Hening . Itulah gambaran bagi situasi yang terjadi sekarang ini . Kayla harus berhadapan langsung dengan Mary alias ibu kepada Vincent. Dia bukan sahaja tergamam malah tidak berbicara sama sekali kerana memang tiada soalan...
" Kamu bila lagi nak kahwin ? ". Soalan tegas dikenakan kepada pakcik monopos yang memang hampir berkulat itu .
"entah-entah memang tak laku , itu yang tak kahwin . Siapa je yang nak dia ? . Cerewet, hipokrit . Mana tau dah berkarat ".
Kayla bercakap sendiri namun matanya terus menerus menatap tajam Easton seperti ingin membunuh .
" tak jumpa jodoh lagi ". Hanya empat patah perkataan sahaja yang disebut dari mulutnya .
" oh iya ? , Ke kamu yang memilih sangat ? . Ataupun kamu memang tak minat perempuan? ". Mary terus bertanya lurus tanpa belok kiri dan kanan .
Mendengar itu Easton hanya menjeling kakaknya tajam . Bukan tidak minat hanya memang tidak sudi lagi mahu berkahwin .
" nanti orang cari ya , puas dah ? ". Easton ingin beranjak pergi namun ucapan Mary kembali membuatnya berhenti melangkah .
" haa , senang sahaja . Kamu kahwin saja dengan si Kayla ni ! . Tak payah cari jauh-jauh". Mary beralih menatap Kayla yang terpatung disana. Ini luar biasa bahkan dirinya sahaja tidak boleh membayanginya .
" macam mana ? , Setuju tidak ? ". Easton mengeluh panjang . Dia tidak suka diperintah , lagipun dirinya memang murni tidak mahu berkahwin. Dia masih tidak bersedia .
" nanti , Easton fikirkan ". Dia berbicara selembut mungkin berharap kakaknya memahi .
Mary menatap jengah . Dengan rasa kecewa dirinya berlalu pergi . Mahu bagaimana lagi orang sudah tidak sudi .
Easton terdiam lalu beralih menatap Kayla yang mengetap bibirnya .
" Tunggu apa kau , pergilah sambung kerja ". Dengan suara tegas Easton berkata lalu beranjak pergi .
BERLIN , GERMANY|
Peluh di dahi yang berjauhan di biarkan dia hanya mampu mengeluh kepenatan atas kesemua kerja yang dilakukan . Dia juga tidak tahu kenapa dirinya boleh menerima pekerjaan yang amat tidak menyeronokkan ini...
Langkah kaki yang terdengar tepat berhenti dibelakangnya . Air liur ditelan kelat . Pasti dia membuat kesalahan .
Badan dicondongkan ke depan ingin melihat pekerjaan apakah yang sedang dibuat oleh sang pekerja .
" ya , tuan . Boleh saya bantu ? ". Walaupun menyampah dengan bau tubuh tuannya tetap sahaja dia harus menghormati pakcik monopos ni .
" b-buat kopi ". Gagap . Easton tergagap apabila pekerjanya itu menoleh dan jarak wajah mereka terlampau dekat .
Kayla tersenyum menatap kornea mata Easton yang jelas-jelas terlihat kaku disitu .
" bolehh...". Suara dibuat merdu . Dia terus menatap mata majikannya .
Hampir beberapa minit tatap menatap akhirnya Kayla dengan senyuman manis bangkit dari cangkungnya dan berjalan pergi meninggalkan Easton terkaku tanpa reaksi .
Setelah lima minit berlangsung Kayla kembali dengan membawa secangkir kopi dan berjalan kearah Easton yang duduk bersantai di sofa megah miliknya .
" nah , tuan ". Kayla meletakkan secangkir kopi di atas meja berwarna hitam disaluti emas itu .
Lama berdiam diri , akhirnya Easton bersuara ketika Kayla ingin beranjak pergi meninggalkan ruangan itu .
" fasal... perkataan kakak aku tadi . Tak payah fikirkan sangat ya ". Easton menatap Kayla yang membelakangi dirinya .
" saya faham tuan , saya harap cepat-cepatlah tuan dapat jodoh . Supaya tak monopos". Kayla tersenyum diakhir kalimatnya juga dikecilkan suara agar majikannya tidak tersinggung .
" saya pergi dulu ". Mendengar deheman milik Easton dia terus beredar dari ruang tamu tersebut.
Kayla kembali menyambung kerja yang belum selesai lagi namun panggilan telefon memekakkan telinga mengalihkan perhatian Kayla .
"Hello?"
" iya , Bella sayang . Nanti kalau kakak ada cuti kakak datang ya..."
" janji dah tak bohong dah". Kayla tersenyum .
" okay , Bella belajar rajin-rajin ya ? . Nanti kakak belikan hadiah . Pesan dengan yang lain juga".
Mendengar jawapan dari pemanggil dihujung sana membuat Kayla menarik nafas lega .
Dia hanya mampu menabur janji sahaja dan tidak tahu bila masanya ingin menunaikannya . Dia harus berkerja lebih keras agar hujung bulan ini boleh melawat adik-adiknya di kota Cologne .
TBC.

ANDA SEDANG MEMBACA
OG|UNCLE'S
ChickLit" age doesn't matter in our relationship " - 17+ ???????! - ????? ????? ????? ??????? ????? ??????! - ???? ???? ?? ??? ????.