"Sayang, Mama tinggal dulu sebentar ya, Mama mau ke rumah ada yang ketinggalan." ucap Serena. Saat Alora dan Ilana datang, Serena pergi ke kantin untuk sarapan, saat kembali ke ruangan putrinya dirawat Luva tengah memakan bakso, dia tidak marah. Serena mengizinkan asal jangan terlalu sering.
"Iya, Ma." ucap Luva.
"Alora, Ilana, Tante titip Luva ya." ucap Serena tersenyum ramah menatap kedua sahabat putrinya.
"Siap Tan, kita jagain." ujar Alora membuat Serena mengangguk, Serena mengecup kening Luva lalu dia berlalu pergi.
"Eh, gue lupa tanya sama kalian. Bagaimana cara kalian nemuin gue?" tanya Luva.
Alora mulai menceritakan dari awal sampai akhir mengenai mereka menemukan Luva.
"Terus kita ketemu Samuel, dia bantuin kita. Lo tahu dengan kerennya dia mendobrak pintu toilet itu dan Samuel langsung ngangkat lo ala pengantin gitu lho, terus ya, di bawa ke rumah sakit." ucap Alora.
Luva mengangguk paham."Kok dia gak jenguk gue?" tanya Luva.
Alora tersenyum menggoda."Mau lo dijenguk sama Samuel?" Goda Alora.
"Apa sih, terus yang kirim rekam suara ke ruang konseling siapa?" ucap Luva menatap kedua sahabatnya serius.
"Kayanya, Samuel deh." ucap Ilana.
"Bener banget, soalnya ya pas dia udah ke sini dia balik lagi, tapi bukan Samuel deh yang kasih ke ruang konseling soalnya di berita lambe turah aja gak di spill siapa orangnya. Tapi gue yakin itu Samuel." ucap Alora.
Luva mengerutkan keningnya tidak mengerti."Masa dia bela-belain segitunya buat gue?" ucap Luva.
Ilana dan Alora sama-sama mengangkat bahunya tidak tahu, memang mereka tahu seperti apa Samuel itu, datar dan bersikap dingin kepada siapapun.
"Kayanya dia ngancem Beryl deh," ucap Ilana.
"Hah?" beo Luva.
"Iya, soalnya dia yang menyerahkan diri ke ruang konseling." ucap Ilana.
"Kok bisa?" Luva merasa tidak percaya.
"Ya, bisa buktinya ini kejadian." balas Alora.
"Iya, gue tahu. Maksudnya tuh kaya gak mungkin lo tahu 'kan Beryl itu cewek seperti apa."
"Udah pokoknya pasti dia Samuel, lagian kenapa sih kalau Samuel?" potong Alora.
"Ya gak papa, cuma dia terlalu sering nolongin gue bahkan waktu SMP dulu. Tapi ya, gitu sikapnya nyebelin." ucap Luva.
"Jangan-jangan dia nyimpen perasaan sama lo udah lama lagi," ucap Ilana membuat Luva tersenyum kecut.
"Gak usah ngaco, dia sukanya sama Ava."
"HAH?!" teriak Alora dan Ilana bersamaan.
Luva menatap kedua sahabatnya kaget.
"Ava pacar si Maximus?" tanya Ilana membuat Luva menganggukkan kepalanya.
"Kok bisa?" tanya Alora.
"Dulu waktu SMP, gue tuh satu kelas sama Samuel dan Ava itu beda kelas sama kita. Gue selalu lihat dia itu selalu berangkat dan pulang bareng sama Ava, bahkan gue pernah dilabrak sama Ava buat gak deket-deket sama Samuel tapi gak separah sama si Beryl juga sih." jelas Luva.
"Tapi mereka jadian?" tanya Ilana membuat Luva mengangkat bahunya pertanda dia tidak tahu apa-apa mengenai hubungan Samuel dan Ava.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Paradise || ON GOING
RandomTHIS STORY IS ONLY FICTION, JUST IMAGINE, SO HAVE FUN GUYS!! Luva tidak menyangka bahwa putusnya dia dengan Max akan membawa banyak perubahan dalam hidupnya. Instagram:_dinniy