抖阴社区

Sebelas

874 73 28
                                    

Malam harinya, mereka semua berkumpul di ruang keluarga. Taeyong mulai paham dengan apa yang terjadi. Jaemin dan Yoona menjelaskan semuanya pada mereka.

"Aku yakin Jeno tak akan tinggal diam. Aku tahu bagaimana ia mencintai Renjun," ucap Taeyong.

"Aku tahu Hyung. Tapi aku akan melindungi Renjun bagaimanapun caranya," jawab Jaemin.

Taeyong berpindah duduk di sebelah Renjun dan mengelus surai lembut adik iparnya itu. "Kau tenang saja Injunie, kami ada bersamamu. Jaemin akan melindungimu."

"Terimakasih Hyung," ucap Renjun.

"Bagaimana kandunganmu sekarang?" tanya Taeyong, menyentuh perut Renjun.

"Baik Hyung. Bagaimana dengan Hyung?" Taeyong tersenyum dan mengelus perut yang sudah membesar itu. "Baik. Semoga saja kita bisa mendengar tangisannya di rumah ini."

"Aku tidak sabar lagi Hyung," ucapnya girang. "Aku juga," balas Taeyong.

Siwon dan Yoona tersenyum melihat interaksi kedua menantu mereka. Mereka tidak sabar menantikan kehadiran kedua cucu mereka yang akan mengisi Mansion itu dengan tawa dan tangisan mereka.

"Aku sangat bahagia," ucap Yoona.

"Aku juga sayang," balas Siwon, mengecup kepala sang Istri.

.

.

.

Taeyong berjalan memasuki perusahaan milik Ayah tirinya, Lee Donghae. Sekedar info saja, Taeyong dan Jeno adalah saudara tiri di mana Ibu Taeyong menikah dengan Ayah Jeno. Meskipun begitu Taeyong selalu menganggap Jeno sebagai adik kandungnya sendiri.

"Ayah," panggil Taeyong.

Donghae menoleh dan menatap sang anak tiri. Ia tersenyum dan meminta taeyong untuk duduk di sebelahnya. "Kapan kau kembali sayang?" tanya Donghae.

"Kemarin Ayah. Aku kemari ingin menanyakan kabar Jeno."

"Dia baik baik saja."

"Apa Ayah tahu tentang tentang semuanya?"

Donghae menatap diam Taeyong. Ia meletakkan tablet di tangannya dan mengalihkan sepenuhnya atensinya pada Taeyong.

"Ayah melakukan semua ini demi adikmu itu Tae. Ayah hanya tidak ingin membahayakan orang lain."

"Maksud Ayah?"

"Ayah tidak pernah menentang hubungan Jeno dan Renjun. Hanya saja anak itu tidak pantas dengan orang sebaik Renjun.

Ayah melakukan perjodohan ini Samata-mata untuk melepaskan Renjun dari Jeno," jelas Donghae, dan Taeyong menatap tidak percaya pada ayah tirinya itu.

"Kenapa Ayah melakukan itu? Ayah tahu sendiri secinta apa Jeno pada Renjun."

"Ayah tahu, dan Ayah sangat paham perasaan Jeno. Tapi Ayah mengetahui satu hal dan itu yang membuat Ayah melakukan ini."

****


Flashback on

Jeno keluar dari ruang kerja sanga Ayah dengan di selimuti oleh amarah. Donghae hanya bisa menghela nafas dengan sifat anaknya itu. Sedangkan Jaemin hanya diam menyaksikan itu sejak tadi.

"Paman, kenapa kau melakukan itu?" tanya Jaemin.

"Jeno tak pantas untuk Renjun, Jaemin. Dia sangat brengsek."

"Jeno sangat mencintai kekasihnya itu."

"Paman tahu. Dan paman harap kau bisa mengawasi Renjun dari Jeno. Paman hanya takut terjadi sesuatu pada anak itu."

Tanpa mengatakan apapun, Jaemin pergi dari sana. Ia menuju ke kamar Jeno.

"Jaemin," panggil Jeno.

"Tolong awasi Renjun untukku. Aku mungkin tidak akan bersamaan untuk beberapa waktu ini."

"Kenapa harus aku?"

"Karena hanya kau sahabatku."

"Aku tidak bisa."

"Aku mohon Jaemin. Aku takut Ayahku melakukan sesuatu padanya."

Jaemin menatap Jeno dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan. Di satu sisi Ayah Jeno ingin ia mengawasi Renjun dari Jeno dan di sisi lain Jeno yang ingin ia mengawasi Renjun dari Ayahnya.

"Baiklah. Aku akan melakukan atas ucapanmu."

"Awasi dia, jangan biarkan dia menangis."

Setalah seminggu bersama Renjun, Jaemin jadi paham mengapa Jeno bisa sangat mencintai Renjun. Karena pemuda manis itu bisa merubah siapa saja hingga terkurung pada pesonanya. Seperti ia sekarang. Bahkan merasa iri dengan Jeno yang lebih dulu mengenal Renjun di banding dirinya.

Dan sekarang ia paham kenapa Ayah Jeno memintanya untuk mengawasi Renjun dari Jeno. Ia baru mengetahui satu hal tentang sahabatnya itu.

Jeno sahabatnya sedari kecil yang selalu bersamanya, adalah orang yang sangat brengsek. Ia sudah pernah berkencan dengan beberapa wanita saat masih bersama Renjun. Dan tentu tanpa sepengetahuan Renjun sendiri.

Namun Jaemin, ia tidak ingin memperdulikan itu semua. Namun, melihat bagaimana Renjun terus menangis di pelukannya, ia putuskan akan melindunginya dari Jeno yang menjadi alasan Renjun menangis.

Dan malam itu, malam yang Jaemin tidak pernah bayangkan sebelumnya. Renjun yang menjadi kekasihnya juga kekasih sahabatnya meminta sesuatu yang tidak pernah Jaemin bayangkan sebelumnya.

Jaemin yang memang sudah terbalut nafsu, melakukan apa yang di minta sang kekasih. Ia tidak menyesal melakukan itu, asal Renjun selalu bersamanya.

.

.

.

Jaemin menemui Donghae di perusahaan. Donghae mengatakan pernikahan Jeno akan segera di adakan. Dan ia juga berterima kasih pada Jaemin karena sudah berhasil membuat Renjun pisah dari Jeno.

"Teruslah lindungi Renjun, Jaemin. Karena Jeno pasti akan melakukan apa saja demi mendapatkan Renjun kembali."

"Aku pasti akan selalu melindunginya paman. Besok adalah pernikahanku dan Renjun."

"Selamat atas pernikahan kalian. Semoga kalian selalu bahagia."

"Terima kasih paman."

Flashback off

****




Taeyong tak percaya tentang adiknya yang sebrengsek itu. Namun syukurlah Renjun bersama dengan Jaemin yang selalu melindunginya.

"Lalu bagaimana dengan pernikahan mereka?"

"Seminggu lagi. Dan Ayah sudah pastikan Jeno tak bisa melakukan apapun dengan pernikahan ini."

"Aku hanya takut Ayah. Jeno, dia..."

"Kau tenang saja. Ayah pastikan Jaemin dan Renjun akan baik-baik saja."

MINE [NoRenMin] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang