"BI RARA, JO BERANGKAT!!" Pamit Kenjo
"Iya den, hati-hati," ucap bi rara, ia ikut keluar melihat Kenjo yang sudah mengeluarkan motornya
Kenjo tersenyum kearah bi Rara, mengingat kejadian beberapa hari lalu, ia menyangka bi Rara adalah orang yang akan merampok rumahnya
Bi Rara adalah Art dirumahnya, Kenjo tentu bingung ketika bi Rara menyatakan hal tersebut dan dirinya mungkin langsung mempercayai, untungnya bi Rara segera menjelaskan jika dirinya disuruh oleh ayahnya untuk mengurus dirinya
Setelah penceraian yang terjadi empat bulan lalu, bi Rara disuruh bekerja untuk membersihkan rumah di pagi hari dan setelah itu boleh untuk pulang. Bi Rara tidak mengetahui jika mereka memiliki anak yang sudah menginjak usia remaja
Kelulusan sebentar lagi, Kenjo sedikit meringis mendapat kabar jika dirinya mendapat peringatan bahkan tidak akan diluluskan tapi untungnya pihak rumah sakit memberikan keterangan pada sekolah jika Kenjo koma selama berbulan-bulan
Kenjo memasuki gerbang sekolah, seperti biasa tatapan benci dari orang-orang masih ia dapatkan
Eriq, orang yang pernah menjadi temannya, ia berdiri didepan kelas, matanya melihat Kenjo, dia melayangkan tatapan malas lalu pergi memasuki kelas
Tatapan benci tersebut semakin menjadi apalagi setelah mereka mendapat kabar jika penyebab Kenjo tidak masuk kelas beberapa bulan lalu karena dia lompat dari atas jembatan, mereka semakin menjadi-jadi
"Jo, kasih tau dong rasanya loncat dari jembatan," celetuk salah seorang siswa
"Hahaha, kok lu bisa kagak mati sih?"
"Halah, depresi doang sampe bunuh diri," ejek salah seorang teman sekelasnya
Kenjo marah? Tidak, ia mengabaikan ucapan mereka, saat ini kondisi mentalnya yang terpenting
Kenjo tidak menundukkan pandangannya, dirinya terus berjalan dengan pandangan lurus hingga memasuki kelasnya
Jam pelajaran pertama dimulai, tetapi rasa kantuk mulai menyerang Kenjo, ia mengabaikan sekitarnya, toh dia hanya duduk sendirian
"Liam?!" Kaget Kenjo, merasakan keberadaan seseorang yang berada disebelahnya, namun nihil
Kenjo menghela nafas, ia selalu menyebutkan nama tersebut tanpa sadar, dia memukul mulutnya pelan
Kenjo melipat kedua tangannya diatas meja ia memilih untuk tidur mengabaikan pelajaran pagi ini
Rasanya baru sekejap Kenjo menutup kedua matanya, jam pelajaran pertama telah berakhir dan waktunya beristirahat
Seperti biasa dirinya membawa bekal ke sekolah dan membawanya ke belakang sekolah
Sialnya saat diperjalanan ia bertemu dengan tiga orang yang selalu membullynya, siapa lagi jika bukan Andrea, Jaevan juga Aaron
Ketiganya terlihat menunggu Kenjo didepan lab, satu-satunya jalur yang dapat Kenjo lewati menuju taman belakang sekolah
"Kemana Lo?" Andrea memblokir akses jalan Kenjo, "Kamu nggak lihat saya bawa apa?" jawab Kenjo
"Wah, abis loncat dari jembatan lu jadi songong gini," kesal Jaevan
Aaron diam, ia sama sekali tak berminat untuk menganggu Kenjo saat ini, "Erika udah nungguin gua,"
Andrea menepuk pundak Jaevan, "Yaudah ayo pergi," lontar Jaevan
Mereka bertiga pergi dengan Aaron yang berada didepan

KAMU SEDANG MEMBACA
Contract With Devil || END
Mystery / ThrillerTetap votmen gaes walau udah end, maaciw Teman-teman yang palsu, keluarga yang hancur, hari hari yang dilalui begitu berat hingga sesosok iblis datang menghampirinya dan membuatnya melakukan sebuah perjanjian "Apa yang gua kasih ke elo, tentunya ha...