Wajah Renjun langsung berseri, dengan cepat ia bertanya lagi mengenai Jaemin.
"Jaemin nya ada dimana kak?"
"Disana." tunjuknya ke arah dapur Cafe.
"Terimakasih ya, kak!"
Renjun yang semakin tak sabaran itu bergegas melanjutkan langkah ke tempat yang ditunjukan. Dan ketika sampai disana, sontak Renjun menghentikan langkah.
Tubuhnya seolah mematung, disaat netranya melihat Jaemin, ya Jaemin yang sedang bersama dengan seseorang.
Ditatapnya punggung Jaemin dengan lamat, hingga sedetik kemudian Renjun tak kuasa membendung air matanya.
"J-Jae.. Jaemin, hiks.."
Ya, berulang kali dikatakan bahwa Renjun ialah sosok yang lembut, dan bisa dikatakan ia termasuk sosok yang lemah.
Barusaja melihat Jaemin berduaan dengan seorang gadis cantik, Renjun langsung terisak dengan air matanya yang berlinangan.
Jaemin, dia yang dasarnya tidak mendengar isakan Renjun masih fokus dengan kegiatannya dengan Hara.
Hara meminta Jaemin untuk membuatkannya Americano, dan Hara juga meminta Jaemin mengajarinya membuat salah satu menu Kopi yang best seller tersebut.
Posisi mereka yang terkesan hampir berpelukan itu membuat Renjun salah sangka, karena tak kuasa menahan rasa cemburu nya Renjun berakhir keluar dari Cafe. Derap langkahnya yang terburu mampu mengundang kegaduhan di area Cafe.
Banyak pasang mata yang menatap heran ke arahnya, apalagi jika melihat kondisi Renjun yang sangat mengundang rasa penasaran.
Jaemin, dia yang kini hendak mengantarkan pesanan dibuat terheran dengan kegaduhan di luar Cafe. Dan saat ia bertanya pada rekan kerjanya yang berada di bagian kasir, dia malah mengucapkan perkataan yang membuat Jaemin bingung.
"Tadi ada yg cari kamu Jaemin?"
"Siapa?"
"Gak tau, tapi orangnya itu mungil, terus manis, imut gitu."
Sempat Jaemin dibuat terdiam, hingga beberapa detik kemudian, Jaemin teringat akan seseorang.
"Rrenjun?"
"Tadi Renjun kah?"
Satu nama yang ada terlintas di otaknya ialah Renjun, ya, baginya siapa lagi sosok seseorang yang bisa memenuhi ciri tersebut. Tak mungkin ada kan?
Ya, Jaemin yakin itu Renjun.
"Renjun lo dimana?"
Semakin yakin, bahwa Renjunlah yang barusan mencarinya, kini Jaemin berlari keluar dari Cafe. Seakan tak perduli bahwa tugasnya untuk mengantarkan pesanan belum selesai.
Kaki jenjang Jaemin semakin dibawa keluar dari Caffe, hingga sampailah di halaman Cafe yang masih ramai pengunjung.
Jaemin tak perduli, meski banyak pelanggan yang meneriaki dirinya ia tetap berjalan menjauh.
"R-Renjun.."
Tepat ketika dirinya menemukan keberadaan Renjun, yang Jaemin lihat justru Renjun sedang bersama Jehan. Mereka berpelukan dengan Jehan yang terus mengelus punggung sempit Renjun.
Hati Jaemin seolah tertusuk. Dadanya entah mengapa menjadi sesak, menyebabkan nafasnya tercekat.
"Kenapa Gue masih berharap sama lo sih, Ren,"
"Harusnya Gue sadar, kalo Lo emang udah jadi milik Jehan,"
"Dan mungkin, Lo nyusul Gue kesini karena lo ingin kasih Gue undangan pernikahan lo sama Jehan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [Jaemren]?
RomanceTerkadang kita tidak menyadari perasaan cinta yang ada dalam diri kita. Dan ketika seseorang yang kita anggap sebagai sebatas sahabat sudah menjadi milik oranglain, disitulah kita baru menyadari jika kita mempunyai perasaan kepadanya. Lalu jika dia...
friendzone 12
Mulai dari awal