"Akhirnya setelah 5 tahun, timnas U-19 berhasil lolos seleksi ASC CUP IV. Dengan score telak 1-0 dan berhasil memulangkan timnas thailand, timnas Indonesia berhasil masuk ke babak selanjutnya yang tak lain menuju ke semi-final ASC CUP IV."
Berita sekilas yang ditayangkan salah satu stasiun televisi tersebut membuat Anne tersenyum tipis. Apalagi saat melihat foto seseorang terpampang di berita siang hari itu.
"Euforia kemenangan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat indonesia. Dengan tendangan bebas dari Madewa Bratama Sena yang berhasil mencetak score, akhirnya timnas U-19 berhasil masuk semi-final yang akan dilaksanakan minggu depan."
"Anne!" Panggilan dari sang mamah membuat gadis tersebut menoleh.
Segera langsung saja ia mematikan televisi tersebut dan menghampiri sang Ibunda.
"Iya, mah."
Berjalan menuju sang ibunda, Anne langsung bertanya. "kenapa mah?"
"Minta tolong beliin mamah telur sama gula merah di warung, dong." Ujar Flareta.
Anne yang mendengar ucapan Flareta lantas menuju ke meja makan dimana dompet sang ibunda berada.
"Okee, ambil uang berapa mah?"
"20 ribu aja ntar juga kembalian!" Jelasnya sambil mengaduk adonan.
Anne menganggukan kepalanya lalu mengambil selembar kertas bewarna hijau dan tanpa basa-basi ia berlalu untuk segera kewarung. Namun, baru saja gadis tersebut keluar rumah. Tiba-tiba saja kepala Anne menyembul di jendela dekat dapur.
"Anne ambil 5 ribu ya mah buat jajan hehehe," Ucapnya sambil menyengir lebar.
"Terserah kamu." Ucap Flareta tanpa menoleh membuat Anne tersenyum lebar.
Annela Wijaya Sekarina merupakan putri semata wayang dari pasangan Flareta Aksana Wijaya dan Raksaga Pandega Wijaya. Anne sendiri adalah tipe gadis yang bisa dibilang kurang percaya diri dan sedikit cuek. Memiliki pemikiran yang tidak mau ribet dan lebih memilih hidup tenang membuat Anne hanya memiliki satu teman perempuan dan satu sahabat sedari kecil.
Bisa dibilang juga Anne adalah gadis sederhana. Ia memang bukan terlahir dari keluarga kaya, namun keluarga yang berkecukupan. Anne juga bukan gadis yang fashionable yang suka belanja baju baju baru dan bukan pecinta make up. Tapi, Ia bisalah kalau hanya menggunakan make up tipis-tipis untuk berpergian atau semacam hanya semata-mata untuk ke kampus.
Karena Anne sendiri adalah seseorang yang menyukai makanan. Dirinya memiliki motto dimana daripada baju atau lainnya, Anne lebih tertarik dengan berbagai macam makanan atau jajanan street food yang unik dan menarik. Toh, lagian segala keperluan baju, sepatu, dan lainnya sang ibunda-lah atau Flareta yang lebih suka membelikan Anne barang-barang tersebut.
Setelah kurang lebih 5 menit berjalan dari rumahnya, akhirnya Anne sampai di warung sayur bu Ijah.
"Misi bu ijah~"
Bu ijah sang pemilik warung yang tengah menata sayur lantas menoleh.
"Eh, nak Anne. Mau beli apa Anne?"
"Mau telur bu sama gula merah." Ucap Anne sambil menatap Bu ijah.
"Ohh okee bentar yah," Bu ijah lantas masuk ke dalam untuk mengambilkan telur dan gula merah pesanan Anne.
"Telurnya mau berapa ini?"
"Seperempat aja bu" Ucap Anne sembari tangannya memainkan beras yang berada di dalam baskom besar yang dipajang di depan.
Tak lama, bu ijah keluar sambil membawa kantong plastik bewarna hitam.
"Nih! Telurnya 8 ribu sama gula merahnya 4 ribu jadinya 12 ribu" Jelas Bu ijah sambil menyerahkan kantong plastik ke Anne.

KAMU SEDANG MEMBACA
Annela
Teen Fiction"Sana ih! pertandingannya mau dimulai tuh!" Anne mendorong badan Dewa yang tengah memeluk dan menyembunyikan wajahnya di leher gadis itu. "Hm," Balas Dewa sambil menggigit kecil leher Anne. Anne sendiri hanya memutar bola matanya jengah. "Fine! a...