"Ciee jodoh itu."
~Alaska~
»»——⍟——««
"Tumben bapak belum pulang bu?" Tanya Alaska dengan menyuapkan goreng pisang ke mulutnya setelah dia bertanya.
"Udah pulang si tapi bapak mu keluar lagi tadi." Jawab Ibu Alaska yang hanya melirik sekilas anaknya dan melanjutkan aktivitasnya itu.
"Kemana emang?" Tanya Alaska
"Udahlah jangan kepo kamu, usaha kali cari uang buat kamu itu." Timpal sang ibu.
Alaska melanjutkan makan pisang goreng yang ada di meja. Alaska mengamati apa yang sedang ibunya lakukan.
Dan sepertinya tanpa disadari Alaska sudah memakan pisang goreng yang masih hangat buatan ibunya itu cukup banyak.
Ibu Alaska berbalik badan dan melirik isi piring yang pisang goreng nya sedikit lagi.
Setelahnya melihat Alaska yang sibuk memakan pisang goreng tanpa melihat tatapan ibunya yang sudah mendelik kesal.
"Dasar kamu ini, kelaparan apa gimana hah? ibu aja baru satu, sedangkan kamu?" Ujar sang ibu melirik Alaska sinis.
Alaska yang mendengarnya hanya cengegesan, dan memang benar Alaska cukup lapar saat ini.
Akan tetapi setelah memakan pisang goreng hangat itu, Alaska merasa kenyang...?Bagaimana tidak kenyang, habis lima dia
Alaska yang berniat mengambil pisang goreng lagi karena ketagihan, aktivitasnya terhenti setelah mendengar suara ibunya itu. Seakan ada tombol pause jadi berhenti bergerak.
"Heh... ngapain lagi kamu? udah cukup sisanya buat bapak kamu! ibu aja baru satu ish.. " Ujarnya dengan mengambil piring itu, dan setelahnya memakan pisang goreng buatannya.
Alaska kembali ke kamarnya untuk meng cek handphone dia. Sudah cukup lama dia tidak buka Handphone.
Ouh iya sebelumnya perkenalkan nama ibu Alaska itu, Arini dan bapaknya Firman.
~ALASKA~
Malam harinya, bapak Alaska pulang dengan gerak-gerik cukup aneh. Alaska yang melihatnya seperti ada yang aneh tapi tidak tahu apa.
Ouh iya Alaska merasa haus tadi jadinya pergi ke dapur. Akan tetapi, Alaska mendengar suara pintunya terbuka dan itu bapaknya baru pulang malam malam seperti ini. Tumben sekali pikirnya.
"Pak? " Ujar Alaska. bapak Alaska cukup terkejut dengan kehadiran Alaska, namun hanya sesaat dan segera menormalkan expresinya kembali.
"Belum tidur kenapa?" Tanyanya.
"Kebangun haus." Sahutnya.
"Bapak yang dari mana baru pulang jam segini? Ibu aja tadi nungguin bapak sampai ketiduran di kursi ruang tamu ini, karena udah malam ibu pindah ke kamar." Tambah Alaska menyelidik.
"Ah i—itu bapak abis dari pos ronda di depan keasyikan main catur tadi hehe." Jawabnya.
"Ouh" Alaska yang tidak mau terlalu kepo segera pergi saja ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya.
Semester ini juga sudah selesai tanpa terasa begitu saja. Alaska sekarang sedang pembagian rapor yang diambilkan orang tuanya seperti biasa. Siapa? ibunya lah. Kapan bapaknya mau ikut campur urusan seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Di Dengar (ON GOING)
RandomIni bukan kisah seperti pada umumnya dimana seorang remaja dari kalangan atas, remaja cool idaman wanita. Semuanya tidak seperti itu. Alaska ini merupakan seorang remaja yang menurut teman sekelasnya sikap dia sering berubah rubah. Kadang dia begit...