抖阴社区

                                    

“ Ka, kalau cape bilang ya,abang itu berat loh “ ucap Renjun.

“ Kamu sama abang aku gendong juga aku masih mampu “ jawab Jaemin membuat Renjun kembali memerah. Terlebih tangan hangat Jaemin terus menggenggam tangannya sedari tadi.

“ Beneran pa?? “ tanya Jisung antusias.

“ Iya abang, nanti kapan-kapan papa gendong abang sama mama ya “ ucap Jaemin sambil menggoyangkan gendongannya hingga membuat sang anak tertawa senang dan mengalungkan lengannya ke leher sang ayah agar tidak jatuh.

︵‿‿︵‿︵‿‿︵‿︵‿‿︵‿︵‿
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
╭──────────.★..─╮
❤ 🅜🅨 🅟🅐🅡🅔🅝🅣🅢 ❤
╰─..★.──────────╯
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
︵‿‿︵‿︵‿‿︵‿︵‿‿︵‿︵‿

“ PAPA PINGGUIN!!! “ teriak Jisung antusias ketika sudah sampai di area pinguin. Mereka masuk ke wilayah yang cukup dingin karena memang hewan itu suka dingin.

“ Dingin~ “ rengek Jisung.

“ Bentar “

Renjun dengan sigap membuka rangsel yang digunakan Jaemin dan mengambil jaket sang anak lalu memakaikannya. Tidak lupa kupluk yang membuat Jisung terlihat semakin gemas.

“ Gemes banget sih anak mama “ ucap Renjun sambil mengecupi pipi sang anak.

“ Mama geli “ tawa Jisung kemudian. “ Papa mau liat pingguin “ tunjuk Jisung ke arah kumpulan pinguin yang sedang berjalan dan bermain di kolam yang disediakan disana.

Jaemin dengan sigap menggenggam tangan Jisung karena sang anak terus menariknya agar bisa melihat hewan itu dari dekat. Beberapa kali Jisung terlihat melompat-lompat karena tidak terlihat. Jaemin tersenyum dan meletakkan Jisung di pundaknya.

“ Ka, hati-hati “ ucap Renjun sambil menahan punggung Jisung.

“ Gapapa “ ucap Jaemin sambil tersenyum.

Jisung bersorak kegirangan ketika melihat pinguin yang berjalan sangat lucu hingga membuat sang anak goyang-goyang diatas pundak Jaemin.

“ Abang, ati-ati “ ucap Renjun.

“ Mama Pingguin, lucu “ ucap Jisung sambil menunjuk ke arah binatang yang sedang berjemur itu.

Renjun tertawa kecil lalu kembali memfoto moment kebersamaan sang anak dan sang papa. Iya beberapa kali Renjun dan Jaemin mengambil foto bergantian demi mengabadikan setiap moment yang mereka lewati hari ini.

“ Papa mau liat jingaaaaaa!!! “ teriak Jisung.

“ Singa sayang “ ucap Renjun. “ Sini turun dulu kasian papa “

Jisung merentangkan tangannya dan digendong Renjun karena terlihat Jaemin sudah berkeringat.

“ Nih ka, keringatnya banyak banget “ kekeh Renjun sambil menyodorkan tissue kepada Jaemin.

“ Maklumin aja, udah tua “ ucap Jaemin asal.

“ Papa udah tua bang katanya “ ledek Renjun.

“ Hehehe, papa udah tua kaya daddy opa “ ledek Jisung juga.

“ Berani ya kalian ledek papa “ Jaemin mulai memasang wajah galak.

“ Kaburrrr “

Renjun berlari kecil menghindari Jaemin sementara Jisung yang digendongan sang mama sudah tertawa senang karena dikejar sang ayah dari belakang.

︵‿‿︵‿︵‿‿︵‿︵‿‿︵‿︵‿
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
╭──────────.★..─╮
❤ 🅜🅨 🅟🅐🅡🅔🅝🅣🅢 ❤
╰─..★.──────────╯
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
︵‿‿︵‿︵‿‿︵‿︵‿‿︵‿︵‿

Jisung tertidur pulas dan bersandar dengan nyaman pada pangkuan sang ibu. Sementara sang ibu juga bersandar pada kursi mobil karena sangat lelah dengan perjalanan sekolah Jisung hari ini. Jaemin bahkan sampai meminta supir menjemput karena juga lelah apabila harus menyetir kembali.

“ Tuan ini kita pulang kemana? “ tanya Ryu sambil terus menyetir.

“ Pulang ke mansion saja “ ucap Jaemin kemudian.

Ryu mengangguk dan kembali fokus menyetir. Jaemin menatap wajah Renjun yang tertidur sambil memegang Jisung di pangkuannya. Sangat terlihat wajah lelah itu walau tidak melunturkan kecantikan yang dimiliki oleh ibu dari anaknya ini.

Jaemin menatap dengan seksama setiap inci wajah Renjun. Dari kening yang indah, hidung bangir yang mancung, pipi gembil yang rasanya ingin sekali dicubit sampai bibir merah pink alami membuat sang dominan ingin sekali mencicipinya, belum lagi kulit seputih susu yang membuat Renjun semakin bertambah menarik.

Jaemin menggeleng pelan dan mencoba membuang semua pikiran itu. Perlahan tangannya terulur menyandarkan kepala Renjun dibahunya. Hari ini melihat secara langsung Renjun menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu membuat Jaemin merasa kecil dan sangat bersalah mengabaikan Renjun selama ini.

Dibutakan dengan rasa benci dan sakit hati atas tindakan sang kekasih membuatnya tidak bisa melihat semua hal baik yang dilakukan Renjun kepada anaknya. Jaemin hanya sebatas mendengarkan cerita orang tuanya bagaimana sulitnya Renjun membagi waktu antara kerja dan menjaga sang anak. Jaemin bahkan awal-awal menolak Jisung dan merasa belum siap menjadi seorang ayah.

Tetapi melihat sang anak yang tumbuh dengan baik dan sopan dalam segala aspek membuatnya menyesali mengapa memiliki pikiran demikian terhadap buah hatinya.

Jisung adalah seorang anak yang bahkan tidak memilih untuk dilahirkan lebih awal, tetapi dia juga tidak punya pilihan karena harus lebih dahulu datang sebelum waktunya.

Entah Jaemin harus merasa bersyukur atau bagaimana karena Jisung dirawat dan dibesarkan oleh Renjun dengan limpahan kasih sayang. Sikap keluarga Jaemin yang bahkan dulu sangat dingin dengan keluarga Renjun pun perlahan berubah hangat seiring berjalannya waktu.

Jaemin tidak bisa membayangkan apa jadinya jika saat itu dia dan Soobin menikah dan merawat Jisung, apakah sang anak dapat tumbuh dengan baik seperti sekarang? Jaemin bahkan merinding dan tidak ingin membayangkannya sama sekali saat ini.

Pilihan Wendi membiarkan Jaemin dan Renjun sah secara negara sebagai orang tua Jisung membuat Jaemin saat ini merasa lega. Tidak ada lagi yang pantas menyandang status sebagai ibu Jisung selain Renjun.

“ Terima kasih, Mama Jie “ gumam Jaemin kemudian.



Tbc

Jangan lupa vote, follow & comment
Happy reading 👨‍💻👩‍💻

MY PARENTS || JAEMREN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang