抖阴社区

Extra #2 Hidup Semestinya

2.1K 202 37
                                        



"BI RARA, JO BERANGKAT!!" Pamit Kenjo

"Iya den, hati-hati," ucap bi rara, ia ikut keluar melihat Kenjo yang sudah mengeluarkan motornya

Kenjo tersenyum kearah bi Rara, mengingat kejadian beberapa hari lalu, ia menyangka bi Rara adalah orang yang akan merampok rumahnya

Bi Rara adalah Art dirumahnya, Kenjo tentu bingung ketika bi Rara menyatakan hal tersebut dan dirinya mungkin langsung mempercayai, untungnya bi Rara segera menjelaskan jika dirinya disuruh oleh ayahnya untuk mengurus dirinya

Setelah penceraian yang terjadi empat bulan lalu, bi Rara disuruh bekerja untuk membersihkan rumah di pagi hari dan setelah itu boleh untuk pulang. Bi Rara tidak mengetahui jika mereka memiliki anak yang sudah menginjak usia remaja











Kelulusan sebentar lagi, Kenjo sedikit meringis mendapat kabar jika dirinya mendapat peringatan bahkan tidak akan diluluskan tapi untungnya pihak rumah sakit memberikan keterangan pada sekolah jika Kenjo koma selama berbulan-bulan

Kenjo memasuki gerbang sekolah, seperti biasa tatapan benci dari orang-orang masih ia dapatkan

Eriq, orang yang pernah menjadi temannya, ia berdiri didepan kelas, matanya melihat Kenjo, dia melayangkan tatapan malas lalu pergi memasuki kelas

Tatapan benci tersebut semakin menjadi apalagi setelah mereka mendapat kabar jika penyebab Kenjo tidak masuk kelas beberapa bulan lalu karena dia lompat dari atas jembatan, mereka semakin menjadi-jadi

"Jo, kasih tau dong rasanya loncat dari jembatan," celetuk salah seorang siswa

"Hahaha, kok lu bisa kagak mati sih?"

"Halah, depresi doang sampe bunuh diri," ejek salah seorang teman sekelasnya

Kenjo marah? Tidak, ia mengabaikan ucapan mereka, saat ini kondisi mentalnya yang terpenting

Kenjo tidak menundukkan pandangannya, dirinya terus berjalan dengan pandangan lurus hingga memasuki kelasnya

Jam pelajaran pertama dimulai, tetapi rasa kantuk mulai menyerang Kenjo, ia mengabaikan sekitarnya, toh dia hanya duduk sendirian

"Liam?!" Kaget Kenjo, merasakan keberadaan seseorang yang berada disebelahnya, namun nihil

Kenjo menghela nafas, ia selalu menyebutkan nama tersebut tanpa sadar, dia memukul mulutnya pelan

Kenjo melipat kedua tangannya diatas meja ia memilih untuk tidur mengabaikan pelajaran pagi ini












Rasanya baru sekejap Kenjo menutup kedua matanya, jam pelajaran pertama telah berakhir dan waktunya beristirahat

Seperti biasa dirinya membawa bekal ke sekolah dan membawanya ke belakang sekolah

Sialnya saat diperjalanan ia bertemu dengan tiga orang yang selalu membullynya, siapa lagi jika bukan Andrea, Jaevan juga Aaron

Ketiganya terlihat menunggu Kenjo didepan lab, satu-satunya jalur yang dapat Kenjo lewati menuju taman belakang sekolah

"Kemana Lo?" Andrea memblokir akses jalan Kenjo, "Kamu nggak lihat saya bawa apa?" jawab Kenjo

"Wah, abis loncat dari jembatan lu jadi songong gini," kesal Jaevan

Aaron diam, ia sama sekali tak berminat untuk menganggu Kenjo saat ini, "Erika udah nungguin gua,"

Andrea menepuk pundak Jaevan, "Yaudah ayo pergi," lontar Jaevan

Mereka bertiga pergi dengan Aaron yang berada didepan

Contract With Devil || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang