_[1/3]_
Kantin sekolah adalah salahsatu tempat yang lazim dipenuhi siswa disaat jam istirahat begini, kau duduk disalah satu meja disana dan asyik memperhatikan keramaian yang terjadi.
Tiba-tiba seseorang meletakan sekotak susu dihadapanmu.
"Ah, gomawo.." katamu saat tersadar.
"Kok melamun [y/n]-ya?" Ucap sosok yang tanpa permisi langsung mengambil tempat didepanmu.
Dengan sekali lihat pun kau bisa segera mengenalinya dan kamu tersenyum tipis,
"Annyeong Chan-ie..""Kau kenapa sih? kok akhir-akhir ini rasanya jadi sering melamun?" Namja lee itu mempoutkan bibir, kau dibuatnya tertawa gemas.
"Aniya, hanya memikirkan beberapa hal.." Jawabmu singkat.
Chan kini menatapmu dengan senyum simpul,
"Arasseo, tapi kuharap kau tidak banyak memikirkan hal negatif. Gwaenchana, arachi?" Tangan nya perlahan menyelipkan rambutmu kebelakang telinga.Tak bisa menolak kenyataan kalau wajahmu sudah berubah merona, kau hanya bisa mengangguk kikuk atas sikap manis pemilik nama lengkap Lee jung chan itu.
"Chan, waeyo?" Cicitmu pelan.
"Ne?"
"Kenapa kau jadi selalu bersikap manis begini?" Kau memperjelas maksud pertanyaanmu.
"Wae? kau tidak suka?"
"Ani! mm.. entahlah, hanya.." Kau menggigit bibir lantaran bingung hendak memberikan jawaban apa_perlu kuperjelas? Kau dan Chan adalah sahabat sedari kecil karena kalian tinggal dilingkungan yang sama dengan orangtua yang punya hubungan cukup dekat. Tapi sejauh ini hubunganmu dengan chan hanya sebatas sahabat baik.
Lantas, apa maksudnya namja itu bersikap seperti ini? Mungkinkah dia mulai menyukaimu?_Entahlah, tapi yang jelas kau tak mau berharap banyak jadi hanya berusaha menepis semua sangkaan itu.Tak lama berselang bel masuk kelas berbunyi. Dan lagi-lagi tanpa aba-aba Chan sudah menggenggam tanganmu mengajak pergi.
"Cha,kajja [y/n]-ya!"
Baiklah, mari kita lihat bisa sejauh apa kau bertahan untuk tidak sampai terbawa perasaan.
_ _ _
Hidup dengan pikiran negatif itu bukan sesuatu yang bagus,kan? kau tahu. Meski demikian bukan berarti kau bisa sepenuhnya lepas dari hal itu, bukan? Namun diluar itu semua, kau sungguh bersyukur dengan apa yang kau punya saat ini.
"Annyeong [y/n]-ya!" masih pagi, Chan tampak tergopoh menghampirimu yang juga baru tiba digerbang sekolah, tempat itu tampak ramai.
"Annyeong Chan, selamat pagi." Sahutmu dengan senyum manis.
Mendadak namja seusiamu itu pura-pura memasang wajah cemberut,
"Sudah kubilang kan, panggil saja aku Dino~" ucapnya manja."Wae? Itu kan panggilan kesayangan dari kakakmu, memangnya boleh?"
"Tentu saja boleh! itu panggilan sayang dari keluarga dan orang istimewaku, tau. Dan kau memenuhi kualifikasi yang kedua, selamat!"
Kau terkekeh lalu mencubit pinggang sahabatmu,"Wae? kamjagiya?"
Chan meringis pelan,"Ya~ suka-suka aku dong.."
Kau memasang senyum tipis. Mulanya kau kira percakapan kalian akan berakhir disitu, lantas selanjutnya memilih saling diam sambil menyusuri lorong sekolah menuju kelas masing-masing. Tak lama netramu menangkap sosok yang menarik perhatian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated destiny [Dino]
FanfictionI'm not sure, what's wrong with us. Would you tell me? I'm really confused. Let me know whatever it is now. LeeChan/Dino x reader Imagine story BxG *sorry if the story is not clear *warn ; 2000+ character/chapt