Sinopsis :
Janice Cassandra - anak perempuan satu - satunya di dalam keluarga. Janice memiliki tiga orang Abang yang tampan dan sedikit tegas.
Karena perjanjian bisnis, Janice dijodohkan oleh sang Ayah - Kay Alexander, dengan seorang pria tampan be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— 𝜗𐑞 —
Setelah fitting baju pengantin selesai, Biantara mengajak Janice berjalan-jalan ke pantai yang dekat dari butik itu juga sambil menunggu waktu makan siang.
Janice berjalan di atas pasir pasir putih dan ada berbagai macam kerang dengan bentuk dan warnanya yang indah. Deburan ombak yang tenang, membuat hati Janice terasa adem.
Rambut panjang Janice mulai beterbangan, tatkala angin terus menabrak wajahnya dengan lembut. Selain mochi ada lagi hal yang Janice sukai, yaitu Pantai.
Ombaknya yang kadang terdengar bising oleh pendengaran manusia namun membuat pikiran menjadi tenang. Kepala yang tadinya penuh dengan segala hal, langsung terasa kosong saat mendengar deburan ombak.
Namun, sebagai manusia kita juga perlu berhati-hati saat berada di dekat air. Air bisa di definisikan sebagai benda mati yang mampu mematikan seseorang dengan sekali terjang.
"Tampaknya, kamu benar-benar menikmati suara ombak di pantai ini. Apakah kamu juga menyukai pantai?" Biantara memberanikan diri untuk bertanya karena melihat mood Janice sudah 100% normal.
"Iya, saya sangat menyukai pantai. Bagi saya, pantai adalah tempat paling nyaman untuk curhat. Meskipun ombak tidak bisa menjawab curhatan kita, setidaknya kita bisa mencurahkan segalanya. Dengan itu, beban di kepala saya bisa berkurang satu per satu." tutur Janice.
"Artinya, jika kamu sedang mengalami masalah yang sulit kamu selalu ke pantai untuk curhat? Apa kamu tidak merasa sepi? Mengapa kamu tidak menceritakan ke Abang kamu saja?"
"Ya, setiap pikiran saya sedang terasa kacau, saya akan selalu pergi ke pantai. Jujur saya memang terasa sepi, tapi saya suka sendiri. Dan alasan saya tak cerita ke Abang saya, karena saya tahu semua manusia pastinya mempunyai masalah masing masing, saya gak mau jika menambah beban pikiran mereka."
"Kalau begitu, kamu cerita saja ke saya. Saya sangat siap mendengarkan, anggap saja saya ini sebagai pantai juga, tapi beda nya saya bisa memberi saran bukan hanya mendengarkan saja." ucap Biantara.
"Iya, nanti saya akan cerita ke kamu jika masalah yang saya alami terlalu rumit."
"Oke, pokoknya kamu tidak perlu segan untuk bercerita ke saya, bagaimana pun saya ini kan calon suami kamu yang bentar lagi akan resmi jadi suami kamu."
"Iya, dasar bawel."
"Saya bawel karena saya takut kamu merasa tidak punya tempat untuk ber cerita. Yang kamu perlu tahu, sekarang saya ini adalah rumah kedua kamu, jadi kapanpun ada masalah wajib cerita ke saya."