[CERITA DI PRIVATE FOLLOW SEBELUM BACA]
________________________
Sheila Lorenza, seorang gadis berusia 16 tahun yang hidup penuh penderitaan berakhir mati dengan tragis tanpa keadilan di usianya yang masih sangat muda.
Sheila berfikir mungkin inila...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
₊˚. 🦢 ₊˚.
"Ini pasti mahal ya, sebenarnya aku ngga terlalu butuh ponsel kok-"
"Mana ada anak zaman sekarang ngga punya handphone sayang, please terima ini oke? Mommy cuma mau anak mommy bersikap selayaknya remaja pada umumnya.." Arianna menatap putrinya yang terlihat cemberut.
Ia menyentuh tangan Eleanor membawanya ke pangkuannya. "Kalo kamu mau sesuatu bilang, mommy bakal turutin, anything you want. Elle, biarin mommy manjain anak perempuan satu-satunya mommy okay? Can you?"
Eleanor menatap wajah Arianna yang sendu, sepertinya mommy-nya ingin sekali membelikan nya ini dan itu tapi ia selalu menolak karena merasa sungkan dan belum terbiasa dengan barang-barang mewah. Tapi ia juga merasa bersalah jika tidak menuruti keinginan Arianna.
Ia lantas mengangguk kecil.
"Okay..." Eleanor mengambil ponsel barunya di kasur yang sempat ia tolak tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Thankyou, mom." ia tersenyum memegang ponsel tersebut.
Maaf kalo mommy terkesan glamor dan buang-buang uang, mommy cuma mau kamu bahagia seperti anak-anak lain di luar sana, kamu ngga akan kehilangan masa remaja kamu.. Arianna mengecup kepala Eleanor.
Masa kecil kamu udah penuh rasa sakit, kali ini kamu harus bahagia sayang. Batin Arianna, Eleanor tersenyum menatap ibunya membuat Arianna mencubit pipinya gemas.
>>><<<
Keesokan harinya..
"Tugasnya jangan lupa di kerjakan ya, ketua kelas tolong kumpulkan setelah istirahat-"
"Dan satu lagi, ingat ya anak-anak!jangan mencintai seseorang terlalu dalam, karena TIM SAR tidak bisa menolong korban perasaan. Sekian dari hati yang kesepian, see you~~~"
Sontak semua murid tertawa terbahak-bahak mendengar itu.
Eleanor terkekeh mendengar celotehan Mr. Mark guru kimia-nya, beliau keluar dari kelas X A usai selesai mengajar. Sudah genap seminggu ia masuk ke Royal Garden, guru-guru disini banyak yang mengenalnya dan mereka semua baik, teman sekelasnya juga ramah walau terkadang masih canggung, dan ia juga happy karena bisa dekat dengan Chintya, Ana serta Alena dan yang lain. Mereka semua baik pada dirinya.