Moka menggeleng dengan cepat, wajah Youngseo terlihat seperti putus asa. Moka memukul dadanya tanda merasa sangat sakit.
"Berhenti..Aku mohon berhenti mengatakan itu. Aku sudah tak sanggup.."
Kali ini Yunah mengeluarkan suara, ia menghampiri Youngseo dengan tangan yang sedang menyentuh perutnya sendiri.
"Kita berjuang bersama Youngseo, kau tidak perlu merasa sendiri. Aku disini, ada Minju, Moka, Wonhee dan Iroha. Kita berjuang bersama melawan ini semua, tolong jangan menyerah.."
Air mata terus menerus keluar, namun Youngseo. Ia benar benar tak bisa mengeluarkan air mata sedikit pun.
"Sepertinya aku mati rasa.."
____________________
"Minju sepertinya akan sadar sebentar lagi. Namun jangan mengajaknya untuk berbicara terlebih dahulu karena ia masih dalam pemulihan, dan karena kepalanya mengalami kebocoran. Ia akan mengalami pusing yang tidak terlalu kuat, baik hanya itu yang bisa saya sampaikan. Kabari saya jika terjadi sesuatu, permisi.."
Ungkap dan Jelas Dokter secara panjang lebar. Meninggalkan ruangan tenang itu dengan senyuman. Namun suasana tentu tidak mudah untuk memgeluarkan senyuman.
Jin dan Jisoo tak kunjung pulang, dan tak bisa di kabari. Membuat Yunah semakin kehilangan kendali. Begitu juga dengan yang lainnya.
Moka sedari tadi sudah berusaha untuk menghubungi, namun sial nya. Tidak ada satupun yang mengangkat.
Tetapi mereka berusaha untuk berfikir positif, mungkin saja mereka sedang sibuk dengan pertemuan penting.
Sedangkan Youngseo, ia sedang berada di luar. Tepatnya di Taman, di temani oleh Adik kedua.
Youngseo saat ini sedang menghilangkan pikiran yang menghantuinya, dengan senang hati memgajak Wonhee untuk ikut bersamanya. Karena Wonhee bisa mencairkan suasana baginya.
"Begini saja tidak cukup Kak..Jika ingin menghilangkan gangguan pikiran maka kita harus pergi jauh dari sini.."
Youngseo membalasnya dengan anggukan pelan.
"Sepertinya kau benar, namun aku ingin menghabiskan waktu ku disini. Bersama kalian juga.."
Wonhee meraih pundak Youngseo, di helusnya dengan pelan dan tersenyum mengangguk. Angin mengehmbus pelan, namun tak membuat ramut mereka berantakkan.
"Aku janji, aku akan menghabiskan waktu bersama mu, selamanya Kak Youngseo..Tolong tetap kuat"
Memgangguk pelan dengan tersenyum. Youngseo meraih tangan mungil milik Wonhee, di helusnya dengan pelan.
"Terimakasih Adik kecil..Aku sangat memghargai itu. Aku akan menunggu janji mu!"
Ungkapnya di akhiri dengan pelukan hangat. Hanya ungkapan biasa, namun Youngseo dapat menenangkan pikirannya kembali setelah berbicara banyak hal.
"YOUNGSEO! WONHEE!"
Begitu terkejutnya kedua gadis tersebut. Mendengar suara teriakan yang tak asing bagi mereka berdua.
Mereka berdua melihat ke arah suara, ternyata Moka sudah memberhentikan lariannya. Ia menunduk dan memgambil nafas yang membuatnya tergesa gesa. Wajah di penuhi oleh keringat, mata menjadi merah berair.
Ia terjatuh, tepatnya terduduk karena kehilangan kendali, membuat Youngseo dan Wonhee segera menghampiri Moka.
"Ada apa Kak Moka?? kenapa kau menjadi seperti ini? tolong tenang dulu!"
Wonhee meraih kedua pundak Moka, menggoyangkan dengan keras untuk menyadarkan Moka.
"Papa dan Mama..Aku..Aku tak sanggup..Aku kehilangan kendali..Aku.."
Baiklah, Youngseo dan Wonhee sudah tak bisa tenang, dengan sigap Wonhee menatap Moka.
"Tolong katakan dengan jelas Kak..Jangan membuat ku khawatir..!"
Moka menarik nafas dengan dalam, meniup beberapa kali untuk menenangkan hatinya.
"Papa dan Mama, Terjadi Kecelakaan pesa.."
Moka tak sanggup lagi, ia menangis dengan keras sehingga membuat wajahnya tak seperti biasanya, di penuhi oleh air mata.
Youngseo terdiam, tak sanggup untuk menjawab. Ia meremas bajunya dengan erat. Kedua tangannya bergetar, ia melihat kedua tangannya dengan tersenyum tipis.
Kegelapan lagi lagi menghantuinya, aoa yang baru saja terjadi? kenapa semua ini terjadi kepada Youngseo? Youngseo, gadis yang hanya ingin ketenangan.
Namun semua ini justru lebih buruk, Youngseo kembali merasakan rasa sakit yang membuatnya semakin sakit.
Apa yang harus ia lakukan sekarang? menunduk dan memegang dadanya, akhirnya air mata itu keluar. Keluar lebih deras.
Menangis dengan berteriak, tangan tak kunjung berhenti bergetar. Memukul dadanya sendiri dengan tersiksa..
____________________
To be continued
____________________Segini dulu ya gengs, hehe biar chapter selanjutnya bisa lanjut lebih banyak hehehe
Sorry for typo :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Do I deserve this?
RandomTHE END "Aku hanya ingin sembuh, aku ingin bersama dengan kalian selamanya" -Youngseo
Do i deserve this? #13
Mulai dari awal