抖阴社区

01 Let's Play Sir?

20.4K 583 21
                                        

Dalam sebuah ruangan persegi panjang minimalis nan mewah di mana sebagian besar ruangan di dominasi oleh bahan kaca baik itu berwarna bening maupun hitam. Seorang pria dengan tubuh tinggi nan tegapnya berkomat-kamit di depan. Hanya ia yang berdiri di depan, dengan tangan yang terus melayang di udara memperagakan apa yang ia ucapkan. Layar putih di dekatnya menampilkan kurva lengkap dengan garis lurus, melengkung, dan garis titik-titik serta beberapa huruf pada titik tertentu . Orang awam mungkin tidak akan mengerti maksud dari gambar itu. Berbeda dengan orang yang memang bergelut di bidangnya, seperti yang di lakukan pria ini.

Dengan lincah lidahnya mempermainkan kata-kata membuat orang-orang di sana yang sedang duduk mengangguk mengerti, beberapa menatap dengan serius, namun ada juga yang mengerutkan keningnya tidak mengerti. Tanpa harus di beritahu, lelaki yang sedang menjelaskan itu tersenyum ia paham mungkin bahasanya terlalu berat maka dengan sabar ia mengulang lagi apa yang sudah ia katakan sebelumnya namun menggunakan bahasa yang lebih sederhana. Setelah melihat orang yang sempat mengerutkan keningnya kini tersenyum dan mengangguk mengerti barulah ia berhenti. Karena bersamaan dengan itu tugasnya dalam mempresentasikan proyeknya selesai.

Kening mulusnya yang nampak karena rambut hitam lurus nan cukup panjang indahnya tersisir rapi kebelakang. Bulir-bulir kecil keringat mulai menghiasi kening itu, namun bukannya membuatnya nampak lusuh malah membuatnya semakin sexy. Belum lagi dengan keringat yang keluar dari pori-pori lehernya juga saat pria itu menelan air ludahnya membuat sesuatu yang menonjol di sana ikut bergerak menunjukkan kejantanannya. Membuat para perempuan yang hadir di sana hampir pingsan karena tak bisa bernafas. Belum lagi dagu yang cukup runcing layaknya pahatan dewa Yunani.

Harus di akui selain dengan proporsi tubuh yang ideal, visual wajah yang tak perlu di ragukan lagi, dan prestasi di usia mudanya sudah lebih dari cukup untuk di acungi jempol. Di usianya yang ke dua puluh lima ia sudah menjadi pemimpin dalam perusahan besar warisan sang ayah. Tak hanya itu ia juga sudah memegang banyak resort yang tersebar di pulau-pulau indah yang terkenal akan pantainya atau destinasi liburannya. Khusus untuk usaha resortnya itu murni berasal dari usahanya sendiri tanpa campur tangan keluarganya. Maka tak heran jika banyak teman dari orang tuanya memperkenalkan putri mereka padanya dengan harapan anak mereka akan bersanding dengannya lalu hidup terjamin juga secara tidak langsung mereka dapat merasakan kenikmatan itu. Cih, ia sangat tidak sudi akan itu.

Tiba-tiba saja suara tepuk tangan menggema dalam ruangan itu seseorang yang duduk di dekatnya namun berseberangan berdiri lalu mengulurkan tangannya dengan sigap ia sambut uluran tangan itu lalu keduanya tersenyum dengan tangan yang sempat di hentakkan namun tak terlepas. Pertanda yang sangat amat baik. Tak lama surat kontrak di tanda tangani. Pria yang menjelaskan tadi bukan main girang bahagia, hanya dengan goresan pena di atas matrai itu saja sudah cukup membuatnya hampir tak bisa bernafas namun ia pandai memainkan ekspresi sehingga yang nampak hanyalah senyum yang mengembang karena suatu ketidak mungkinan ia berloncat-loncat kegirangan di sana.

Berhasil. Ia telah berhasil meyakinkan investor akan proyek terbarunya. Bahkan tak
tanggung-tanggung investor itu menyuntikkan dana dalam jumlah yang besar. Tak ada yang perlu di khawatirkan mengingat betapa pesatnya usaha yang ia lakukan sekarang membuat banyak investor berlomba-lomba menggaet usahanya. Pria tadi juga tidak menyangka bahwa hal ini akan terjadi padanya, semua terjadi begitu cepat namun ada pepatah yang mengatakan bukan jika kerja keras tidak akan membohongi hasil.

Jika harus di ingat kembali bagaimana perjuangan ia sebelumnya maka tidak heran jika ia bisa memperoleh posisi seperti sekarang. Sejak sekolah menengah sampai kuliah ia selalu mendapat nilai yang bagus bahkan lulus kuliah selama tiga setengah tahun dengan ipk yang sempurna. Banyak tawaran kerja yang menghampirinya, puluhan kertas tawaran pekerjaan dari berbagai perusahaan ternama memenuhi mejanya. Tentu saja tidak ada satupun yang ia pilih karena ia sudah di tetapkan untuk satu tujuan yaitu melanjutkan perusahaan ayahnya yang sudah di tinggal oleh sang empunya beberapa tahun lalu.

Let's play (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang