抖阴社区

20

981 123 8
                                        

"Hujan.. tak ada henti-hentinya... apa kau yakin ingin memperhatikan tempat ini."

"Ya, sebagai suami istri kita harus bekerja sama untuk melakukannya. Jangan banyak mengeluh tentang kau yang membenci hujan, ini nantinya akan menyenangkan."

Tobirama mendengus mendengar penjelasan Sakura, menyusuri desa Amegakure dengan menggunakan payung sebenarnya tidak berguna karena mereka tetap terkena percikan air hujan.

"Selamat siang, tuan."

"Selamat siang, kalian penduduk baru yang mengajukan diri untuk menetap disini?"

Sakura mengangguk. "Benar, kami berencana untuk memperhatikan desa ini dan membantu apapun sebisa kami."

"Terimakasih, padahal biasanya orang-orang ingin pergi karena selalu hujan. Kami akan dengan senang hati menyambut kalian."

Sakura tersenyum, kini Sakura dan Tobirama kembali menyusuri desa Amegakure. Mereka bisa langsung diterima, Sakura tahu jika kehidupan di desa ini cukup susah.

Desa Amegakure begitu sepi, orang-orang malas keluar rumah karena selalu hujan. Tumbuhan juga sulit tumbuh disana karena selalu hujan tanpa adanya matahari, banyak hal yang kurang dari tempat itu.

"Ku rasa aku tahu."

"Apa?"

Sakura menatap heran Tobirama yang tiba-tiba berbicara sendiri, pria itu mulai melepas payung yang ia pegang, membuatnya langsung basah karena terkena air hujan.

"Apa yang mau kau lakukan?"

"Aku yakin kau akan terpesona dengan ini."

Sakura menatap heran hingga saat melihat Tobirama pergi menebang pohon dan mendirikan balok di tengah-tengah jalan, mendirikan dua lalu memasang sebuah papan diatasnya melewati atap rumah berhadapan lalu membuat pipi diatasnya untuk membuat aliran airnya menjauh.

Sakura terkejut, ia melepas payungnya, ada tempat yang tidak hujan di tengah jalan. Walau hanya sedikit tempat, Sakura menghampiri Tobirama yang terlihat tersenyum bangga.

"Bagaimana?"

"Kerja bagus."

Sakura tersenyum sambil mengacak rambut Tobirama, membuat pria itu terkejut. Sakura terlihat senang dengan apa yang baru saja Tobirama lakukan, padahal itu bukan apa-apa.

Namun perlakuan Sakura itu membuat Tobirama kepikiran, saat Sakura akan menurunkan tangannya, Tobirama menahan tangan Sakura, menariknya dan membuat Sakura mendekat.

Sakura terkejut dengan mata membulat, jantungnya berdegup tak karuan. Tobirama terpaku menatap mata emerald yang bersinar itu, namun tak begitu lama karena ia langsung melepas tangan Sakura dan berbalik.

Tobirama kembali pergi menebang pohon beberapa kali dan mendirikannya sebagai sambungan dari tempat yang ia buat tadi, hal itu membuat warga satu persatu keluar dari rumah dan membantu Tobirama.

Sakura tersenyum melihat interaksi mereka, apalagi saat ada seorang wanita yang membawa kue keluar dari rumahnya, meminta untuk laki-laki yang bekerja agar menikmati ucapan terimakasihnya.

"Aku tidak melihat rumah baru, apakah kalian tinggal di penginapan?"

Sakura menggeleng. "Kami menetap di goa."

"Astaga, seharusnya kalian membangun rumah. Sebagian besar jalanan saat ini  tidak di tetesi air hujan karena rencana suami mu yang membangun atap di tengah jalan yang dilalui, kami jadi bisa beraktivitas dengan leluasa."

"Haha.. itu bukan apa-apa."

"Tidak bisa begitu, sepertinya mereka harus di bagi, membangun atap dan membangun rumah."

Gulungan Waktu?(Tobirama×Sakura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang