"Jangan gitu bro, ntar Juni takut sama gw," balasnya lagi.
"Nggak papa kak, lagian Juni sama kak Gery juga cuma temenan," balas Juni seketika.
"Iya deh nggak papa, lagian Gery juga bisa jagain cewek," balas Langit pada Juni.
"Makasih kak Langit," balas Juni dengan sangat senang.
"Tapi jangan lupain aku ya Juni," protes Pio pada gadis itu.
"Kamu itu temen aku yang paling baik, nggak mungkin aku lupain kamu," gemes Juni pada Pio.
"Eum, ih Juni aku serius," kesal Pio pada Juni.
Dan mereka semuapun tertawa bersama, dengan Gery salah satu anak kelas tiga IPA 1. Gery adalah tipe cowok yang hangat dan baik pada siapapun.
Dia juga pria yang nggak suka bermasalah, tapi suka mencari orang yang bermasalah dan menghukumnya dengan tegas.
Bukan apa-apa, itu karena dia ketua OSIS di sekolah ini. Makannya dia dikenal dengan ketegasannya saat memberi hukuman pada mereka yang bermasalah.
Disisi lain Akel terlihat sedikit kesal, tatapannya terlihat sangat tajam saat ini. Dia terus memandang Juni dengan tatapan mengerikan itu.
Juni yang sadarpun langsung berdiri, dan pergi meninggalkan mereka semua dengan alasan ingin ke perpustakaan.
Hanya hintungan menit, Akel juga pergi meninggalkan mereka semua tanpa alasan apapun. Pria itu langsung menyusul Juni ke perpustakaan.
Tak ada yang sadar dengan langkah Akel saat ini. Karena mereka semua tengah asyik menikmati makan siang di kantin kesayangan mereka.
Perlahan, Akelpun sampai di perpustakaan itu. Dan ya, benar saja Juni memang berada disana.
Akelpun melangkah mendekati gadis itu, sambil membawa satu buku dan duduk tepat disamping Juni saat ini.
Juni sadar dengan kehadiran Akel di sebelahnya, tapi dia memilih untuk tidak memperdulikan pria itu.
Beberapa menit berlalu, namun Akel sama sekali tidak membaca bukunya. Dia hanya melihat Juni dengan tatapan tajamnya itu, seolah dia ingin mengatakan sesuatu atau mungkin ingin melakukan sesuatu pada Juni.
Juni yang mulai kesalpun, memberanikan dirinya untuk mengatakan satu kalimat yang ingin ia ketahui dari Akel.
"Berhenti ngeliatin gw kek gitu," spontan Juni tanpa ragu.
Apa? "Gw" sejak kapan Juni memakai kalimat itu sama orang lain?
"Udah pinter ya lo sekarang," balas Akel kesal.
"Sejak kapan lo berani ngomong kek gitu, ha?" tanya Akel pada Juni.
"Sejak gw kenal sama lo," balas Juni tanpa ragu sedikitpun.
"Berhenti ngomong kek gitu," tutur Akel menekankan.
"Nggak," balas Juni singkat.
"Berani ya lo?" sambung Akel.
"Ngapain gw takut sama lo, nggak penting," balas Juni lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
WE'RE DONE (On Going)
Romance??Yuk Follow Dulu Sebelum Baca?? Just Delusi Gimana rasanya saat semua yang terjadi, ternyata tidak pernah nyata? Dan kejadian yang sebenarnya, kamu malah terbaring lemah di dalam lukamu. "Lo ngapain ngehindar terus dari gue, ha?" tanya Akel pada J...
7. Question
Mulai dari awal