Sunghoon's house📍
Sudah tiga hari ini jiwon kembali ke rumah dan ia baru bisa benar-benar istirahat sekarang, kemarin nya saat ia baru pulang dari rumah sakit teman satu kompleknya datang menjenguk tanpa di sebut kalian semua tau siapa, ya keluarga kecil heeseung, jay, jake, sunoo, dan si single riki.
dan dua hari kemudian keluarga besar jiwon dan sunghoon datang juga, yang paling repot sebenarnya waktu ada tamu ialah sunghoon karena ia harus mondar-mandir menyiapkan cemilan dan minuman untuk para tamu.
dan sekarang, jiwon sedang bersandar di sandaran kasur memperhatikan sunghoon yang memijat kaki nya, jiwon mengusap pundak sunghoon dengan penuh kasih sayang.
"makasih ya ayah" sunghoon lantas menoleh pada jiwon dan tersenyum.
"Makasih buat apa bun?"
"Makasih udah jadi suami yang sabar, pasti 2 hari terakhir capek banget ya ngurusin tamu yang berkunjung ke rumah?"
"ah itu, ngga kok biasa aja"
"ey bohong, aku liat kok kemarin kamu narik nafas terus hihi"
"Eh emang keliatan ya?"
"Tuhkan haha"
"duh jadi malu, ya capek dikit tapi ga apa-apa mau siapa lagi kalau bukan ayah yang siapin cemilan buat tamu nya kan?"
"Iya sih"
"kamu juga aku mau kasih art di rumah satu orang aja ga mau"
"Ngga mau, nanti takut kamu selingkuh"
"Astaga haha, kamu ini ada ada aja"
"kenapa ketawa? itu kan normal buat aku sebagai seorang istri"
"Ya tapi kan ga sama art juga sayang, lagian aku juga nyari art ga mau yang muda maunya yang udah berumur karena yang berumur biasanya pengalaman nya udah banyak"
"yaudah boleh kalau mau cari art yang berumur"
"Loh kamu mau pake art nih sekarang?"
"ngga sekarang, nanti kalau promil kedua kita ini berhasil baru pekerjakan art deh" sunghoon tersenyum sumringah lalu mendekat pada jiwon.
"Jadi beneran mau buatin solon adek nih bun?"
"Iya, kan kamu pengen anak lagi katanya"
"haha iya, aku pengen anak cewe bun" sunghoon memeluk jiwon sembari mendusal di leher jiwon membuat jiwon kegelian.
"Berdoa biar di kabulin sama tuhan"
"udah kok tiap hari malah, ayah juga sering tanya-tanya sama dokter biar punya anak cewe tutorial nya gimana?"
"Ih kamu ga malu yah nanya gituan?"
"Ngga dong, kan sama dokter nanya nya kalo aku nanya sama jay ataupun heeseung hyung yang ada aku yang di ledekin mereka"
"Haha iya juga"
Sunghoon mengusap perut jiwon yang rata itu, jiwon hanya bisa tersenyum melihat kelakuan sunghoon.
"ga sabar ada princess di sini"
"Sabar sayang" ucap jiwon.
"Nanti kalau kita punya anak cewe aku yang namain ya bun?"
"Iya ayah, emang mau di namain apa?"
"Hehe rahasia pokoknya"
"Awas aja ya kalo kasih nama mantan nya ayah yang bunda gatau"
"Ish ya ngga lah sayang"
"Awas aja pokoknya"
"Iya-iya bun"
"eh tapi yah, kalo nanti anak kedua kita cowo lagi gimana? Kamu kecewa ngga?"
"Kamu ini bun, ya ngga lah ngapain kecewa kalo dapet anak cowo lagi, lagian mau cowo cewe itu sama aja, ayah cuma pengen cewe karena biar sepasang sama solon aja"
"syukur deh, bunda takut kalo ayah kecewa semisal bunda beneran hamil tapi baby nya cowo lagi"
"tenang sayang, ga apa kok semisal anak nya cowo lagi nanti jadi tuan putri di rumah ini cuma kamu aja, dan aku sama anak-anak nanti yang jadi pelindung kamu"
"Ish gombal nya" tawa jiwon mendengar ucapan sunghoon.
"Aku beneran bun"
"Iya iya tau kok, udah ah sana jemput solon bentar lagi pulang sekolah, ntar ngambek lagi dia"
"Iya sayang iya" sunghoon mendekatkan wajahnya pada jiwon lalu...
cup...
Jiwon dan sunghoon saling berciuman, hanya sebentar lalu tautan bibir mereka terlepas, dan sunghoon pergi untuk menjemput solon.
sesampai nya di sekolah sunghoon hampir sejam lebih menunggu solon keluar, tak lama sunghoom bisa melihat anaknya keluar dari pintu utama sekolah namun anaknya itu datang dengan wajah cemberut.
"hey jagoan ayah kenapa?" Tanya sunghoon penasaran, solon tak menjawab dan memilih cepat naik ke mobil.
Sunghoon tak ambil pusing, ia bisa menanyakan nya di jalan nanti, sunghoon sudah menaiki mobilnya dan membantu solon mengenakan sabuk pengaman nya.
Tapi solon tetap diam memandang keluar jendela mobil, sunghoon sekarang jadi semakin penasaran.
"ayah" panggil solon sunghoon langsung menoleh pada solon.
"Ya kenapa nak?"
"tadi solon di hukum"
"Hah di hukum kenapa? siapa yang hukum anak ayah?"
"bu guru"
"Loh kenapa?"
"ini semua gara-gara jaan"
"Loh emang jaan ngapain?"
"Itu jaan bawa permen tapi pas di buka isinya balon"
"Hah? maksudnya kok bisa?"
"Iya terus balonnya heli hyung tiup, terus sama solon jaan sama jino kita mainin ber-empat tapi langsung di marahin bu guru katanya bukan balon"
"Bu guru ada bilang apa?"
"Kata bu guru itu alat kontasipri, eh apa ya lupa kontasripsi, kontaskripsi"
"Hah?!"
Sunghoon mengerem mendadak membuat solon hampir menubruk dashboard mobil di depannya.
"AYAHH!!"
"kontrasepsi?!"
"nah iya kata bu guru itu, emang itu permen karet terbaru atau apa ayah?"
"Astaga itu ah itu punya orang dewasa nak, itu pasti jaan bawa punya papih nya"
"Ohh permen punya papih nya"
"Iya b-begitu"
"Ish tapi sebal sekali gara-gara itu solon harus berdiri di depan kelas, kan malu"
"Lain kali kalo di ajak mainan yang keliatan ga familiar gitu jangan mau ya nak"
"Iya ayah"
"Bener-bener lu jay, bisa-bisa nya jaan sampe bawa kondom ke sekolah, di taro sembarangan pasti sampe jaan tau tempat nya gitu, anak gue hampir hilang kesucian nya".
Tbc
