抖阴社区

AishaZam (23)

2.9K 132 7
                                        

Happy Reading

•••
"Kamu beneran mau pergi?" Gadis itu menatap temannya yang sedang menaburi bedak bayi pada telapak tangan lalu menepuk-nepuknya pada bagian wajahnya.

Aisha melirik Nadya yang sejak selesai menunaikan salat isya di masjid selalu membuntuti dan merayunya untuk tidak pergi, "Iya, Nad, masa boongan."

"Kalo ketauan gimana?"

"Kan mau izin ke Umi," sahut Aisha seraya membenarkan bentuk hijabnya.

"Gimana kalo aku ikut aja?" tawar Nadya membuat gerakan tangan Aisha terhenti lalu menoleh menatapnya.

Nadya mengedip-ngedipkan matanya lucu, "Boleh, ya? Biar kamu ada temennya."

Aisha menghela napas lalu melangkah mendekati Nadya yang duduk bersila di atas kasur miliknya.

Kepala Aisha menunduk membuat Nadya spontan memundurkan kepalanya, "Gak. Boleh." Aisha menekankan setiap katanya membuat bahu Nadya seketika merosot kecewa.

"Yaah ... padahal aku udah lama banget gak liat dunia luar, sekali ini aja ajak aku pergi ya? Please?" mohon Nadya dengan tangan yang saling bertaut di depan dada.

"Aku gapapa kok, kalo naik taksi dan kalian berdua naik motor, boleh, ya?"

Aisha kembali berdiri tegak, "Boleh," sahut Aisha membuat senyum terukir diwajah gadis manis itu. "Tapi, izin sendiri, ya, ke Umi," sambung Aisha membuat senyum manis itu hilang seketika.

"Cari mati, namanya."

"Iya makanya jangan ngada-ngada, Nad."

Nadya mendengus kesal, "Kalian berdua lebih ngada-ngada lagi!"

Aisha terkekeh lalu memeluk Nadya gemas, "Udah ah, jangan ngambek gitu dong."

Nadya membuang mukanya, "Tau ah!

"Udah ih, aku berangkat dulu, ya, tolong bilangin ke ustazah Hafsah, kalo malam ini, Aisha izin gak masuk kelasnya. Okey, Nadya sayang?"

"Hmm."

"Doain juga semoga kencanku dan Kak Alzam berjalan lancar dan romantis malam ini." Aisha memasang senyum manisnya, meledek gadis yang tengah merajuk kesal itu.

Nadya merotasikan bola matanya, "Yeu, dulu aja gak suka banget digangguin sama Kak Alzam, tapi sekarang malah bucin abis, dasar wanita!"

Aisha tertawa mendengar ocehan temannya, "Hahaha, gapapa dong, namanya juga makhluk dinamis. Seiring berjalannya waktu pasti mengalami perubahan, apalagi ini hati," Aisha menunjuk dadanya, "Gampang berbolak-balik."

"Bener, ya kata orang kalo benci dan cinta itu beda tipis!"

"Udah ah, kak Alzam pasti udah nungguin istri tercintanya ini," bisik Aisha lalu tertawa pelan.

"Apasih, gak usah pamer gitu ya, entar aku juga punya kok," ketus Nadya seraya merotasikan bola matanya malas.

"Iya amin, semoga dapet yang tampan mapan dan beriman," sahut Aisha, "Udah gih, sana siap-siap masuk kelas. Aku pergi dulu, ya, assalamualaikum," pamit Aisha seraya berjalan ke arah pintu.

"Waalaikumussalam, jangan lupa beliin martabak!"

•••
"Terima kasih, Bapak," ucap Aisha pada pria paruh baya yang bertugas menjaga gerbang pesantren.

"Sama-sama, Non, hati-hati ya," balasnya setelah membukakan gerbang untuk Aisha.

"Mari, Pak," pamit Aisha sopan seraya melangkah keluar gerbang.

Astagfirullah, Alzam! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang