Weekend ini Nadira ada acara di panti asuhan dimana ia menjadi salah satu donatur tetapnya. Ada kegiatan rutin 6 bulan sekali pemeriksaan kesehatan bersama tenaga medis yang didatangkan oleh pihak pengurus ke panti. Selain itu juga ada bagi-bagi hadiah dan makan bersama. Sudah 4 tahun Nadira menjadi donatur disana, makanya dia sudah sangat akrab sama anak-anak panti didalamnya.
Siang ini Nadira memutuskan untuk pergi sendiri, karena nanti setelah selesai acara panti dia harus mengambil berkas di Rumah sakit untuk dia kerjakan di rumah.
Dengan celana jins, kaos oblong warna krem beserta outer cardigan dengan warna senada, Nadira masuk ke panti dan berjalan menuju ke gedung pemeriksaan kesehatan. Sesampainya di sana, dia langsung disambut oleh MC yang memandu acara pemeriksaan kesehatan tersebut.
"Selamat datang kami ucapkan kepada kakak Nadira yang sudah menyempatkan hadir disini. Halo, kak, sudah ditunggu anak-anak lho dari tadi." Sapa ramah pembawa acara sambil menunjuk ke arah Nadira.
Nadira hanya membalas dengan senyuman dan mengangguk mengisyaratkan salam kepada tamu yang hadir. Dia langsung menuju ke meja para pengurus panti dan mengobrol sejenak. Setelah selesai mengobrol, Nadirapun berkeliling menghampiri anak-anak yang dari tadi terus memanggilnya.
"Hai, guys.. Apa kabar?" tanya Nadira pada satu gerombolan anak-anak yang ada diluar ruangan.
"Baik kak" Serentak mereka menjawab dengan riang.
"Kok kak Nadira jarang main kesini sekarang?" tanya Mira, salah satu anak yang merindukan kehadiran Nadira.
"Iya maaf ya, lagi sibuk kerja nih. Besok, kalau sudah gak begitu sibuk janji deh bakal sering kesini lagi." jawab Nadira sambil mengelus rambut Mira
Merekapun saling bersenda gurau satu sama lain. Nadira selalu senang kalau main sama anak-anak Panti. Dulu, setiap weekend pasti Nadira main ke seni, untuk sekedar memberi jajan kepada mereka dan sebentar mengajak mereka bermain. Tak heran, mereka menjadi sangat dekat dengan Nadira.
Setelah berkeliling menyapa anak-anak, Nadira mengambil tas dan berniat untuk pulang. Dia harus mampir ke RS dulu untuk mengambil berkas yang ia butuhkan. Tapi saat jalan dilorong menuju parkiran, tiba-tiba ada yang memanggilnya dari jauh.
"NADIRA!"
Nadirapun membalikkan badan dan melihat laki-laki berjalan cepat menghampirinya.
"hai, dok! Kok bisa disini??"
Ternyata dokter Abra yang memanggilnya.
"Hai! Iya, aku ditugaskan untuk memeriksa disini. Kamu ga sadar dari tadi ada aku?" tanya dokter Abra yang ternyata dari tadi ada diruangan yang sama dengan Nadira.
"Enggak!" Nadirapun tertawa. "Gak nyangka aja kalau dokter yang memeriksa itu dokter Abra, jadi aku ya cuek-cuek aja tadi di dalam."
"Mau pulang?" tanya dokter Abra sambil berjalan di samping Nadira.
"Enggak sih, mau mampir RS sebentar, ada yang harus ku ambil disana. Dokter pulang, kah?" tanya balik Nadira.
"Aku ada jadwal praktik juga di RS. Bawa mobil sendiri?" tanya dokter Abra memastikan.
"Bawa kok dok, aman. Nih kuncinya ada, jadi bisa bawa mobil sendiri." Senyum Nadira teringat waktu itu nebeng mobil dokter Abra."Oke, hati-hati dijalan ya. See you next time." senyum dokter Abra mengakhiri perbincangan mereka berdua.
Merekapun masuk ke mobil masing-masing. Seperti biasa, Nadira selalu menyalakan radio di mobil untuk menemani perjalanannya. Dia melaju lebih dulu daripada dokter Abra, karena mau mampir coffee shop langganannya terlebih dulu. Memesan 2 coffee latte dan kembali ke perjalanan menuju RS.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nadira [ON GOING]
Romance●SIAP-SIAP KAYA NAIK ROLLER COASTER BACANYA● Jangan lupa vote dan komen yaaa.. ? Have a good day luvvv~ NADIRA Ternyata, saling mencintai dalam waktu yang lama belum tentu bahagia ujungnya. Nyatanya, cinta datang tak pernah memilah rasa. Tiba-tiba...