Gue benci hoseok tapi gue nggak suka sama apa yang gue lihat. Sialan!! Apa dugaan gue benar? Hoseok udah berpaling dari gue secepat itu? Batin taehyung terus berucap. Sementara pikiran nya sibuk bergulat di dalam sana.
Tapi selanjutnya taehyung menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Nggak!! Gue nggak cemburu! Gue nggak akan pernah cemburu! Gue udah punya Jungkook, dan hoseok hanya masa lalu. Hoseok musuh gue. MUSUH GUE!
Taehyung sibuk membatin. Saat ia berusaha menghilangkan semuanya yang ada di ingatan nya, namun tanpa permisi satu bayangan di mana hoseok menangis di lapangan sekolah kembali hadir.
"Hasil pemeriksaan nya, negatif."
"Bilang ke teman teman kamu kalau aku nggak seburuk seperti apa yang mereka pikir selama ini."
Taehyung kembali membuka mata, menatap langit langit markas dengan serius kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri untuk sekedar melihat apa yang kini kedua teman nya itu lakukan. Spontan kedua rahang nya mengeras, tangan nya terkepal kuat. Tidak ingin emosi nya meledak, taehyung berdiri dari duduknya. Tanpa mengatakan kata pamit, ia melangkah hendak keluar dari pintu namun hanya berkisar beberapa meter Jimin bersuara.
"Mau ke mana Lo?"
Taehyung menutup matanya rapat rapat, menelan salivanya dengan telapak tangan yang semakin mengeras. Jika tadi ia tidak masalah dengan suara Jimin, justru kali ini berbeda. Ia berdoa dalam hati agar emosi nya tetap stabil atau ia akan kembali memutar arah, mengambil dua botol bekas minuman beralkohol dan menghantamkan nya di kepala Jimin dan yoongi secara bergantian.
"Gue mau pulang. Bosen gue lama lama sama kalian." Taehyung berucap tanpa berbalik. Suaranya ia rendahkan. Kemudian melangkah keluar pintu.
"WTF! Mulut Lo apaan Banget bangsat?!"
Prang!
Stoples kaca yang sejak tadi berada di atas meja jatuh ke lantai hingga berakhir pecah saat Jimin dengan senjata menendang nya.
tidak mengindahkan Jimin yang mungkin tersinggung karena ucapannya, taehyung terus melangkah menjauh. Melepas tiga kancing atas seragam sekolah nya dengan raut wajah yang kini sudah memerah.
In yeop. Nama papanya itu tiba tiba terlintas di pikiran nya, yang mengharuskan nya untuk pulang, membicarakan secara baik baik dan atas dasar apa in yeop memberikan hoseok uang dengan jumlah yang banyak.
♠♪♥
"Kamu belum jawab pertanyaan aku, taehyung." Jungkook menahan pergelangan tangan taehyung dan mau tidak mau taehyung terpaksa menghentikan langkahnya yang hendak menuruni tangga menuju parkiran mobil di halaman belakang sekolah.
Melihat tingkah laku Jungkook yang keras kepala dan tetap kukuh Ingin mengikuti nya, mengoceh tidak jelas sepanjang perjalanan di koridor kelas membuat taehyung hanya bisa menghela nafas pasrah.
Setelah mengambil tas ranselnya di kelas tadi, ntah angin bertiup dari arah mana, Jungkook tiba tiba datang mengejar nya, berkali kali kekasihnya itu bertanya namun tidak ada jawaban yang taehyung berikan untuknya.
"Kenapa diam saja? Aku tidak suka saat kamu mendiamkan ku seperti ini. Kenapa? Kamu marah sama aku?" Jungkook menangkup kedua pipi taehyung agar taehyung hanya pokus padanya, bukan pada objek lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
JUNG HOSEOK
Romance"nikmati lukanya, rasakan sakitnya, lalu menangis bersama." kita pemilik cerita, bukan bagian akhir cerita. ~~~ kehidupan Jung hoseok yang dahulu begitu bahagia bersama keluarga kecilnya, kini harus berubah seratus delapan puluh derajat setelah ayah...
33. Relationship
Mulai dari awal