Happy reading! Hope you guys enjoy it. ( ◜‿◝ )♡
~
Haekal merasa sangat kesal karena hari liburnya diganggu oleh 99+ panggilan tak terjawab dari teman-temannya. Padahal Haekal baru saja pulang dari rumah Revan.
Seperti yang telah mereka rencanakan (tanpa Haekal) sebelumnya, bahwa mereka akan belajar bersama pada hari minggu di rumah Revan.
Mereka mencoba mengajak Haekal lagi, tetapi Haekal tetap menolak untuk ikut.
Saat ini ia berada di supermarket ingin membeli shampoo untuk mandi nanti.
Haekal mencium satu-satu aroma shampoo dengan merek yang berbeda-beda yang ada dihadapannya.
Laki-laki bersurai hitam itu menghela nafas gusar. Aroma shampoo yang dicarinya tidak ketemu.
Tetapi ada yang menarik perhatiannya di bagian shampoo untuk anak-anak.
Haekal pergi ke bagian itu dengan rasa canggung, takut ada yang melihatnya.
Ia pun melakukan hal yang sama seperti tadi, mencium aromanya satu persatu.
Haekal yang tadinya mengerutkan alis, sekarang ia menaikkan kedua alisnya seperti telah menemukan apa yang ia cari.
"Pfft" Haekal menahan tawa.
Tidak disangka aroma yang dicarinya adalah shampoo untuk anak-anak. Ditambah lagi untuk anak perempuan-
Tanpa rasa malu, Haekal membeli banyak untuk stok, lagipula dia kan punya adik perempuan.
Haekal mengambil ponsel yang bergetar di dalam saku celananya saat baru saja keluar dari supermarket. Ia menatap layar ponselnya tersebut.
99+ missed call from Setun-,
"Ckckck" Haekal menggeleng-gelengkan kepalanya.
~~~
Dan pada akhirnya, Haekal pun ikut juga dengan mereka dalam kegiatan belajar bersama.
Walaupun sudah menolak, tetap saja Haekal tidak bisa diganggu dengan spam panggilan sebanyak itu.
Semuanya sudah berkumpul di ruang tamu rumah Revan. Haekal sedang membaringkan tubuhnya di atas sofa.
"Wah..ternyata akhirnya kamu ikut juga ya Ekal" Nara mengambil tempat duduk di sisi meja yang berdekatan dengan sofa tempat Haekal berbaring.
"Yah..terpaksa" ucapnya lesu.
Nara terkekeh. Walaupun sebenarnya dia masih bersedih dengan apa yang terjadi tadi malam.
"Jangan gitu dong Kal, nnti kalau udah selesai belajar kita main PS deh" Revan memelas.
"Well, kalian belajar aja. Aku tunggu sampai selesai" Haekal membalikkan tubuhnya ke sandaran sofa.
"Enak ya jadi lu Kal, gaada ancaman ga naik kelasnya" ujar Zevan membuat semuanya menghela nafas.
"Makanya belajar!" ketus Rain dan Raja bersamaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
HAVASKA
Teen Fiction『??Haekal Valentino Alaska, seorang laki-laki yang berkelahi dengan masa lalunya. Ia selalu diganggu oleh mimpi yang memaksanya kembali ke masa lalu, memori-memori yang tidak ingin diingatnya lagi. Sahabat masa kecil Haekal yang pernah pergi meningg...