🔞
"Kau tidak boleh melakukannya. Kau sudah menyelamatkanku dari percobaan pemerkosaan yang dilakukan Jongin, dan sekarang kau mau merendahkan dirimu dengan melakukan hal yang sama?"
Taeho berdecak, "Aku membunuh Jongin bukan untuk menyelamatkanmu dari pemerkosaan. Aku membunuh Jongin karena dia berani-beraninya menyentuh kau yang sudah menjadi milikku." Matanya menyipit dingin, "Siapa pun yang berani menyentuhmu akan kubunuh."
Tubuh Jennie gemetar. Lelaki ini Iblis. Iblis yang tidak punya jiwa. Jennie salah mengira lelaki ini punya sedikit kebaikan dalam jiwanya ketika lelaki itu menyelamatkannya dan dengan lembut mengobati luka-lukanya. Ternyata lelaki itu melakukannya bukan untuk Jennie, tetapi untuk kepuasan egonya sendiri yang menakutkan.
"Aku akan bunuh diri kalau kau memperkosaku."
"Memperkosamu?" Taeho mengerutkan keningnya, "Waktu itu kau sama sekali tidak menolakku." Suaranya rendah merayu, "Kau ingat malam itu? Ketika kau bercinta denganku semalaman, berkali-kali, penuh gairah? Kau sepertinya menikmatinya, kau mengerang puas ketika mencapai orgasmemu dengan aku tenggelam dalam-dalam di tubuhmu."
"Hentikan!" Jennie berteriak, "Waktu itu aku mengira kau adalah Taehyung!"
"Taehyung atau aku bukankah sama saja?" Taeho mengangkat bahunya, "Jangan lupa Jennie, kami ini satu tubuh. Kau bercinta dengan Taehyung berarti kau bercinta denganku. Begitu pun sebaliknya..." lelaki itu melangkah makin dekat, "Tidakkah kau merindukan tubuh ini? Tubuh yang pernah memelukmu?"
"Tidak! Mundur Taeho! Jangan dekati aku." Mata Jennie melirik ke segala arah, "Aku tidak mau."
"Kenapa kau mau bercinta dengan Taehyung tetapi tidak mau bercinta denganku?" Taeho mengabaikan ancaman Jennie, dengan kasar direnggutnya tangan Jennie dan disentuhkan ke dadanya, "Lihat ini, rasakan ini, kami ini orang yang sama bukan?"
Jennie berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Taeho, tetapi lelaki itu menahannya dengan kejam, membuat Jennie meringis kesakitan, matanya terasa panas dan dia menatap Taeho dengan menantang, "Kau iblis kejam yang tidak punya hati. Aku sangat membencimu. Dan kau tidak bisa disamakan dengan Taehyung. Taehyung jauh... Jauh lebih baik dari dirimu."
Kata-kata Jennie rupanya menyulut kemarahan Taeho sampai batas kesabarannya. Lelaki itu mencengkeram kedua tangan Jennie dan mendekatkan wajahnya dengan marah, "Kau bilang Taehyung lebih baik dariku? Mari kita lihat!"
Taeho mendorong Jennie ke atas ranjang, secepat kilat Jennie melenting hendak bangun, tetapi Taeho sudah menindihnya dengan tubuhnya yang kuat. Kedua tangannya mencengkeram tangan Jennie dan mengangkatnya ke atas kepalanya. Wajah mereka berdekatan. Jennie bisa melihat betapa tajamnya mata lelaki itu, betapa banyaknya amarah yang terkumpul di sana. Taeho mendekatkan bibirnya, mencoba mengecup bibir Jennie, tetapi Jennie menggeleng-gelengkan kepalanya menjauh sehingga bibir Taeho hanya menyentuh pipi dan rahangnya. Dengan gemas Taeho menurunkan tangannya, menggenggam kedua tangan Jennie hanya dengan satu tangan. Tangannya yang satunya mencengkeram rahang Jennie agar tidak bergerak, bibirnya lalu memagut bibir Jennie, membuat Jennie mengerang dan menolak sekuat tenaga.
Taeho mengangkat bibirnya dan mengamati, "Sepertinya luka di sini sudah sembuh." Lelaki itu mengacu kepada luka bekas tamparan Jongin kepadanya malam itu. Luka itu memang sudah tidak bengkak dan hampir tidak terasa lagi. Taeho lalu menekankan tubuhnya dan memperdalam ciumannya sehingga berhasil membuka bibir Jennie dan melumatnya makin dalam. Disesapnya bibir bawah Jennie dengan penuh gairah, seolah ingin mencicipi keseluruhan rasanya.
Jennie merasakan bibir itu. Bibir yang sama dengan bibir Taehyung yang pernah melumat bibirnya dengan lembut. Tetapi kali ini berbeda, ciuman Taeho sangat kasar dan tidak tanggung-tanggung, lelaki ini melumat bibir Jennie seolah ingin menggilasnya. Seluruh kemarahannya tertumpah di ciuman itu, Jennie masih meronta, tetapi kemudian dia menyadari, bahwa semakin dia meronta, semakin Taeho marah dan kasar kepadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
From The Darkest Side || Taennie??
Fanfiction[Completed] [Taennie Story] [M] Hidup Jennie semula biasa-biasa saja. Dia adalah anak yang tidak diakui ibunya sendiri, seorang artis ternama yang memilih merahasiakan keberadaannya di depan umum dan membiarkannya dibesarkan oleh kakek dan neneknya...