mengetuk gelas miliknya pada gelas Mark dengan sebelah alis yang dinaikan nakal.
Lagi-lagi Mark hanya terkekeh, "Jauh dari yang kalian bayangkan tapi seperti itulah kebenarannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Let's play (TELAH TERBIT)
RomanceSEBAGIAN BESAR CHAPTER DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN Trigger Warning! cheating, toxic relationships, mature content Elvano Markvard Hille seorang pewaris tunggal dari salah satu perusahaan property ternama dengan nama yang tidak pernah absen m...
16 Sick
Mulai dari awal