Memberikan sedikit pidato, Haiser seperti biasa berkeliling dengan ketat. Sekitar 2 jam lamanya mengawasi Haiser mendapati tamu yang datang.
"Sepertinya kau melupakan janjimu padaku" kedatangan Jevier yang entah kenapa membuat mereka yang sibuk berlatih terhenti bahkan berkeringat dingin. Aura yang dibawa Jevier sangat berbeda dari kapten mereka. Lebih dominan, menekan dan menakutkan.
Haiser mengabaikan Jevier yang menatapnya datar, Feromon khas musk menguar samar membuat Haiser berhenti berjalan. Bau ini sungguh membuat tubuhnya merasa aneh.
"Kemarilah" menurut, Haiser mendatangi Jevier.
"Aku sibuk, sebaiknya kau datang lain waktu" ujar Haiser sejujurnya bingung akan tubuhnya yang merespon perintah Jevier, sebelum pergi lengannya dicekal oleh Jevier hingga sebuah sengatan kecil terasa pada mereka berdua. Bola mata Jevier berubah menjadi biru kelam sembari melepaskan cekalannya pada Haiser.
"Kau tidak ingat untuk membandingkan siapa yang paling lemah diantara kita?" Ujar Jevier menjelaskan tujuannya.
"Kita? Kau saja, aku kuat dan kau seorang omega lemah, tidak perlu buktu" sifat tersembunyi Haiser keluar, ia sopan jika berhadapan dengan yang paling tua tetapi perkataan pedas dan membuat emosi seseorang akan muncul saat Haiser merasa risih dan tidak peduli dengan orang itu.
"Omega huh? Maka buktikan sekarang" Jevier menyeringai menatap Haiser yang tingginya hanya sebatas hidungnya.
Sejenak Haiser menghela nafasnya, membuang waktu saja meladeni Jevier. Tetapi jika diabaikan pemuda itu akan tetap memaksanya.
"Akan kuturuti keinginan seorang omega sepertimu" Haiser berjalan meninggalkan Jevier setelah mengucapkan itu, Ia menghampiri Juan yang sedang mengawasi dan berbincang sebentar sebelum kembali pada Jevier.
"Jadi, apa? Jangan membuang waktu" tanya Haiser, Ia ingin cepat menyelesaikan urusannya dengan Jevier yang masih asing dimatanya.
"Kau tau sepertinya babi hutan diluar sana sangat jarang ditemukan, bagaimana jika berburu babi hutan sebanyak mungkin tentu dengan wasit yang akan mengadili semua ini" Jevier menengok ke samping dimana sosok Daxter yang baru saja datang dari gerbang terheran ditatap oleh kedua pemuda dengan aura yang berbeda itu. Apalagi Jevier, tubuhnya dipaksa berdiam kaku.
"Dia akan jadi wasit" Daxter yang ditunjuk tiba-tiba masih belum mengerti. Sampai akhirnya Haiser lah yang harus menjelaskan di perjalanan.
Singkatnya mereka bertiga sampai di gerbang perbatasan, merubah shift menjadi wolf Haiser tertegun. Ternyata sosok wolf hitam pekat dan besar yang ditemuinya malam itu adalah Jevier, apa benar? Ia benar-benar ingin menyangkal. Namun terbukti dengan feromon,warna bulu juga bola mata biru kelam yang tidak asing membuatnya harus percaya.
'Aku akan membuatmu menarik kata-katamu kembali' suara asing itu kembali terdengar di kepala nya. Apa benar asal suara itu dari Jevier dalam wujud wolfnya? Tapi bagaimana bisa?
Sampai mendengar aba-aba dari Daxter kedua wolf berbeda itu berlari menyusuri hutan mencari mangsa yang sudah ditentukan, sudah tidak asing mereka berdua bertemu rogue bahkan kali ini Haiser cukup susah mencari mangsanya.
___
"Daxter apa yang kau lakukan?" Kemunculan Harvis membuyarkan kebosanannya, sudah 1 jam berlalu dan kedua wolf itu belum muncul sama sekali.
"Sepertinya mereka berdua mengadakan kompetisi" jawab Daxter seadanya.
"Siapa?" Tanya Harvis.
"Adikmu dan putra kedua Elder Zexionder" mendengar itu Harvis hanya diam, Ia datang ke gerbang perbatasan seperti biasa untuk mengawasi. Meski dirinya memang seorang omega Harvis fikir tidak seharusnya dirinya berdiam diri saja.
Harvis memilih untuk menemani Daxter yang kelihatannya sangat bosan.
Sampai 1 jam kembali berlalu, akhirnya yang ditunggu-tunggu telah kembali. Kedua wolf itu merubah shiftnya dengan membawa tali yang mengikat beberapa babi hutan dibelakang. Penampilan Haiser cukup kotor karena beberapa kali terbentur atau terjatuh ke tanah atas serangan Rogue, rambutnya lepek berkeringat karena merasa lelah. Sementara Jevier, pemuda itu bisa dikatakan tidak ada apa-apa, bersih dan tidak kotor atau apapun, hanya keringat di dahinya saja membuatnya terlihat sangat mempesona. Jevier seperti habis berlari tanpa terhadang apapun.
Daxter memilih untuk menghitung berapa yang dihasilkan kedua pemuda berbeda pack itu.
"Bagaimana? Asik setelah melakukan perburuan? Apa kalian sekarang akrab?" Tanya Harvis.
"Tidak" jawab keduanya bersamaan.
"Jadi, siapa yang menang?" Tanya Jevier.
"Babi hutan yang Kau tangkap 15 ekor sementara Haiser 10 ekor" mendengar itu Jevier menunjukkan sikap angkuhnya sementara Haiser mendengus.
"Akuilah bahwa aku seorang Enigma terkuat, jangan memanggilku lagi seorang omega, Alpha lemah" dijuluki itu lagi Haiser hanya menatap dingin pada Jevier dan kata-katanya itu terasa janggal.
"Enigma?" Kaget Daxter, apa telinganya tidak salah dengar?
"Kau Enigma Jevier?" Tanya Harvis juga sementara Haiser diam saja Ia juga kaget.
Sementara yang melontarkan pernyataan itu membungkam mulutnya.
"Sial, tidak seharusnya secepat ini"
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
AN ENIGMA [End] (Revisi)
RandomLegenda mengatakan jika 2 Enigma terlahir disetiap masanya maka salah satu diantara mereka harus mati, entah itu membawa nasib baik maupun buruk, tidak ada yang tau. Namun garis takdir bisa saja berubah, siapa yang tau? Orang-orang mengatakan jika y...
3. An Enigma
Mulai dari awal
![AN ENIGMA [End] (Revisi)](https://img.wattpad.com/cover/386253320-64-k802982.jpg)