Warning!
Banyak istilah dunia bisnis, kalo ga paham anggep aja lagi baca novel berat wkwk
.
Berkunjung ke perusahaan untuk melakukan inspeksi bukanlah rutinitas harian seorang Lee Jeno.
Ia hanya melakukannya satu kali dalam seminggu. Well, itu juga sebenarnya tidak perlu. Mengingat bahwa saat ini ia adalah seorang presdir. Pemilik perusahaan. Ia bisa datang kapan pun dan sejarang apa pun ia mau. Bahkan jika itu adalah hanya satu kali dalam enam bulan sekalipun. Karena ia memiliki seorang manajer eksekutif.
Kangta. Seorang pimpinan tertinggi di bawahnya yang bertanggung jawab untuk selalu mengawasi perusahaan. Segala yang terjadi, berada di tangannya. Ia adalah tangan kanan Jeno. Ia adalah pengganti Cho Kyuhyun, seseorang yang memiliki wewenang atas pemecatan Jaemin ketika memecahkan banyak barang pecah belah dan menumpahkan makanan Eropa dan minuman mahal waktu itu. Pria itu sudah menjadi pemimpin tertinggi di anak perusahaan-lain-milik Donghae.
Ya, seperti yang sudah dijanjikan Donghae. Bahwa ia akan menghadiahkan Paradise Point Hotel & Resort pada Jeno jika ia berhasil lulus tahun ini dengan nilai memuaskan. Tidak perlu mendapatkan ranking. Itu adalah nilai plus. Tapi Jeno mendapatkan nilai plus itu.
Dari dua ratus siswa dalam satu angkatannya ia termasuk ke dalam lima puluh besar. Lebih spesifik ia mendapatkan ranking sebelas. Untuk ukuran seorang Lee Jeno yang harus membagi fokus pada pendidikan akademik, mengatur strategi dalam berjudi, dan menjadi seorang kepala keluarga, itu bukanlah hal yang mudah.
Tapi berterimakasihlah pada Na Jaemin, sang kesayangan yang tidak pernah berhenti mendukung Jeno di balik punggung kokohnya. Bukan sekadar dukungan secara verbal. Jaemin memberikan sesuatu yang konkrit dan benar-benar nyata. Ia pria konservatif yang pernah berorientasi bahwa dalam hidupnya hanyalah sekolah, kuliah, bekerja, menikah, lalu mati.
Pendidikan adalah segala-galanya baginya hingga ia bersedia untuk bekerja menjadi seorang pelayan hotel tidak hanya untuk memenuhi permintaan Seo Herin yang meminta cincin seharga delapan juta won sebagai cincin tunangannya. Namun juga untuk membiayai pendidikan yang akan ia lanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Jadi intinya, ia menyukai kegiatan belajar. Ia menyukai kegiatan membaca. Dan kegiatan apa pun yang berhubungan dengan itu. Sehingga kredibilitas keilmuan Na Jaemin tidak bisa diragukan lagi. Jadi ia mendukung Jeno dengan cara memberikan pengajaran sepenuh hati.
Kau salah jika berpikir bahwa di dalam Dreamland ia hanya berdiam diri ketika sudah menyelesaikan pekerjaan rumah tangga-nya. Atau hanya melulu melatih kemampuan gambling. Dan pergi ke kediaman Wang Chingyi untuk belajar memasak sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Tidak, ia tidak demikian. Selama berada dalam masa kehamilan bahkan setelah melahirkan putrinya ia selalu menjadi-salah satu-guru akademik Jeno hampir setiap kali mereka memiliki waktu untuk dihabiskan bersama. Ia terlibat dalam memberikan banyak jasa untuk membantu Jeno mendapatkan hadiah dari ayahnya.
Dan di sinilah Jeno melangkah sekarang. Tempat dimana terjadi pertemuan pertama ia dengan Jaemin. Tempat permulaan sejarah cinta keduanya dimulai. Lobi hotel Paradise Point.
Meskipun ia baru saja menjadi pemilik perusahaan ini selama satu bulan lebih, seluruh pekerja di sini sudah familier dengannya. Tentu. Ia adalah putra mahkota dari pemilik sebelumnya. Satu-satunya anak laki-laki dari pasangan Lee Donghae dan Tiffany Hwang. Siapa yang tidak akan kenal?
Terutama dulu ia sering datang berkunjung kemari untuk menemui Yeri, sang kakak tercinta yang sedang magang dari kampusnya. Ataupun kepentingan Jeno yang lainnya. Terutama-lagi-di kalangan para pekerja wanita. Ia sangat terkenal dengan visualnya dan berhasil membuat ratusan pekerja itu jatuh cinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rocket Paradise (NOMIN)
Fanfiction[R E M A K E] Bukan salah Jeno jika ia membawa Jaemin ke tempat yang tidak pernah Jaemin bayangkan akan ia lihat di dalam hidupnya. Jaemin sendiri yang sudah memaksa bahkan memohon-mohon untuk ikut. Maka untuk apa pun yang akan menimpanya di masa de...