抖阴社区

22 - Skipping School

17.3K 718 46
                                        

happy reading sweetie






"hei hei, maafkan kakak hm? kakak hanya bercanda" ucap Leon serius, ia menangkup wajah imut sikecil.

"hueee kakak hiks nakall!" pekik sikecil, perlu diingat bahwa Axel itu sosok kecil yang sensitif dan cengeng.

"iya iya sayang, kakak nakal, silahkan balas kakak" ucap Leon seraya mengelus punggung sempit Axel.

"huaaaa huhuhuuuu hiks hiks" tangis sikecil semakin kencang membuat dua orang pemuda itu bingung.

"sudah ya menangis nya? nanti sesak lagi sayang" ucap Nathan, ia duduk di samping Leon, tangan besarnya menyeka lembut kening, leher Axel yang berkeringat.

"iya hiks tapi air matanya hiks tidak mau hiks berhenti kakak" adu si kecil lucu dengan mengerucut kan bibir nya.

Nathan dan Leon memalingkan wajahnya tak kuat menahan gemas dan tawanya, karena suara, alasan dan wajah lucu sosok dipangkuan Leon itu membuat mereka tergelitik.

Namun jika mereka tertawa, maka habis lah sudah mereka, pasti bayi mereka itu bertambah mengamuk dan tantrum.

"jangan tertawa huhuuuuu hiks jahatt!" pekik sikecil menyadari wajah Nathan dan Leon yang ingin tertawa. Tangan mungil itu memukul pelan dada bidang Leon namun tak terasa apa apa untuk Leon.

"iya sayangku baby ku, maafkan kakak hm?" Ucap Leon seraya memeluk lembut tubuh mungil di pangkuannya.

"huum hiks" tangis si kecil sedikit mereda membuat Nathan dan Leon menghela nafas lega. Sikecil memilih menyandarkan kepalanya di dada bidang Leon dan mendusalnya.

"jahil" ucap Nathan seraya terkekeh sembari menatap Leon yang sibuk mengecup Surai cokelat Sikecil yang beraroma shampoo bayi.

Nathan melihat jam tangan yang melingkar apik di pergelangan tangannya. Dengan berat hati ia meninggalkan sikecil dengan sang sepupu.

"baby" panggil Nathan. Axel menoleh dengan wajah sembab yang terlihat lebih menggemaskan itu.

"kakak meeting dulu oke?" tanya Nathan.

"jangan lama lama" pinta Axel malu malu.

"baik sayangku" ucap Nathan.

"kiss kakak?" pinta Nathan seraya menunjukkan pipi tegasnya pada sikecil. Leon yang mengerti ia mendekatkan tubuh Axel membiarkan bayi kecilnya itu mengecup pipi tegas sepupunya.

cup
cup
cup

"Thank you baby" Nathan tersenyum lebar kala mendapat kecupan di kedua pipi serta hidung mancungnya. ia balas mengecup wajah sembab itu dengan lembut.

"pastikan baby selalu bersamamu Leon" pinta Nathan dan dibalas anggukan mantap oleh Leon.

"bye kakak" ucap nya seraya melambaikan tangan mungilnya.

"bye sayang" ucap Nathan dan berdiri dari duduknya kemudian melangkahkan kaki jenjangnya menuju pintu keluar.

cup
cup

"kakakk!" omel sikecil kala Leon mengecup kembali kedua pipi chubby nya.

"bayi" ejek Leon.

"adek sudah besar, bukan bayi!" pekiknya menukikkan alisnya tajam membuat Leon tertawa.

Axel terpana dengan wajah tampan yang selalu datar itu kini tertawa lepas. Perlahan tangan kecilnya menyentuh dan mengelus rahang tegas Leon. Leon memejamkan matanya menikmati elusan tangan lembut dari sikecil yang dipangku nya itu.

 El and Jerganio (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang