Deskripsi aku udh kasih peringatan ya di setiap chapter jga ada jdi jgn smpe cerita ini di report aws aja😤 .. .. ..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.. .. ..
Haechan menggunakan berbagai cara untuk melacak keberadaan Mark, dia bahkan menyewa seorang hacker dari luar negeri. Sangat sulit untuk melacak Mark karena dia selalu menggunakan kartu sim sekali pakai.
Haechan frustasi, rasanya kepalanya mau pecah Memikirkan Renjun yang di sekap membuat pikiran nya kacau. Dia tau Mark tidak akan menyakiti Renjun, tapi Mark pasti akan mencari kesempatan untuk menyentuh Renjun. Apalagi mereka pernah berhubungan di masa lalu, Haechan bahkan tidak berani membayangkan nya. Membayangkan Renjun kembali membuka hatinya untuk Mark membuatnya hampir gila.
Haechan bersumpah, dia akan membunuh Mark jika berani menyentuh Renjun.
Haechan membuka galeri di ponselnya, dia membuka album foto yang bertuliskan mylife❤. Semua foto yang ada di album itu adalah foto Renjun, foto yang selalu dia ambil setiap kali dia bersama Renjun.
Tanpa sadar dia tersenyum melihat foto-foto Renjun. Dia sangat merindukan Renjun, dia merindukan semua tentang Renjun.
“Tunggu sebentar lagi sayang, aku pasti akan menjemput mu.” gumam Haechan pelan.
Saat Haechan sedang melihat foto-foto tiba-tiba satu notifikasi masuk, pesan dari nomor tidak di kenal. Haechan membuka pesan itu dan betapa terkejut nya dia setelah melihat isi pesan itu.
+82—11xxxxx
Haechan...kumohon selamatkan aku!! Mark akan membawaku ke luar negeri besok.
Aku tidak tau aku di mana, karena Mark tidak pernah mengijinkan aku keluar kamar.
Cepat lah datang. Aku merindukan mu.
Haechan langsung menghubungi nomor itu namun tidak ada jawaban. Karena tidak ingin berlama-lama Haechan langsung mengirim nomor itu pada hacker bayarannya.
Tidak lama kemudian hacker itu membalas pesan Haechan dan mengirimkan alamat keberadaan Renjun sekarang.
Haechan tersenyum, akhirnya dia tau di mana Renjun sekarang.
Haechan langsung memanggil beberapa orang nya untuk ikut dengannya. Ah, tidak lupa dengan pistol kesayangannya.
“Mati kau, Mark!!”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.