SAKURA CANON [ Sasusaku ] [??]

Saat pagi menjelang, Sasuke terbangun dengan rasa terkejut. Cahaya matahari pagi menembus celah-celah pepohonan, memberi penerangan lembut di sekitar tempat mereka beristirahat.

Sasuke, yang biasa terjaga dengan sangat waspada, merasakan ada yang tidak beres.

Dia bangkit dari tempat tidurnya dan melihat ke arah Hyakkimaru, yang masih duduk di samping api unggun, terjaga dan mengamati suasana sekitar.

Tatapan tajam Hyakkimaru menarik perhatian Sasuke. Dalam keadaan terjaga, mata Hyakkimaru tampak lebih jelas dan memancarkan kekuatan yang tak tertandingi.

Tanpa disadari, Sasuke merasakan reaksi otomatis dari tubuhnya. Mata Sharingannya aktif dengan cepat, mencerminkan kekuatan yang mendalam. Dia tidak berniat mengaktifkan Sharingannya di pagi hari, tetapi kehadiran Hyakkimaru yang penuh misteri membuatnya bereaksi.

"Kenapa mata Sharinganku aktif?" pikir Sasuke, matanya tetap terkunci pada Hyakkimaru.

Hyakkimaru, yang merasa ada sesuatu yang berbeda, melirik ke arah Sasuke. "Ada sesuatu yang tidak beres, Sasuke?" tanyanya datar, menyadari ketegangan di sekitar mereka.

Sasuke, yang masih terkejut dengan reaksi tubuhnya, mengendalikan Sharingannya dan menatap Hyakkimaru dengan lebih fokus. "Kau... tidak ada yang salah. Hanya... mataku bereaksi sendiri," jawabnya singkat, berusaha menenangkan diri.

Naruto dan yang lainnya mulai terbangun dari tidur mereka. Sakura, mendengar percakapan itu, mengangkat kepalanya. "Apa yang terjadi, Sasuke?" tanyanya, matanya berpindah dari Sasuke ke Hyakkimaru.

Sasuke menjelaskan, "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hyakkimaru hanya memiliki aura yang kuat dan membuat mataku bereaksi." Dia tidak ingin mengungkapkan sepenuhnya, tetapi merasa penting untuk menjaga ketenangan tim.

Ino yang baru bangkit, mengerutkan dahinya. "Oh, jadi mata Sharingan-mu bisa aktif hanya karena seseorang? Itu menakjubkan," ujarnya kagum.

Dororo, yang sudah terbangun dan duduk dekat api unggun, menatap Sasuke dengan penuh perhatian. "Hyakkimaru memang memiliki aura yang kuat. Mungkin itulah sebabnya dia bisa mempengaruhi orang-orang di sekelilingnya," katanya, setuju dengan apa yang dirasakan Sasuke.

Hyakkimaru, meskipun tampak tenang, mengamati interaksi mereka. "Jika auraku mengganggu, aku minta maaf. Aku hanya berusaha untuk tetap waspada," ucapnya lembut namun tegas.

Naruto, yang sudah siap dengan semangat pagi, berdiri dan tersenyum lebar. "Ayo, kita siap-siap! Kita masih punya misi untuk dijalankan, dan kita perlu bergerak cepat!" serunya dengan semangat yang menyebar ke tim.